Bab 9

7.7K 360 6
                                    

Happy Reading😘

Hari ini adalah hari yang di tunggu oleh Iren,pada hari ini ia akan melaksanakan akad nikah bersama laki-laki yang sudah ia pilih untuk menjadi imam dalam di dunia maupun nanti di akhirat.

Semua keluarga telah datang untuk menjadi saksi kebahagian Iren dan sang suami.Semua keluarga telah berkumpul menggunakan baju bernuansa putih sesuai dengan tema pernikahan Iren dan sang suami.
.
" Wahai engkau Muhammad Rifaldi bin Ahmad iIsya,saya nikahkan dan saya kawin engkau dengan putri kandung saya,Irena putri  Nugroho binti Nugroho dengan mas kawin uang sebesar tiga ratus dua puluh lima ribu rupiah dan seperangkat alat sholat di bayar tunai "

" Saya terima nikah dan kawinnya Irena putri Nugtoho binti Nugroho dengan mas kawin tersebut di bayar tunai "

" Sah " ucap semua yang menyaksikkan.

" Alhamdullillah "

Setelah kata sah terdengar,barulah Iren datang dengan di dampingi oleh dua pagar ayu.Sebelumnya Iren memang di sembunyikan terlebih dahulu,sebelum keduanya di nyatakan sah oleh penghulu dan di saksikan oleh saksi-saksi,maka mereka tidak di perbolehkan untuk bertemu.

Iren mentetaskan air matanya ketika ia mencium punggung tangan suaminya itu.Sang suami Iren berbalik mencium dahi Iren.Setelah itu,barulah Iren dan sang suami meminta doa restu kepada kedua orang tua mereka.

****

Ais melihat Iren sudah sah menjadi istri orang pun tak kuasa meneteskan air matanya.Teman yang sekaligus ia anggap sebagai kakak perempuannya,sudah resmi menjadi nyonya Rifaldi.

Kebahagian terpancar sekali di wajah Iren maupun Rivaldi,senyuman terukir di sepanjang acara.Ais menghampiri Iren untuk memberikan ucapan selamat.

" Mba Iren,selamat yaa.. " ucap nya sambil memeluk Iren

" Makasih is " jawab Iren

" Mba Iren,cantik sekali "

" Ah kamu bisa aja " jawabnya malu-malu

Setelah itu,ia menghampiri Budeh Risma, " budeh selamat ya "

" Matur suwun nak,kamu kapan nyusul Iren? " tanya nya bercanda

" Haha nanti budeh,kalau sudah ada calonnya " jawabnya

" Sama ponakan budeh saja is "

Ais hanya tersenyum mendengar tawaran budeh Risma.

Saat ini,Ais sedang berada diantara kumpulan keluarga Iren termasuk Fahmi.Sedari tadi ia hanya bermain dengan Rey adik Fahmi.

Fahmi hanya memandangi Ais yang hari ini sangat cantik dengan tatanan wajah yang sederhana.Ais di balutib dress yang hampir mirip dengan gamis dengan make up yang tipis.

" Jangan diliatin mulu,nanti bintitan " ucap Bimo membuyarkan lamunan Fahmi

" Apaan sih lo "

" Kejar bro,kalau lo suka sama dia " sarannya sambil menepuk pelan bahu Fahmi

" Anak kecil tahu apa lo "

" Ckckk,ngremehin gue lo "

Setelah itu,Bimo berlalu meninggalkan Fahmi untuk naik ke atas panggung memberikan selamat kepada sepupunya.

Fahmi memikirkan apa yang tadi Bimo katakan, " apa bener gue suka sama Ais,tapi kenapa secepat itu " pikirnya dalam hati

" Nak " panggil Siffa

Assalamualaikum MahromkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang