Aldo melepaskan kasar tangan Yuna membuat Yuna meringis kesakitan sambil memegangi tangannya.
"Lo cari masalah sama gue!" Aldo berjalan mendekati Gerlan yang masih terlihat tenang.
"Yun lo pergi cepat" titah Gerlan.
"Tapi lo--"
"Gue gak papa, udah sana"
Akhirnya Yuna pun menurut dan pergi meninggalkan Gerlan dan Aldo.
"Lo suka sama Yuna? Gak gini caranya" ucap Gerlan.
"Kenapa? Lo juga suka sama dia?!" sahut Aldo nyolot.
"Bahkan tertarik pun enggak" sahut Gerlan santai.
"Suka boleh, ngerusak jangan" sambung Gerlan.
"Kalau lo gak suka sama Yuna, ngapain lo bersikap kayak tadi ke dia? Lo nyuruh dia pergi dari sini, lo bersikap seolah-olah lo suka sama dia"
Gerlan diam. Bukan terdiam karena bingung menjawab, tapi sepertinya percuma saja menjawab karena itu akan membuat mereka bertengkar.
"Gue anggap lo suka sama dia, kita saingan"
Bughh...
Aldo menendang kuat Gerlan membuat Gerlan termundur sambil memegangi perutnya akibat tendangan dari Aldo, namun ia masih bersikap tenang malas membalas perbuatan Aldo.
Aldo melangkah maju mendekati Gerlan "KENAPA LO GAK NGELAWAN GUE HAH? KENAPA?!"
"Weh weh kalian ngapain anjir, wah berantem nih!!!" pekik Vendra yang tiba-tiba datang.
Vendra langsung pergi ke keramaian acara "GAESSS GAESSSS ADA YANG WAR GUYS CEPETAN KE DEPAN TOILET GAESSS"
Seluruh orang yang berada disana pun sontak berlari kearah toilet. Mereka melihat Aldo dan Gerlan yang sedang bertatapan panas disana.
Yuna menggigit bibir bawahnya menatap Aldo dan Gerlan secara bergantian.
Suasana semakin panas, tak ada satu orang pun yang mengeluarkan suara.
"Kenapa sih?" tanya Daffi yang tiba-tiba datang.
"Pi lo liat tuh si ketos bisa gelud anjir!" bangga Acha.
Daffi melihat kearah Gerlan dan Aldo "Mereka kenapa tatap-tatapan gitu? Belok kah?" tanya Daffi tanpa beban.
"Yeu, orang lagi war dikata belok, ogeb!" kesal Daffa.
"Gue kan cuman bilang ke lo, suka boleh ngerusak jangan, apa salahnya sih" akhirnya Gerlan kembali mengeluarkan suara.
"Terserah gue lah, ngapain lo ngatur-ngatur? Emang lo siapanya Yuna?!"
Mendengar kata Yuna seluruh pasang mata kecuali Aldo dan Gerlan pun menatap kearah Yuna yang masih menggigit bibir bawahnya.
"Ini kenapa sih? Kok Yuna dibawa-bawa?!" tanya Keysa.
"Aldo gak terima gue tolak" sahut Yuna pelan, namun karena suasana cukup hening jadi bisa terdengar jelas.
"Kalau ditolak yaudah gak usah maksa" ucap Acha sok bijak.
"Nah bener!" sahut Vendra.
"Haduh paling si Yuna sok jual mahal doang" sahut Wina.
"Siapa yang nembak Yuna?" ucap Daffi dengan nada dinginnya.
Aldo menatap bingung kearah Daffi "Gue, kenapa?" tanyanya tanpa takut.
"Berani lo nembak milik gue?!"
Damn it!
Apa ini?!
"Kok makin ribet sih" batin Yuna.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCOPRIRE
Teen Fiction•𝘚𝘵𝘰𝘳𝘺 02 𝘰𝘧 𝘚𝘦𝘢𝘣𝘦𝘳𝘵 𝘍𝘢𝘮𝘪𝘭𝘺• [ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ] Cerita ini mengisahkan tentang Ayuna Audreyla Seabert yang berhasil menemukan kebahagiaannya. Namun, kebahagiaannya itu hanya bersifat sementara. Seseorang yang telah membuatnya bahagia, p...