Bab 18

6.4K 297 3
                                    

Sesampainya di rumah,Agung menarik Fahmi membantu memapah Fahmi untuk masuk ke dalam rumahnya.

Siffa terkejut ketika melihat Fahmi dalam keadaan mabuk,perasaan khawatir ketika muncul dalam benak Siffa.

" Ada apa dengan Fahmi? " tanya Siffa pada Agung

" Fahmi mabuk tante," jawab Agung apa adanya,namun ia tidak menceritakan peristiwa yang tadi ia lihat di klub.

" Tolong bawa Fahmi ke kamarnya,kamu pasti tahu kan kamar Fahmi." Ucap Siffa

Agung menganggukkan kepalanya dan kembali memapah tubuh Fahmi dan membawanya kekamarnya.

Sesampainya di kamar Fahmi,Agung langsung menidurkan Fahmi,lalu ia beranjak untuk pamit kepada Siffa,namun tangan Agung telah dulu dicekal oleh Siffa.

" Tante butuh penjelasan kamu Gung, " kata Siffa

Agung menganggukkan kepalanya,kemudian Siffa mempersilahkan Agung untuk duduk pada ruang tamu.

" Sebenarnya ada apa? '' tanya Siffa

" Agung tidak tahu pasti tan,yang jelas sepertinya Fahmi sedang ada masalah.Tapi,Agung tidak tahu masalahnya apa." Ujar Agung apa adanya

Siffa menghela nafasnya sejenak," kamu tidak menyembunyikan sesuatu pada tante kan? "

Agung terdiam sejenak,kemudian ia nampak berfikir sejenak.Apakah ia pantas,ia menceritakan semua kejadiannya,lalu ia menggelengkan kepalanya,ia berfikir kembali 'ini bukan persoalannya,hanya Fahmi yang pantas menceritakannya.'

Agung menggelengkan kepalanya," Tidak ada tan.emm kalau begitu,saya permisi.saya harus lanjut bekerja." Kata Agung sembari berpamitan

Siffa menganggukkan kepalannya," Hati-hati.Terima kasih ya sudah membantu Fahmi."

" Iya tan sama-sama,"

Seperginya Agung,Siffa kembali menaiki tangga menghampiri Fahmi dan sekedar menengok keadaan Fahmi.

Tanpa terasa air mata Siffa telah luruh jatuh,ia menatap lekat-lekat wajah Fahmi.Wajah yang selalu mengingatkan ia tentang sosok Arum.

Dengan keberanian yang kuat,Siffa menghampiri Fahmi kemudian tangannya tersentak ketika lengan baru saja ia pegang terasa panas.Lalu,tangan Siffa terulur untuk menyentuh kening Fahmi.

" Astagfirullah," sentak Siffa

Tanpa berpikir panjang ia langsung berlari ke arah bawah untuk mengambil handuk serta baskom yang berisikan air hangat untuk sekedar mengompres kening Fahmi.

" Dari mana kamu?ini jam berapa? " tanya Siffa ketika ia melihat Attama baru saja masuk pada pintu utama.

" Ada meeting," jawab Attama

" Meeting sampai tengah malam seperti ini?! " kata Siffa tak habis pikir

" Sudahlah Siffa,saya capek.Saya ingin istirahat? " ujar Attama menghindari pertengkaran.

"Dimana Fahmi apakah dia sudah pulang? " tanya Attama sebelum ia beranjak pergi

"Kamu tahu Fahmi pergi? " tanya Siffa kembali dengan wajah yang berkerut kening

"Ya diluar kepala saya,anak itu tidak akan betah di rumah." Jawab Fahmi mengelak

"Kata siapa?apa kamu tahu kegiatan Fahmi setiap malam?sekarang aku tanya,sudah berapa hari Fahmi tidak keluar malam."

Attama terdiam,ia tak mampu menjawab pertanyaan sang istri.Siffa tertawa getir melihat ketidakmampuan Attama menjawab pertanyaannya.

"Bahkan kamu tidak tahu mas,kalau Fahmi sudah mulai berubah.Terus atas dasar apa kamu ucap kalau dia tidak betah berada di rumah." Ucap Siffa dengan air mata yang terus menerus menetes.

Assalamualaikum MahromkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang