SCOPRIRE ~ 20

3.3K 224 8
                                    

"Dih kagak lah!." Keysa tertawa terbahak-bahak setelahnya. Yuna pun ikut tertawa dibuatnya.

🎈🎈🎈

Keesokan harinya. Hari ini tampak sedikit berbeda, Yuna berangkat lebih awal, bahkan orang-orang rumah pun kebingungan dibuatnya.

"Tumben banget," gumam Alan.

Yuna tersenyum manis menghampiri Ayah, Bunda, Abang dan Adiknya yang sedang makan.

"Ih gak nungguin Una"

"Kan biasanya juga enggak," sahut Alan bingung.

"Kan itu dulu Yah, kalau sekarang harus tungguin Una," ucap Yuna membuat Alan semakin bingung, "Kok tumben sih, kesambet apaan?"

"Enggak Yah, gak kesambet, gak kerasukan, gak sakit, Una sehat walafiat sumpah," sahut Yuna meyakinkan.

"Ya udah Na, sarapan dulu, ntar lagi ngocehnya," ucap Selda dan Yuna pun duduk di kursi lalu memulai sarapannya.

Beberapa menit kemudian, Yuna pun menyelesaikan kegiatan sarapannya. Setelah itu ia berpamitan untuk berangkat menuju ke Sekolah.

Gerbang masih terbuka lebar, itulah yang Yuna lihat saat ia sampai di Sekolah. Benar-benar berbeda dari hari sebelumnya. Yuna pun menuju ke tempat parkiran dan memarkirkan mobilnya.

Yuna masuk kedalam kelasnya yang ternyata sudah ada beberapa orang murid didalamnya.

"Selamat morning guys!!!!" Heboh Yuna membuat penghuni kelas menatap kearahnya.

"Weh tumben lu," ujar Dudung yang ternyata sudah ada dikelas.

"Weh lu juga tumben," Yuna ikutan kaget.

"Yeu... gue mah emang murid teladan, berbudi pekerti yang sangat baik, serta berakhlak mulia."

"Iyaden Dung serah lu," sahut Yuna mengiyakan.

"Mana pren lu, si Keysa?"

Yuna menggeleng singkat, "Gak tau, gue gak bareng dia," sahut Yuna.

"Eh Asep!" Yuna memanggil salah satu teman sekelasnya yang kini sedang asyik duduk di kursi sembari memainkan game di ponselnya.

"Hmm," Asep hanya bergumam.

"Sep... ada Cici tuh!"

Sontak lelaki bernama Asep itu langsung gelabakan dan ponselnya terlempar, "Mana mana, mana doi gue mana"

Yuna tertawa terbahak-bahak melihatnya, "Gue boong Sep, maafin ya"

"Memang dasar lu sempak firaun! Hp gue astagfirullah—" Asep langsung mengambil ponselnya dan mencoba menyalakannya namun tidak bisa menyala lalu ia menyalahkan Yuna atas kejadian ini.

"Terus lo minta ganti rugi gitu?"

"Jelas!"

Yuna tersenyum licik, "Gue mana punya uang, lo minta ganti aja sama bokap gue"

Asep meneguk salivanya susap payah. Semua orang di Sekolah ini tau bahwa Ayah dari seorang Ayuna adalah Alan, seorang pengusaha terkenal dan sangat kaya raya.

"Kan lo yang anaknya, lo lah minta money sama dia terus ganti deh hp gue," sahut Asep.

"Ah males gue, lo aja yang minta langsung"

"Mending gak usah ganti ajalah." Asep langsung pergi keluar kelas dan Yuna masih tertawa terbahak-bahak.

"Yuna!" Panggil seseorang dari arah pintu namun Yuna tidak mendengarnya, dan akhirnya teman Yuna yang angkat bicara.

SCOPRIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang