Bab 47

5.8K 330 13
                                    

Jangan lupa bahagia🙂

Ada yang suka Dokter Gibran sama Vio?
Part ini khusus mereka yaa...:)

Happy Reading 💜

Setelah acara pernikahan Fahmi,Vio memutuskan untuk langsung pulang ke rumah sakit,ia belum siap untuk berkumpul dengan keluarga kandungnya,namun soal maaf,Vio sudah memaafkan keluarganya.

Bagi Vio,sembuh adalah harapan satu-satunya,ia mau terbebas dari penyakit yang sudah ia derita selama beberapa tahun terakhir.

Vio menginginkan kehidupan normal seperti gadis-gadis lain diluar sana.

Saat ini,Vio tengah duduk termenung sembari menatap langit-langit.

"Vio tidak mau menginap di rumah Bude,Nak?tanya Bude Risma

Vio menggelengkan kepalanya,"Tidak Bude,Vio akan ikut ke panti sama Dokter Gibran.''

Vio menganggukan kepalanya lalu tersenyum,''Yasudah,nanti kalau Vio sudah siap menginap disini,kabari Bude ya Nak?nanti Bude akan jemput kamu di panti.''

Vio menganggukan kepalanya seraya tersenyum,"Pasti Bude.''

Bude Risma membalas senyuman dari Vio.

"Em Vio,kamu sudah memaafkan kami?''tanya adik mendiang mamahnya

Vio menganggukan kepalanya menatap satu persatu wajah keluarganya.

"Vio sudah memaafkan semua,Vio sadar semua kejadian itu tidak seluruhnya kesalahan kalian,Vio sadar semua takdirnya.''

"Soal kejadian memaksa Vio ke rumah sakit?''

Lagi dan lagi Vio tersenyum,"Tante,Vio juga tahu sebelum kalian melakukan hal ini,kalian juga pasti sudah memikirkannya secara matang-matang.Awalnya Vio marah,tapi setelah Vio sadar,tanpa Vio disana,Vio tidak akan seperti ini.''

"Vio maafkan kami ya?kalau beberapa tahun terakhir kamu merasa tersiksa.''ucap Bude Risma menunduk

Vio mendekati Bude Risma,lalu ia mengusap bahu Bude Risma.

"Vio tidak tersiksa,semua terjadi karena diri Vio sendiri.Vio terlalu meratapi kesedihan Vio, sehingga Vio jadi seperti kemarin.''

"Bude tau perasaan Vio pasti sakit 'kan?waktu Vio berada ditempat asing itu?maafkan kami ya?''

Vio menggelengkan kepalanya,"semuanya bukan kesalahan kalian,Vio yakin kalian sudah memikirkan ini secara matang-matang bukan?tidak mungkin kalian langsung membawa Vio ke rumah sakit jiwa tanpa pemikiran yang matang-matang.Eyang,Bude dan Tante tenang saja,kalau dulu kalian tidak membawa Vio ke rumah sakit jiwa mungkin Vio akan gila selamanya,Vio justru berterima kasih ke kalian.''ucap Vio tersenyum seraya memandang satu persatu wajah keluarganya

"Vio bahagia Nak disana?''tanya Tante

Vio menganggukan kepalanya,"Sangat bahagia Tan,disana Vio mendapatkan teman banyak,Vio bisa mengenal suster Asih dan juga Dokter Gibran.''balas Vio tersenyum jika mengingat teman-temannya yang sedang berjuang seperti dirinya

Assalamualaikum MahromkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang