SCOPRIRE ~ 13

4.1K 236 12
                                    

"Ini nih guys yang malam itu ngehebohin party ultahnya Qilla"

Baru saja Yuna melangkahkan kakinya di koridor, ia sudah disambut hangat oleh gosipan yang keluar dari mulut WinaCS.

"Sok jual mahal lagi guys, masa semua cowok mau diembatnya, udah Aldo, Gerlan, Daffi juga guys"

Yuna menghentikan langkahnya dan menatap tajam kearah Wina yang sedang tersenyum meremhkan kearahnya. Merasa tak terima, Yuna pun menghampiri Wina dan langsung mendorong Wina hingga Wina terjatuh di lantai. Kedua antek-antek Wina pun langsung menolong Wina yang terjatuh.

"Maksud lo apa hah? Nyebar berita hoax lagi?"

Wina berdiri perlahan dan menatap Yuna tak kalah tajamnya "Apa yang hoax sih? Emang lo pas malam itu ngehebohin party ultahnya Qilla, dan lo juga sok jual mahal, pake acara nolak segala ditembak Aldo, padahal lo suka kan? Iya kan?"

"Gue kan udah pernah bilang, kalau ngomong difilter!" tegas Yuna.

"Suka-suka gue dong, lagian itu emang kenyataan" Wina terus memancing emosi Yuna.

Para murid-murid yang berada disekitaran situ pun sudah menyaksikan adegan pertempuran antara Yuna dan Wina itu.

Wina maju selangkah mendekati Yuna dan mendorong Yuna membuat Yuna termundur beberapa langkah, untung saja tidak terjatuh.

"Kenapa lo diem?!" ucap Wina dengan nada menantang.

Tangan Yuna terkepal kuat, ia melangkah maju perlahan mendekat kearah Wina.

"Lo dendam apa sih sama gue? Sampai segitunya banget lo sama gue. Lo suka sama Gerlan? Ambil! Lo suka sama Daffi? Ambil! Oh atau lo suka sama Aldo? Ambil! Silahkan lo ambil! Lo kalau punya dendam sama gue, bilang!" tegas Yuna.

"Gue gak suka mereka semua suka sama lo. Itu membuat lo bersikap sok berkuasa disini, ditambah lagi hampir semua murid disini tunduk sama lo, emang lo siapa sih? Kok mereka mau-maunya tunduk sama lo! Gue gak terima!"

Wina menjambak kuat rambut Yuna membuat Yuna meringis kesakitan. Dan tentu saja Yuna tak tinggal diam, ia menarik tangan Wina dan mendorong Wina membuat Wina lagi-lagi terjatuh ke lantai. Yuna menunduk lalu ia menjambak kuat rambut Wina, dan menampar pipi Wina berkali-kali. Pada akhirnya, Wina kalah.

"STOP!"

Suara itu membuat Yuna menghentikan aksinya dan kembali berdiri, sedangkan Wina sudah tak berdaya akibat ulah Yuna.

"KALIAN SEMUA BUBAR!"

Mau tidak mau semua murid pun bubar.

"Lo lagi lo lagi, lo kalau mau berantem jangan di sekolah, lo mau sok jagoan disini? Iya?!" bentak lelaki itu kearah Yuna.

Yuna menatap tajam lelaki itu "Gerlan! Dia yang duluan! Dia yang gosipin gue, dan gue gak suka itu!"

Gerlan mengusap wajahnya kesal "Bawa dia ke UKS" perintah Gerlan kepada dua orang lelaki yang lewat agar membawa Wina ke UKS.

"Semua masalah bisa diselesaikan baik-baik Yuna, gak gini caranya"

"Gak bisa, caranya udah begini, cara gue udah bener, pokoknya bener, gak salah, gue gak mau salah, lo gak boleh nyalahin gue, lo gak tau apa-apa, jadi lo gak usah ikut campur, gue yang bener, Wina yang salah!"

Gerlan menghela nafasnya pasrah "Lo ikut gue ke ruang BK"

"Kalau Wina gak kesana, buat apa gue kesana?!"

"Lo harus pertanggung jawabin semua ulah lo! Lo udah kelewatan sama Wina"

"Dia udah ngerendahin gue, dan gue gak suka itu!" Yuna masih tak mau kalah.

SCOPRIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang