Peluang Kedua-Nabilla Razek
Happy reading 🤩
Pagi telah tiba,setalah Fahmi menjemput Rey dan Aisyah,ia segera menuju ke rumah sakit untuk menemui Vio kakak kandung Fahmi.
Seperti biasa,Aisyah duduk di sebelah kursi pengemudi dengan Rey yang berada dalam pangkuannya.
Setelah sekitar tiga puluh menit,Fahmi telah sampai di rumah sakit,ia segera membukakan pintu untuk Aisyah dan Rey.Mereka berjalan beriringan menuju pintu lobby.
"Permisi sus,pasien atas nama Vio Pitaloka Attama sedang ada terapi tidak ya?"tanya Fahmi pada seorang receptionist
Receptionist tersebut mebuka jadwal yang barada pada komputer nya.
"Tidak ada pak,Nona loka hari ini sedang tidak ada terapi."
"Terima kasih ya sus."balas Fahmi seraya tersenyum
Fahmi,Aisyah dan Rey berjalan menuju kamar Vio,namun langkah mereka terhenti ketika mereka tidak sengaja melihat suster Asih, suster yang merawat Vio.
"Den Fahmi?"
Fahmi menganggukan kepalanya,"Vio ada tidak Bu?"
"Nona Loka ada Den,dia lagi sama Dokter Gibran.Mari saya antar."katanya
Fahmi dan Aisyah mengikuti suster Asih,Fahmi sedikit menyunggingkan senyumnya ketika ia sudah sampai tempat yang suster Asih tunjukkan.
Vio tampak sedang tertawa bersama dengan dokter muda nan tampang yang selalu berada di sampingnya.Tawa Vio nampak lepas,senyum manis yang sudah lama ia sembunyikan kini nampak kembali muncul.
"Keadaan Nona Loka sudah membaik Den,Nona Loka hanya harus mengikuti terapi wajib selama satu bulan lagi.Setelah itu Nona Loka sudah di perbolehkan pulang."
Fahmi menoleh ke arah suster Asih,"Vio udah nggak ngamuk-ngamuk lagi sus?"
Suster Asih menggelengkan kepalanya,"emosi Nona Loka sudah stabil,Nona Loka sudah bisa mengontrol emosinya sendiri dan pasti Nona Loka juga sudah mau mengikuti segala intruksi yang diberikan oleh Dokter Gibran."
"Tapi lepas dari itu,Nona Loka juga masih memerlukan dukungan dari Aden dan keluarga,mungkin ketika nanti Aden menemui Nona Loka,Nona Loka akan sedikit takut,tetapi setelah kami memberikan penjelasan Nona Loka akan kembali tenang."
Fahmi menganggukan kepalanya,"saya boleh menemui Vio sus?"
"Silahkan Den."balasnya seraya menganggukkan kepalanya
Fahmi berjalan dengan langkah yang sedikit susah,ada rasa takut dibenakknya ketika ia menghampiri Vio.Namun,Aisyah ia memberikan dukungan terhadap Fahmi dengan menganggukkan kepalanya serta tersenyum.
"Vio.."panggil Fahmi
Gadis itu tampak menoleh,sedetik kemudian tatapan mata gadis itu berubah ketakutan ketika ia melihat Fahmi.Gadis itu perlahan mulai memundurkan langkahnya dengan raut wajah yang sulit diartikan.
"Ka..kamu siapa?..jangan ganggu aku.."katanya dengan nada ketakutan
Semakin Fahmi maju satu langkah,maka semakin Vio mundur satu langkah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Mahromku
AcakJika semua orang bisa berubah lebih baik,kenapa aku tidak?-Fahmi Adrian Attama . Tantangan terberat tentang hidup adalah ketika kita di tugaskan untuk merubah seseorang ke lebih baik,karena merubuah kehidupan seseorang tak semudah kita membalikkan...