Happy Reading!
Iren tersenyum melihat kehadiran Ais,ia pun mempersilahkan Ais untuk duduk di sofa bersama dengan dirinya.
"Maaf ya Mba,Ais tidak bermaksud untuk lancang."katanya dengan tidak enak hati
Iren terkekeh seraya menepuk pundak Ais pelan,"santai kali Is,lagian kita juga nggak keberatan kok."
Ais tersenyum,"tapi apa yang harus Ais bantu Mba?"
Iren terlihat sedang memikirkan ucapan Ais seraya menatap Fahmi untuk memintanya membantu Iren menjawab pertanyaan Ais.
"Jujur kalau Mba masih bingung,apa yang harus Ais bantu.Tapi,menurut Mba langkah awal ini masih Fahmi peran utamanya,karena ini kan masalah pribadi Fahmi.Nah nanti dirasa Fahmi butuh bantuan baru deh kita bantu,menurut Lo gimana Mi?"
Fahmi nampak sedang memikirkan ucapan Iren dan menurutnya apa yang diucapkan Iren ada benarnya,permasalahan disini kan yang menjadi peran utamanya adalah dirinya.
Fahmi menganggukk-nganggukkan kepalanya,"gue setuju kak."
Iren tersenyum lalu menoleh menatap Ais,"Ais juga mengikuti alurnya saja Mba."
"Okee."balas Iren
Iren berlanjut menoleh ke arah jam dinding yang terpasang di ruang tamu.
"Kalian ada kelas jam berapa?ini udah jam 9 loh?"tanya Iren pada Ais dan Fahmi
"Gue sih jam 11,"balas Fahmi
"Astagfirullah,"decit Ais seraya ingin berlari ke kamarnya
"Ada apa Is?"tanya Iren
"Ais ada kelas jam setengah sepuluh Mba,kenapa Ais jadi lupa gini sih.Ais permisis ke kamar dulu ya mba,Ais mau ambil tas."
Seperginya Ais,Iren hanya tertawa seraya menggelengkan kepalanya gemas.
"Calon kamu lucu ya?"ucap Iren kepada Fahmi
"A apa sih Lo,ngaco."balasnya malu
Iren kembali tertawa sembari menepuk-nepuk pundak Fahmi gemas.
"Is berangkat aja sama Fahmi,biar cepet,kalau mau nungguin angkot nanti malah jadi terlambat."usul Iren
"Ha?"balas Ais bingung
"Udah nggak apa-apa,darurat Is daripada nanti kamu telat."
"Mi,berangkat Sono,kasihan Ais."titah Iren kepada Fahmi
"Apa sih kak?masa.." sebelum Fahmi melanjutkan ucapannya,Iren telah dulu memotong ucapan Fahmi
"Darurat,sana."usir Iren seraya mendorong tubuh Fahmi untuk keluar
"Ais masuk,udah mau jam setengah sepuluh loh."ucap Iren pada Ais
Ais dan Fahmi hanya mengikuti perintah Iren dengan pikiran yang linglung.
"Hati-hati."teriak Iren seraya melambaikan tangannya ketika mobil Fahmi jalan
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Mahromku
RandomJika semua orang bisa berubah lebih baik,kenapa aku tidak?-Fahmi Adrian Attama . Tantangan terberat tentang hidup adalah ketika kita di tugaskan untuk merubah seseorang ke lebih baik,karena merubuah kehidupan seseorang tak semudah kita membalikkan...