Ketakutan Andra

133 6 0
                                    

HOLA KAK.. BACA INI JUGA YA😘 Makasih.. semoga syukak😊

 semoga syukak😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

"Saya Jatuh Cinta Sama Kamu Dari Pertama Kamu Senyum."

- YUDHA -

🌈

Andra Wiryasatya.
Pemilik Restoran Halal Di Amerika Serikat yang merupakan bisnis warisan ayah kandungnya. Pria berumur 24 tahun, tampan, famous, tajir melintir. Paket lengkap idaman kaum hawa zaman milenial.

Pria itu harus pulang ke Jakarta untuk memastikan adiknya, yaitu Arini dalam keadaan baik karena terakhir ditelepon adik kesayangannya itu menangis.

Perbedaan Andra mulai terlihat saat umurnya sudah 22 tahun. Ia jadi pria yang realistis, fokus pada goals, dan sayang pada keluarganya.

Soal Arini bicara jika Andra sangat sibuk itu hanya bercanda karena kesal Kakaknya sok sibuk. Setiap 6 bulan sekali ia pulang ke Jakarta untuk mengecek Kafenya sekaligus memastikan Arini sehat.

"Arini. Kamu gapapa kan? Kemaren kenapa nangis di telfon?" tanyanya sambil mengguncang tubuh adiknya saat Arini baru membuka pintu rumah.

Arini menghentikan sikap Andra yang berlebihan, "Apaan sih kak. Gausah lebay deh, aku tuh cuma mau kakak pulang."

Andra tidak langsung percaya. Ia menatap Arini penuh selidik, "Kamu kok belum tidur jam segini?"

Mendadak mulut Arini gelagapan, "Ng-gak, nggak kak. Aku tuh lagi...— nonton TV. Iya, nonton TV."

Andra melengos masuk dan melihat ruang tamu yang kebetulan TVnya memang menyala. Ia pun percaya macam biasa, "Ohh oke. Kakak ke atas duluan, kamu jangan tidur malem-malem. Besok sekolah."

"Siap.."

Keesokan paginya..
Arini sudah siap dengan seragam identitas Tunas Bhakti yang melekat pas di tubuhnya.

"Morning, my sister..." sapa Andra begitu Arini duduk di meja makan.

Pagi-pagi sekali Andra bangun untuk menyiapkan sarapan agar Arini tidak gagal fokus karena lapar di kelas.

"Morning, Kak." Arini balik sapa.

Arini duduk di kursinya sambil memandang hidangan Andra.

Sandwich dan jus jeruk.

"Kak Andra serius mau kasih sarapan kek gini?" Arini jadi ragu apa kakaknya masih waras atau tidak.

Enak sih... menggiurkan. Tapi..—

Andra ikut duduk dihadapan Arini, "Iya. Enak lohh, cobain."

Arini mengambil sandwich yang ada di piringnya, "Oh my god. Sarapan begini mana masuk ke perut. Roti? Nyangkut di gigi doang ini mahh."

ARINI [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang