49. My Silly Hamster

5.9K 592 48
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.

.

Namjoon menggeram lirih, menggeliat sekilas dan membuka mata saat merasakan sesuatu yang berat menindih perutnya. Cengir Seokjin menyembul menyambut mata cokelat gelap yang balas memandang bingung, hanya sejengkal dari hidungnya sendiri.

"Ayo bangun, pemalas, " sergah pria berpipi tembam itu, setengah bersenandung. Namjoon berusaha membenamkan muka ke dalam bantal—mencoba berguling kabur, namun gagal karena berat badan Seokjin menahannya tetap di tempat dengan bobot yang tidak ringan. Piyamanya kusut dimana-mana.

"Ngh."

"BANGUN!"

"Demi wajah cantikmu, sayang," dia menengok ke samping ranjang, berusaha menggapai ponsel yang semalam tergeletak di meja lampu, kendati urung ketika memergoki angka di weker digital milik hotel. Alisnya menyatu gusar, "Ini masih jam setengah enam, di tanggal merah dan kita sedang liburan. Artinya masih banyak waktu untuk beristirahat. Bisa jelaskan kenapa kamu harus duduk di atas perutku?"

"Kenapa katamu? Kamu mau aku duduk di atas perut orang lain, begitu?" lengos Seokjin, lidah merah muda terjulur acuh. Namjoon memandang nanar, terlihat benar-benar mengantuk. Tidur pukul satu dini hari akibat menulis lirik membuatnya kurang puas mendengkur meski terbiasa bangun pagi. Seokjin sibuk mengetuk-ketuk hidung sambil mencatat dalam hati untuk tidak membuang waktu menjahili pacarnya lebih jauh sebelum dia melakukan rutinitas penginapan Jeju pagi ini. Berendam di bak mandi bertabur serbuk jeruk, sarapan nasi jamur hangat dan kimchi lobak segar, lantas berleha-leha di teras sambil menikmati matahari pagi.

"Aku melihat tamu-tamu lain sudah mondar-mandir di koridor dan pergi sarapan di lantai bawah. Cuma kita yang masih malas-malasan di sini. Tidak malu?" dengusnya, menyisir rambut Namjoon yang berantakan memakai jari-jari tangan, "Manajermu tidak mau mengganggu karena kalian sudah sepakat untuk stop bicara soal pekerjaan selama seminggu, jadi kupikir kamu butuh alarm pribadi."

"Aku butuh tidur."

"Tidak, sana mandi."

"Please?" Namjoon melempar tatap minta dikasihani dan mimiknya membuat Seokjin terbahak-bahak.

"Apa aku sudah pernah bilang kalau wajahmu yang baru bangun itu terlihat lucu sekali?" dijentiknya pucuk hidung Namjoon yang langsung mengernyit.

"Dan apa aku sudah pernah bilang kalau kadang-kadang tingkahmu sangat menyebalkan?" ujarnya sinis, mendorong Seokjin dari atas perutnya dan menarik selimut keras-keras, membuat yang bersangkutan hampir terguling jika tak segera berpegangan di tepi ranjang, "Aku perlu mengumpulkan tenaga untuk melayanimu malam nanti."

"Aku tidak minta dilayani."

"..........lalu yang tiba-tiba mengulum penisku selesai makan malam kemarin siapa? Hantu?"

SHUAI | HANDSOME (NamJin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang