HELLO AND GOODBYE 28

113 10 0
                                    

Bukan bagaimana cara jatuh cinta, tapi bagaimana cara kita memertahankan cinta

-Hello and Goodbye-

...

"Yash! Selesai!"

Ayumi. Gadis dengan kaos putih dan rok birunya itu tersenyum puas. Dikibaskan kedua tangan dengan cepat begitu memerhatikan makanan yang baru saja selesai dibuatnya.

Semangkuk bubur, tanpa daun seledri yang dibenci Takumi dan teh hangat yang terasa manis agar laki-laki itu daoat merasa segar kembali. Ya, bukan seperti ini.

Entah mengapa, dirinya dibuat terkejut tadi pagi. Abaikan alasan karena sikap Takumi semalam yang tiba-tiba saja memeluknya, selain sikap aneh itu, disaat bangun tidur entah mengapa dirinya melihat Takumi begitu dan yah... seperti biasa.

Takumi yang mandiri dan mencoba menyelesaikan segala hal seorang diri. Tentu saja, cowok itu akan menepis keadaan yang sesungguhnya dan sekarang? Lihat sendirikan?

Hampir saja tubuh tegap itu terkapar di ambang pintu kamar mandi jika ia tidak cukup sigap menopang tubuh itu.

Belum sempat Ayumi mengetuk pintu kamar, kini pintu persegi panjang itu telah terbuka duluan, berhasil memerlihatkan seseorang dengan rambut pirang dan pandangan tegasnya.

"Ryuji-kun?" Ryuji yang berdiri dan tidak mengerjap memerhatikan Ayumi kini mengalihkan pandangan sejenak. Ayumi memiringkan kepala. "Ada apa?"

Ryuji menggeleng pelan, meskipun seperti ada yang disembunyikan namun tetap saja Ayumi melihat laki-laki itu diam-diam mengembus napas panjang, seolah sedang menumpu beban di tubuhnya.

"Kucingmu masih keracunan?" tanya Ayumi, mengerjapkan mata, polos.

Ryuji mendesis, wajah yang tadinya mengalihkan pandangan kini menoleh. "Daripada memikirkan kondisi kucingku, bukankah lebih baik kau memikirkan Takumi sekarang hm?"

"Ah iya," Ayumi tertawa pelan, mencengkram nampan yang berisi semangkuk bubur dan minuman. "Makasih sudah datang Ryuji-kun, aku senang jika Takumi ada teman bicara sepertimu."

"Ya, aku juga," gumam Ryuji, dikenakannya kembali topi berwarna putih untuk menutupi rambut pirangnya lalu menutup eetengah bagian wajah dengan masker. "Aku pulang dulu Ayumi, tolong jaga Takumi dengan baik."

Ayumi mengangguk. Kini Ryuji telah keluar rumah dan meninggalkan rasa sepi seperti biasa, hanya ada dirinya dan Takumi tanpa pembicaraan yang sedikit.

"Takumi-kun?" Ayumi masuk, kamar bernuansa putih tampak begitu terang. Tirai kamar sudah disibakkan dengan lebar dan membuat Ayumi dapat melihat wajah tidur Takumi dengan jelas.

Wajah bundar yang pucat tampak begitu kelelahan. Perlahan Ayumi meletakkan nampan tersebut ke meja kecil lalu duduk di tempat tidur berukuran besar itu, diperhatikannya wajah Takumi dari dekat berusaha untuk mengelus rambut hitam itu dengan lembut. 

"Hmmh?" Takumi mengerang, laki-laki dengan jaket biru dan selimut putih yang menyelimuti kakinya itu sedikit menggerakan begitu merasakan sedikit sentuhan asing yang diberikan padanya.

"Ah maaf," gumam Ayumi pelan, menjauhkan tangannya dari puncak kepala itu. "Aku mengganggumu ya? Takumi-kun masih ingin tidur?"

Hello and Goodbye [J-Lit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang