Suasana kamar itu terlihat cukup berantakan tak seperti biasa.Tiffany mengerjapkan matanya pelan untuk menyesuaikan intensitas cahaya yang masuk kedalan retina matanya.
Ia tak pernah merasakan tidur senyenyak itu selama beberapa hari terakhir. Dan beruntungnya, ia dapat tertidur nyenyak hari ini.
Diliriknya jam dinding yang menujukkan pukul satu siang.
Satu siang!?
Dengan cepat Tiffany berlari menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Oh, betapa memalukan baginya diusia yang sudah bukan remaja lagi justru terbangun di jam yang sangat tidak bisa ditolerir.
Terlebih,
Hari ini adalah hari pertamanya masuk kerja setelah pengurusan kepindahannya rampung.
Tiffany menutup pintu kamar mandi dengan cukup keras. Segera dirinya membuka pakaian yang ia kenakan.
Eh, Tapi..
Dirinya memang sudah tak mengenakan pakaian.
Hal itu terlambat ia sadari. Bahkan ingatannya perihal semalam pun baru ia ingat sekarang.
Meskipun sangat terlambat, tetapi Tiffany tidak mampu menahan keterjutannya. Jantungnya berdegup kencang. Semua yang terjadi semalam, akhirnya mampu ia ingat dengan jelas.
Dan seiring dengan membaiknya daya ingatnya, maka semakin cepat pula degupan jantung yang ia rasakan.
Mendadak kakinya terasa begitu lemah untuk menopang tubuhnya. Untung saja tangannya dengan sigap memegang meja wastafel hingga membuat tubuhnya dapat berdiri seperti semula.
"Tiffany, apa yang sudah kau lakukan?" lirihnya.
***A***
At FBI Office, California
Drrt
Drrt
Tiffany mengangkat panggilan masuk yang ia ketahui merupakan panggilan dari Atthar.
"Ya?" jawab Tiffany sambil menyusun barang-barangnya di atas meja yang akan menjadi meja kerjanya selama bekerja di Kantor barunya.
"Bagaimana kondisimu?"
Oh, ini pasti soal semalam.
Tiffany terdiam beberapa saat untuk memikirkan jawaban yang tepat terkait pertanyaan Atthar. "Kau pulang lebih dulu kan semalam?" ujar Tiffany berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Awalnya aku akan mengantarmu pulang, tetapi pada akhirnya Jean lah yang mengantarmu."
Kembali Tiffany terdiam tak memberikan respon apapun hingga membuat Atthar merasa curiga.
"Jean tidak melakukan apapun padamu, kan? Tiff, apa kau mendengarku? Kau baik-baik saja kan?"
"Y..ya.. Aku baik, Atthar. Bahkan semakin baik karena hubunganku dan Jean pun membaik semalam."
What!?. Bahkan Tiffany pun merasa terkejut dengan ucapannua sendiri.
"Benarkah? Lalu bagaimana dengan rencana pernikahanmu? Bukankah kau membatalkannya?"
"S..satu bulan lagi, ya, satu bulan lagi pernikahanku akan dilaksanakan."
"Aku ikut senang dengan kabar itu, Tiff. Ku harap hubungan kalian tidak bermasalah lagi."
![](https://img.wattpad.com/cover/159229034-288-k595402.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGUSTIAS [END]
General FictionKehidupan Delora Angustias Wyanet yang menyedihkan membuat dirinya berusaha untuk hidup lebih baik sebagai sosok yang baru. Sayangnya, masa lalu sang ibu seolah terus menjadi sumber utama dalam setiap kesedihan yang ia alami. Bahkan, dalam perjalana...