Bab 48

5.4K 365 20
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca.
Happy Reading♥️

Matahari nampak hangat menyinari bumi,seorang pria tengah baya tampak tengah memejamkan matanya dipinggir kolam renang.

Pria tengah baya tersebut Attama,ya Attama,tidak ada yang tau ternyata dibalik terpejamnya mata itu,Attama tampak mengeluarkan air matanya dari sudut matanya.

Kenangan akan masa lalu dirinya, anak-anak nya dan mendiang istrinya nampak berputar bak film yang tengah diputar.

Hari ini,ia memutuskan untuk dirumah saja,entah mengapa hari ini rasanya ia sangat malas hanya untuk melakukan hal-hal kecil.

"Mas.''

"Hhm.''balas Attama,namun masih menutup matanya

"Aku sudah buatkanmu makanan,kita sarapan dulu.''ucap Siffa seraya menepuk pelan lengan Attama

"Ya,kamu duluan sama Rey.''

"Baiklah.''balas siffa menganggukan kepalanya

Setelah sepuluh menit berjemur,Attama memasuki rumahnya untuk melakukan sarapan pagi.

"Papa..''teriak Rey

Attama tersenyum,lalu ia mengusap rambutnya Rey.

"Kakak ko enggak pulang?kata papa Kakak bentar lagi pulang.''tanya Rey dengan menampilkan wajah cemburut

"Iya nanti,Rey tungguin aja.''

"Kapan pa?''

Ya dari satu Minggu setalah Fahmi menikah,Rey terus saja menanyakan kabar kakaknya, jujur saja Rey belum bisa jauh dari kakaknya.

Sedangkan Attama,sudah satu Minggu ia tidak pernah bertegur sapa dengan Fahmi,ya walaupun sebelum menikah ia tidak pernah bertegur sapa,tapi kali ini rasanya beda.

"Ada apa Rey?''tanya Siffa seraya mengusap rambut Rey

"Kakak kenapa enggak pulang Ma?''

Siffa duduk mensejajarkan tinggi badan Rey, "Pulang sayang, tapi kakak Fahmi lagi ada kerjaan. Nanti kapan-kapan,Mama ajak Rey main ke sana ya.''

"Beneran Ma?''

Siffa menganggukan kepalanya seraya tersenyum, "Beneran sayang,udah ya jangan ganggu papa, papa mau makan. mending Rey sama Mama,Mama temenin Rey main.''

Rey menganggukan kepalanya.

"Rey kesana dulu ya,Mama mau menyiapkan makanan dulu buat papa.''

"Jangan lama-lama.''

"Iya sayang.''balasnya menganggukan kepalanya.

Selesai Siffa melayani suaminya, Siffa segera menyusul Rey untuk menemaninya main. Sedangkan Attama,ia masih saja memikirkan berbagai rencananya bersama Nadia.

Ah rasanya kepalanya pening,dilain sisi ia tidak mau sampai perusahaan nya bangkrut, disatu sisi ia juga tidak tega terus mempermainkan Fahmi.

Assalamualaikum MahromkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang