Bab 3

10.2K 435 0
                                    

"Nduk,bangun sudah subuh"teriak ibuk dari luar sambil mengedor pintu kamar Ais

"Asstagfirullah"kaget Ais

Ais mengerjapkan matanya sambil mengumpulkan nyawanya

"Iya buk,sebentar"teriak Ais sambil memakai kerudungnya

"Ibu tunggu diruang tengah ya,kita sholat jamaah di masjid"teriak ibuk kembali

"Iya buk,Ais wudhu dulu"

Ais telah selesai berwudhu,dan sekarang ia dan ibuk sedang menuju kemasjid.Ais baru saja tidur sekitar 2 jam,karena semalam ia terkena insom,untung ia masih bisa tidur jadi seenggaknya dia masih fres untuk sholat subuh berjamaah

"Ko kamu bisa sampai kesiangan gitu nduk?"tanya ibu

"Iya buk,semalam Ais gak bisa tidur"jawab Ais

"Ko bisa nduk?"

Allah akbar allah akbar ashadualla illa ha'illah
Asyhadu 'anna muhammad darosulullah
Khayala sollah..khayalah fallah khotko mati sollah,khot ko mati sollah,allah Akbar allah akbar la 'illa ha illallah

Seorang jemaah masjid sudah mengumandangkan komat,yang artinya sholat akan  segera di mulai

"sudah komat buk"

Ibuk hanya menganggukkan kepala sambil terus berjalan menuju masjid

Ais dan ibuk telah selesai mengerjakan kewajibannya,ia sedang berjalan menuju rumah,mereka pulang bersama ayahnya juga.Ayah memang sudah berada di masjid untuk tahajud,dan ia di sana sampai menunggu subuh tiba

"Nduk nanti kamu temanin ibuk pasar yo"ucap ibuk

"Ya. buk"

"Hari ini menunya apa buk?"tanya ayah

"Hari ini ibuk mau masak yang spesial buat orang spesial nya ibuk"jawab ibuk

Ais tersenyum dan memeluk Ibuknya dari samping

Ais hari ini akan menemani ibuk untuk membeli bahan-bahan di pasar.Sesekali Ais mebantu ibunya untuk memilih sayuran yang masih segar-segar,menu pagi ini adalah sayur lodeh,tempe dan ayam rica-rica.Ais begitu telaten memperhatikan sang ibuk dalam memilih sayur-sayuran yang masih segar

"Ikan asinnya masih ada kang?"tanya ibu sambil memimilih sayuran

"Waduh,ikan asine sampun telas"jawab Kang Ucup dengan logat jawa

"Sudah habis nduk,pagi ini ayahmu tidak jadi makan ikan asin"keluh ibu sambil menampilkan wajah sedikit lesu

"Tidak apa-apa bu,lain kali kita harus kesini lebih pagi,kalau ndak ya pesan dulu sama kang Ucup"ucapk Ais

"Nggeh bener bu,nanti saya bawain ikan asin yang banyak buat ibu"ucap Kang Ucup

Ais dan ibu telah selasai berbelanja,kini mereka sedang menuju ke rumah sederhana mereka,sesekali ia menanggapi tegur sapa dari para tetangga yang melihat mereka.Di kampung Ais termasuk salah satu kampung yang memiliki tingkat kesopan santunan yang sangat tinggi,dan tetangga mereka pun ramah-ramah

"Habis belanja bu"sapa tetangga sambil tersenyum

"Nggeh,ibu mau ke ladang?"tanya ibu Ais

"Iya ini"jawabnya

Pagi ini Ais sedang berkutat di dapur sederhana kesayangan ibunya,ia benar-benar cekatan dalam memotong sayuran maupun menggoreng lauk pauk.Memasak adalah salah satu hobbi Ais,bahkan sejak sekolah dasar ia selalu merocoki ibu nya memasak setelah memasuki sekolah menengah pertama Ais meminta kepada ibunya untuk mengajari nya masak

"Wah makin jago ya memasaknya"kata ibu sambil melihat Ais memotong sayuran

"Berkat ibu"jawabnya sambil tersenyum

"Pasti rasanya nggak kalah enak sama ibu"ucapnya kembali

"Bisa saja ibu ini"jawabnya

Ibu dan Ais telah selesai memasak,kini mereka sedang menata makannanya di meja makan,sambil menunggu makanannya selesai di tata,Ais memanggil ayahnya untuk bergabung bersama mereka

"Ayah sarapannya sudah siap,ayo kita sarapan"ajaknya

"Wah,iya nduk"jawabnya sambil meletakkan koran yang telah beliau baca
.

"Wah sepertinya enak masakannya"ucap Ayah sambil mengamati lauk-pauk

"Ini masakan anakmu yah"ucap Ibu sambil mengambilkan makanan untuk ayah

Ais hanya tersenyum mendengar ledekan-ledekan dari kedua orang tuanya,sesekali Ais menawarkan kedua orang tuanya untuk menambah,namun di balas gelengan oleh sang ibu karena memang sudah kenyang.Namun,tidak dengan Ayah bahkan ayah sering kali menambah nasi dan sayur lodeh yang memang makanan favoritnya

"Oh iya bu,yah kata kang Abrar,mbk Ajin sakit"ucapnya

"Sakit apa nduk?"tanya ibu dengan muka khawatir

"Ais juga kurang tahu,setelah beres-beres Ais mau ke rumah kang Abrar"ucap Ais sambil membereskan sisa sarapan tadi

"Ibu ikut kamu ya nduk"ucap ibu sambil membantu membereskan meja makan

"Yasudah ayah nitip salam untuk Abrar dan Ajin,ayah nggak bisa ikut karena ayah harus kerja"kata ayah

Ais dan ibu hanya menganggukkan kepala dan sambil tersenyum ke arah ayahnya

Assalamualaikum MahromkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang