Happy reading!
*Drt drt drt..*
"Assalamu'alaikum,"ucap Ais sembari meletakan ponselnya di telinganya.
"Wa'alaikumsalam Is,kamu belum tidur?"tanya seseorang dari sebrang sana.
"Belum mba,mba sendiri juga belum tidur?"Ais berbalik tanya kepada sang penelepon.
"Belum Is,Mba Iren belum tidur.Oh iya Is bagaimana dengan tawaran mba kemarin.Apakah kamu setuju dengan tawaran mba?."tanya Iren.
Ya Iren lah yang menelepon Ais,ia hanya ingin memastikan keputusan yang Ais ambil.
"Jadi begini mba,barusan Ais sudah bermusyawarah dengan Ayah dan Ibu dan jika mba tidak keberatan Ais mau tawaran mba."jawab Ais.
"Alhamdulillah,kalau begitu Is.Mba sama sekali tidak keberatan Is,lagian pula kamu sudah mba anggap seperti adik mba sendiri."kata Iren.
"Emm terima kasih mba."kata Ais.
"Sama-sama Is,Ya udah Mba mau istirahat dulu ya Is.Kamu jangan lupa buat istirahat,insya Allah mba besok ke rumahmu buat bicara dengan Ayah dan Ibu."ucap Iren.
"Iya mba,Ais tunggu di rumah."kata Ais dengan ramah.
"Oke, Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsalam."tutup Ais.
💦💦💦
Malam ini Fahmi tidak kemana-kemana,ia hanya ingin menikmati malam ini dengan adiknya.
Kini Fahmi bersama Rey sedang bercengkrama di ruang tengah sembari memainkan play station.
Fahmi sejenak melupakan rasa marahnya terhadap sang Ayah,ia hanya tidak ingin mood-nya hancur karena sang Ayah.Fahmi juga tidak ingin waktunya dengan Rey terbuang sia-sia.
"Kakak,punya Rey udah mati."ucap Rey sembari mengerucutkan bibirnya.
"Haha,berarti Rey kalah.Kakak yang menang."tawa Fahmi sembari membanggakan dirinya.
"Kakak curang,harusnya Rey yang menang kakak yang kalah."kata Rey sembari terus mengerucutkan bibirnya.
"Ya nggak bisa,kan kakak yang menang.Rey ngalah dong,"
"Harusnya kakak dong yang ngalah sama Rey,masa Rey.Nggak asik kakak."
"Yaudah ini Rey main punya kakak,terus kakak aja yang kalah Rey nggak."ucap Fahmi sembari memberikan stik gamenya kepada Rey.
"Nggak usah,Rey mau main game aja di hp nya kakak."kata Rey.
Fahmi pun menganggukkan kepalanya,ia kembali bermain plays stationnya dan membiarkan Rey bermain game di ponselnya.
Tiga puluh menit kemudian,Rey tampak terlelap di ruang tamu sembari memeluk ponsel Fahmi.
"Hey,bangun yuk.Kita pindah ke kamar kakak."ucap Fahmi sembari menepuk pelan pipi Rey.
Rey hanya bergumam sembari menggelengkan kepalanya.Di lihatnya jam yang melingkar manis di tangannya,waktu telah menunjukkan pukul sembilan malam.
"Bik tolong beresin game kita,Fahmi mau bawa Rey ke kamar,"perintah Fahmi dengan sopan.
"Baik den,"jawab Bibi menganggukkan kepalanya.
"Terima kasih bik,"ucap Fahmi dengan tersenyum.
Kemudian,Fahmi menggendong Rey untuk memindahkannya ke dalam kamar miliknya.Di letakkannya Rey secara perlahan agar ia tidak terganggu tidurnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Mahromku
RandomJika semua orang bisa berubah lebih baik,kenapa aku tidak?-Fahmi Adrian Attama . Tantangan terberat tentang hidup adalah ketika kita di tugaskan untuk merubah seseorang ke lebih baik,karena merubuah kehidupan seseorang tak semudah kita membalikkan...