Pusaran

234 14 0
                                    

"Ada apa sih kak? Kenapa Alexa gak pernah bilang?"

"She's pregnant, Arini."

Dua kata itu sukses membuat Arini tersenyum hambar.

Hamil? Tidak mungkin.

"Bercanda," kekehnya tidak percaya.

Bryan awalnya pun tidak percaya. Ia mendatarkan wajahnya karena mana mungkin bercanda hal yang serius.

"Gue serius."

"Gak lucu. Siapa yang berani ngelakuin itu, Kak?" Air mata Arini sudah bercucuran mendengar kenyataan barusan.

"Dia dijebak. Kita gak tau siapa pelakunya."

Mata Arini terkunci pada orang yang tidak sengaja lewat dan menatapnya iba.

Ia teringat sesuatu.

Club?
Kemarin malam?
Dia...
Apa Dia pelakunya?

Yudha melihat Arini di ruang tunggu. Tidak sengaja, sungguh.
Tapi kenapa Arini menatapnya seperti benci?
Ada apa?

Arini berdiri lalu menatap Yudha sambil mengepalkan tangan.

Tanpa bertanya, ia langsung keluar dan menarik Yudha menuju parkiran samping sekolah.

"Arini!?" Bryan sudah memanggil-manggil Arini tapi tidak digubris. Bryan pun menelpon seseorang.

Arini menarik Yudha ke parkiran samping sekolah dengan tidak sopan tapi tanpa perlawanan.

"Saya gak nyangka Pak Yudha bermuka dua," ucap Arini ditengah keheningan. Yudha bahkan bisa melihat mata gadis itu memerah dan pipinya basah.

Yudha mengeryit memandang Arini dengan teduh. Ia hanya tidak mengerti apa maksud muridnya.

Bermuka dua apanya?

"Pak Yudha kemarin nolong temen saya atau menjerumuskan dia ke hal terlarang?!"

Yudha diam sebentar lalu maju satu langkah, "Gausah nangis kalo ada masalah."

Arini mundur satu langkah, "Pak Yudha kan yang buat Alexa hamil?!" tunjuknya mengintimidasi.

Untung saja kondisi parkiran sedang sepi. Jadi kemungkinan tidak ada yang mendengar.

Yudha terkejut, "Alexa hamil?!"

"Gak usah pura-pura kaget. Saya udah tau kebusukan Pak Yudha, puas sekarang?! Jadi ini alasan kenapa Pak Yudha deketin saya. Cuma buat manfaatin Alexa?"

"Saya gak paham."

"Alexa hamil gara-gara Pak Yudha kan?!" Gertak Arini sambil memukul-mukul dada Yudha.

Yudha segera mencekal kedua tangan Arini, "Bukan saya, Rin. Demi Allah!" ucapnya tidak main-main.

Mana mungkin juga ia menargetkan Alexa saat ia baru bekerja disini.

"Bukan Pak Yudha, Rin."

Arini dan Yudha menoleh, Alexa kesana untuk melerai mereka karena tadi Bryan mengubunginya dan mengatakan kalau Arini menarik gurunya ke arah parkiran.

ARINI [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang