Bab 32

5.6K 267 13
                                    

Happy Reading!

Sesampainya di rumah Fahmi segera memasukkan mobilnya pada garansi rumahnya.Attama telah menunggu Fahmi sedari tadi di ruangan keluarga.

"Fahmi."panggil Attama

"Ada apa?"balasnya

"Duduk,ada yang mau papah bicarakan."titahnya

"Kalau soal perjodohan,maaf saya tidak aada waktu untuk membicarakan hal yang tidak penting."

"Tidak kamu tenang saja,duduk."

Fahmi menuruti perintah Attama,ia sudah duduk di sofa menunggu Attama berbicara.

"kamu masih ingat kan dengan Om Alan?besok rencananya papah mau ajak kamu,mamah kamu dan Rey buat bertemu Om Arlan,kamu tidak keberatan kan?"

"Untuk apa?besok saya ada jam kuliah yang tidak bisa ditinggal."

"Kamu tenang aja,papah sudah atur semua dan ketemuannya juga jam makan malam.''

"Nanti saya usahakan dan ingat saya menuruti permintaan anda bukan karena anda,tapi karena Om Alan adalah sahabat Almh Mamah.''

"No problem,kamu mau menuruti permintaan papah aja,papah sudah senang."

"Kalau sudah tidak ada yang mau dibicarakan,saya permisi."

"Ya silahkan."balas Attama

Fahmi segera melangkahkan kakinya ke ruangan pribadinya.Sesampainya,ia segera merebahkan badannya pada king size kebanggaannya.

Fahmi mulai memejamkan matanya,memori ketika ia bersama Ais selalu berputar di dalam otaknya membuat hati Fahmi selalu berdebar.

Lekukan senyumannya yang tercipta pada sudut bibirnya membuat rasa senang dan nyaman pada diri Fahmi.Gadis itu benar-benar berhasil memporak-porandakan hati serta jiwanya,sungguh gadis luar biasa.

Tanpa terasa matanya telah terpejam dan Fahmi sudah berada dalam mimpinya.

Pagi telah tiba,Fahmi beserta keluarga telah berada di ruang makan.Tidak ada suara yang tercipta hanya ada dentingan sendok yang sedang beradu dengan piring.

Setelah menyelesaikan sarapannya,Fahmi bangkit untuk berpamitan kepada mamah serta papahnya.

"Hati-hati ya nak,"ucap Siffa ketika tangan Fahmi telah terlepas darinya

"Fahmi ingat,nanti malam kamu harus ketemu sama Om Alan."peringat Attama

"Hhm"balas Fahmi cuek

Setelahnya,Fahmi segera menuju ke rumah Iren untuk menjenguk adiknya.Sesampainya di rumah Iren,ia segera menuju ke ruang tamu,sbelumnya ia sudah mengucapkan salam.

"Baru dateng Lo?"tanya Iren sembari mengeringkan rambutnya

"Ya baru aja,sepi amat Bang Rifladi udah berangkat?"

"Udahlah."

Fahmi menganggukan kepalanya sembari matanya menoleh ke kanan dan ke kiri.

Assalamualaikum MahromkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang