Bab 46

5.6K 350 10
                                    

Jangan lupa untuk meninggalkan jejak,setelah membaca cerita ini.

Ingat,masih ada typo.

Happy Reading 😘❤️

Malam semakin larut,kini tibalah acara puncak,seluruh tamu undangan berkenan untuk berdansa dengan pasangannya masing-masing.

Perlahan Fahmi mengajarkan Aisyah agar bisa berdansa dengan dia,tidak hanya kaum muda saja,kedua pengantin pun mempersilahkan kaum tua untuk ikut berdansa juga.

Lampu yang berkelap-kelip memberikan kesempatan untuk Fahmi memandang wajah ayu nan manis milik Aisyah.

Senyum tak pernah lepas dari bibir Aisyah maupun Fahmi,keduanya saling menatap manik mata satu sama lain,ucapan syukur tak pernah lepas mereka ucapkan kepada yang maha kuasa.

Setelahnya,Aisyah menempelkan kepalanya pada dada bidang Fahmi.

Lain kisah dengan Aisyah dan Fahmi,kini Dokter Gibran dan Vio nampak duduk di kursi tamu undangan.

Vio bersyukur pada Tuhan,karena Nya ia masih diberi kesempatan untuk menghadiri acara adik kandungnya.

Senyum tak pernah lepas dari bibir tipis Vio,Dokter Gibran yang melihat perubahan pada pasiennya pun ikut tersenyum.

"Mau dansa sama aku?''tawar Dokter Gibran

Vio menatap wajah Dokter Gibran,jujur saja ia begitu terkejut mendengar tawaran dari Dokter Gibran,pria yang sudah membantunya dalam keterpurukan.

Sedetik kemudian,Vio menganggukan kepalanya menjawab tawaran dari Dokter Gibran.

Setelahnya, Dokter Gibran mengulurkan tangannya pada Vio dan membawa gadis itu ke tengah kerumunan.

Dokter Gibran maupun Vio saling menatap manik mata yang membuat hati mereka sejuk.

Entah mengapa,berlama-lama dengan Dokter Gibran membuat hati Vio terasa bergemuruh,apa mungkin ia sudah jatuh hati pada pria yang menangani penyakitnya.

Momen ini dijadikan Vio untuk berterima kasih kepada Dokter Gibran.

"Dok,terima kasih ya sudah menemani saya selagi saya susah.''

Dokter Gibran tampak menganggukkan kepalanya dan tersenyum.

"Sudah menjadi kewajiban saya,oh iya kamu panggil saya Gibran aja.''

"Apa boleh Dok?''

"Dengan senang hati.''balas Dokter Gibran tersenyum
.
.
.
Setelah acara resepsi semalam Fahmi maupaun Aisyah tidak langsung pulang,mereka memutuskan untuk menginap di hotel dan esok rencananya ia akan pulang.

Adzan subuh telah berkumandang,Aisyah segera memakai kerudungnya dan berlalu wudhu.

Aisyah kaget,ketika sebuah tangan mencekal pergelangannya.

"Mau kemana?''tanya seseorang dengan suara parau

"Mas Fahmi ngagetin Ais saja.''

Fahmi terkekeh,

"Mas bangun yuk,shalat subuh.''

Assalamualaikum MahromkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang