SCOPRIRE ~ 01

9.7K 475 21
                                    

"UNAAAA" teriakan itu menggema di kamar Yuna. Yah, itu adalah teriakan dari seorang Griselda Varelyn atau Selda.

"Iya Bunda, Una lagi dating sama Johnny Orlando nih jangan di ganggu" sahut Yuna asal yang masih memeluk gulingnya dan enggan untuk membuka matanya.

"INI UDAH JAM 7 UNAAAA... ABANG SAMA ADEK KAMU UDAH BERANGKAT SEKOLAH, AYAH JUGA UDAH PERGI KANTOR TAPI KAMU--"

"Iya bunda iya, jangan curhat" Yuna duduk dan mengusap-usap wajahnya.

"Mandi sana cepetan"

"Bunda marah-marah mulu ih"

"Una, jangan bikin Bunda naik darah pagi-pagi gini"

Yuna berjalan gontai menuju ke kamar mandi, sedangkan Selda menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan anaknya itu, lalu ia beranjak pergi dari kamar Yuna.

Yuna merapikan seragamnya yang bisa dibilang sangat pas dibadannya itu, baju seragam yang sengaja dikeluarkan dari rok, rambutnya diikat asal, memakai sedikit bedak serta liptint membuat penampilannya menjadi perfect sekaligus bad.

Setelah merasa penampilannya sudah perfect ia pun berjalan keluar kamar, menuruni anak tangga satu persatu, dan ia sudah mendapati Bundanya yang asik menonton acara televisi.

"Gak sarapan Na?"

Yuna menggeleng "Telat Bun" ucapnya dengan nada panik yang dibuat-buat.

"Siapa suruh ngaret?"

Yuna menghela nafasnya "Ya udah Bun, Una berangkat ya" Yuna mencium punggung tangan kanan Selda.

"Hati-hati, belajar yang bener!"

Yuna mengacungkan kedua jempolnya "Sip Bun. Assalamualaikum..."

"Walaikumsallam..."

Sebelum berangkat ke sekolah, Yuna menghentikan mobilnya tepat didepan rumah Cynda dan Revan.

Yuna membuka kaca mobilnya "KEYSAAA..." teriaknya dari dalam mobil.

Tampaklah seorang gadis bertampilan kurang lebih seperti Yuna itu berjalan menghampiri Yuna dan masuk ke dalam mobil Yuna.

"Telat nih pasti" tebak Keysa.

"Jelas lah! Udah jam berapa nih!" balas Yuna.

"Ck! Pasti ketua osis idiot itu udah stand by didepan gerbang" tebak Keysa lagi.

"Yaps! Itumah udah kerjaan dia kali!"

Tak butuh waktu lama mereka sudah sampai di AHS, namun gerbang sudah tertutup rapat. Baru saja Yuna ingin keluar dari mobil untuk menyuruh satpam membuka gerbang namun Gerlano Athalaska atau Gerlan sang ketua osis itu sudah lebih dulu berada didepan gerbang membuat Yuna menatapnya kesal.

"Pak, bukain pagar nya" perintah Yuna pada satpam yang ada disana tanpa menghiraukan Gerlan.

"Siap--"

"Jangan Pak" potong Gerlan.

"Eh ketua osis! Lo kok sok berkuasa banget sih disini? Lo mau apa lagi sekarang? Hukum gue? Nyeret gue ke ruang BK? Gue lagi males berurusan sama BK hari ini, gak mood!" cerocos Yuna.

SCOPRIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang