Wedding

119 5 0
                                    

"Terima kasih sudah singgah."

🌈

Arini dan Andra tengah bersiap untuk pergi ke pernikahan Dean dan Savira. Tadinya Arini hendak berangkat bersama Guntur dan Alexa, tapi ternyata hanya Guntur yang pergi karena Alexa harus  menjaga Kayra yang sedang sakit. Tidak enak saja kalau dua-duanya tidak datang padahal sudah dikasih undangan. Dean juga sudah jauh-jauh datang dari Singapura untuk menggelar resepsi di Indonesia .

"Rin..! Kakak tunggu di depan ya!" teriak Andra yang sudah rapih memakai setelan jas.

"Iyaaa!"

Andra yang baru mengeluarkan mobilnya dari garasi dikejutkan dengan kehadiran Guntur.

Sok cool sekali bapak muda itu senderan di kap mobil.

"Lho, Tur? Gue kira dateng kesana sendiri."

Guntur cengengesan, "Gue kesana sendiri jadi kambing ompong, Bang."

"Yaudah ntar bareng. Lagi nunggu Arini belom selesai." Andra sesekali membenahi rambutnya.

"Bakal lama nih cewek kalo dandan."

"Arini bukan tipe suka dandan lama." Andra membela adiknya.

"Emang dari sananya cakep, mau dandan apa nggak sama ye, Bang." Guntur manggut-manggut.

"Nah tuh tau lo. Garis keturunan gue kan cakep-cakep."

"Serah lo deh.." Guntur pasrah saja.

"Ayo kak —eh bapak Guntur yang terhormat, disini rupanya."

Mereka berdua sampai cengo melihat penampilan Arini yang baru datang. Cantik sekali.

Plak plak

Arini memukul lengan dua orang itu dengan kesal.
"Gausah liatin begitu. Cepet berangkat!"

Guntur mengusap lengannya, "Main gaplok aja lo."

Andra terkesima, "Rin, ini karna kakak gak pernah liat kamu dandan apa gimana?"

Guntur mengerjapkan matanya dua kali sambil menelan salivanya susah payah. "Eh, karna Pak Dean pasti nih lo jadi cakep kan?"

Arini tidak menjawab pertanyaan konyol mereka. Ia langsung masuk mobil disusul Andra karena Guntur pakai mobil sendiri.

Masabodo dikata tidak sopan.

Sesampainya disana, Arini berjalan diapit Guntur dan Andra. Sebelumnya mereka mengisi buku tamu dan tanda tangan.

Tiga kata yang Arini mau ucapkan setelah masuk ke gedung resepsi Dean.

Mewah, anggun, ramai.

Dekorasi serba putih dan pink membuat gedung yang tadinya biasa saja menjadi elegan. Putih warna kesukaan Dean yang Arini tau, dan mungkin pink adalah warna kesukaan Savira, istrinya. Ya, perpaduan yang bagus.

Ya, yang berbaris untuk bersalaman dengan pengantin baru saja sudah panjang. Entahlah, mereka bertiga mungkin harus mengantri dulu.

ARINI [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang