Ribet

382 26 0
                                    

Arini berjalan tergesa-gesa mengejar Bu Diah yang ingin masuk kelas Akuntansi 2.

"BU!"

Bu Diah berhenti dan membalikkan tubuh, "Lho? Arin kenapa lari-lari gini?" Tanyanya sambil memegang pundak Arini begitu sampai didepannya.

Ia mengatur nafasnya yang tersengal-sengal. Setelah stabil baru ia mengutarakan maksudnya.

"Saya mau nanya. Lomba LKS-nya kira-kira mulai tanggal berapa? Bulan apa?"

Bu Diah hampir saja sesak napas begitu mendengar pertanyaan yang diajukan oleh Arini selama 4 kali dalam 1 bulan.

"Arini, lomba LKS itu masih bulan depan. Sudah, Ibu mau masuk kelas dulu. Kamu kulik info dari Pak Yudha aja ya."

Bu Diah masuk ke kelas memulai pelajaran. Arini menatap gurunya tak percaya. Bertanya dengan Yudha? Noooo wayyy alias tidak mungkin.

Saat Arini berbalik arah. Wajahnya hampir saja menabrak dada bidang seseorang.

"Kalo jalan itu li— Pak Yudha?!" Arini beringsut mundur. Untung tidak jadi marah.

Yudha tersenyum hangat seperti biasanya, "Lomba LKS bulan depan tanggal 20. Kamu masih bisa latihan soal-soal yang saya kasih minggu lalu."

Arini berdecak kesal, "Soal yang bapak kasih itu sudah habis. Udah saya kerjain semuanya."

"Yasudah nanti aya print lagi soal latihannya."

Arini mengangguk paham. Ia pun hendak kembali ke kelas. Tapi saat Arini ingin lewat kanan, Yudha justru menghalanginya.

"Pak Yudha ke kanan, saya ke kiri," putusnya demi kebaikan bersama.

"Kamu mau kita nabrak?"

Arini berpikir singkat. Benar juga, kan posisi mereka berhadapan. Kalau Arini ke kanan dan Yudha ke kiri alias tabrakan lagi nanti.

"Yaudah. Kita sama-sama ke kanan," ucap Arini pada akhirnya.

Yudha tidak keberatan. Mereka pun berjalan ke masing-masing tujuan.

***

Alexa akhirnya bisa menemukan Arini di perpustakaan. Sudah 10 menit ia mengelilingi sekolah dan ternyata orangnya sedang berdiam diri di Perpustakaan.

"Woy. Lo abis darimana?" Tanya Alexa setelah duduk didepan Arini.

Arini yang sedang memakai earphone dan fokus membaca buku masih bisa mendengar pertanyaan Alexa.

"Lagi badmood gue."

'Perasaan gue nanya abis dari mana. Kenapa jawabnya lagi badmood?' Alexa jadi bingung.

Ah sudahlah,daripada nanti bonyok karena diamuk Arini. Maklum juga karena pakai earphone, otomatis pendengaran sahabat terbaiknya rada berkurang.

"Badmood kenapa?"

"Biasa.. "

"Biasa apanya?"

"Ck, ketemu Pak Yudha tadi di koridor."

"Ketemu apa dipertemukan hayooo?"

Arini melepas satu earphone-nya.

"Oke, oke gue gak bakal ngeledek. Tapi lo udah dapet info lomba kan?"

"Udah. Tanggal 20."

"Tuhkan masih lama. Saking pinternya sih lo jadi gak sabaran gini," ucap Alexa menyalahkan ketidaksabaran Arini.

"Ck, gue itu males ketemu Pak Yudha terus. Gak di kelas,di koridor,di kantin." Eluhnya sambil menunduk memegang kepala.

Alexa yang memang dikaruniai dua mata untuk cuci mata terhenti di pintu perpustakaan.

ARINI [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang