SCOPRIRE ~ 32

2.4K 184 15
                                    

"Mau kemana?," ucap Lia yang berdiri didepan pintu, menghalangi jalan Yuna.

Yuna memutar bola matanya malas, "Kepo banget deh," sahutnya.

Lia menatap Yuna dari atas sampai bawah, mencium aroma parfume Yuna, "Kayaknya mau ketemu doi nih!," tebaknya.

"Yeeee sembarangan lo!."

"Terus mau kemana? Mau ke club ya? Kasih tau Ayah nih... AYAHHHH...KAK UNA— hmmphhdmadjajhe." Dengan cepat Yuna menutup mulut Lia dengan tangannya.

"Lo tuh ya emang seneng banget ngadu! Gue gak ke club! Minggir lo!."

"Eitsss... Lia nitip martabak ya." Lia menatap Yuna dengan tatapan memohon.

"Duitnya mana?."

"Duit Kakak hehe."

"Itu namanya bukan nitip! Tapi minta dibeliin!," kesal Yuna.

"Iya gitu maksudnya, jangan lupa ya Kak."

"Iya iya kalau ingat." Yuna langsung bergegas pergi keluar dari rumah. Ia pun masuk kedalam mobilnya.

Tak lupa ia mengirimkan chat terlebih dahulu kepada Gerlan, agar ia tidak menunggu nantinya disana.

Yuna
Gue otw.

🎈🎈🎈

Yuna memarkirkan mobilnya di parkiran yang sudah disediakan khusus pengunjung Cafe tersebut. Setelah itu ia pun masuk kedalam Cafe yang berukuran cukup luas dan ramai pengunjung itu.

Yuna mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Gerlan, sampai akhirnya ia menemukan lelaki tersebut, tanpa pikir panjang Yuna pun langsung menghampirinya.

Yuna pun duduk berhadapan dengan Gerlan, Gerlan sedikit terkejut melihat kehadiran Yuna yang sangat tiba-tiba.

"Gue udah pesan makan, tunggu dulu," ucap Gerlan.

"Lo yang bayar kan?."

"Iya! Lo takut rugi banget sih," sahut Gerlan.

"Bukannya gitu—"

"Permisi ini pesanannya." Seorang waiters datang membawa nampan berisi makanan dan minuman, lalu ia menaruh makanan dan minuman tersebut diatas meja.

"Silahkan dinikmati, permisi."

Yuna langsung meminum minuman tersebut, Gerlan menatap Yuna yang sedang asyik minum. Yuna yang merasa diperhatikan pun langsung menatap kearah Gerlan.

"Heh ketos! Lo kenapa?," bingungnya.

"Yun..."

"Hmm? Apaan?." Yuna menaikkan sebelah alisnya.

Tiba-tiba handphone Yuna berbunyi menandakan ada sebuah panggilan telepon yang masuk.

"Bentar," ucap Yuna yang dibalas anggukan Gerlan. Yuna berjalan keluar dari Cafe tersebut.

Yuna pun langsung menyambungkan sambungan telepon tersebut.

"Ganggu tau gak sih lo!," omel Yuna.

"Ganggu apaan? Emang lo lagi dimana," sahut orang diseberang sana.

"Ngedate lah sama ketos."

SCOPRIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang