1. Perkenalan

46.1K 1K 21
                                    

Istiqomahlah

🍀🍀🍀


Kukuruyuuuukk....

PADA jam-jam ini kokokan ayam jantan membangunkanku. Tepat pukul tiga pagi bersamaan dengan alarm yang kusetel pukul tiga pada jam beker berbentuk hati warna biru muda sebagai salah satu warna favoriteku, yang kutaruh di atas nakas. Diluar masih gelap. Hanya terdengar lantunan ayat suci Al Qur'an yang di play oleh beberapa masjid sekitar rumah dan suara serangga yang masih berorkestra mengisi gelapnya disepertiga malam ini.

"Alhamdulillahilladzi ahyana ba'dama amatana wailaihin nusuur,-"

"Allahumma bika asbakhna,wa bika amsaina, wa bika nahya, wabika namutu, wailaikan nusuur."

Dengan suara lirih, aku membaca do'a bangun tidur dan salah satu do'a yang pernah diajarkan oleh Bunda. Itu biasa kubaca setiap pagi dan sore agar mendapatkan keberkahan dari Allah swt.

Kuusap kasar wajahku menggunakan telapak tangan dan mengerjap-kerjapkan mata yang masih terasa pedih. Lalu beranjak dari kasur kemudian kuambil segelas air putih yang biasanya sudah kusiapkan sebelum tidur dan kutaruh di atas nakas bersebelahan dengan lampu tidur. Kuteguk air mineral itu sampai tersisa setengah gelas. Kemudian kubawa tubuhku dengan langkah lunglai menuju lemari yang ada di pojok sana. Kulihat pantulan bayanganku. Rambutku terlihat berantakan dari kaca cermin yang ada di lemari bergambar hello kitty.
Aku melengkungkan bibirku tipis. Merasa gemas sendiri melihat diriku yang masih original.

"Alhamdulillah..." Ucapku lirih. Tidak lupa untuk selalu bersyukur kepada Allah apa pun keadaannya. Meski keadaanku sulit didefinisikan setiap bangun tidur, tapi untuk bisa bertemu dengan hari ini pun merupakan karunia Illahi.

Aku segera mengambil air wudhu kemudian melaksanakan sholat malam. Untuk menunggu waktu subuh, biasanya kuisi dengan membaca Al Qur'an walau pun hanya beberapa ayat saja, sisanya dilanjutkan belajar walau tidak begitu lama. Karena belajar pada saat pagi hari pikiran kita masih fresh.

Hampir saja aku melupakan seauatu. Hari ini hari Senin. But, beruntungnya aku memeliki sahabat sepertinya. Salah seorang sahabatku mengirimkan pesan kepadaku via whatsapp.

Billa Faizah :
Sya, jangan lupa sahur, kan hari Senin, sekalian ganti hutang puasa 😊

Nafisya SA:
Astaghfirullah, Bil, hampir saja aku lupa, hehe, makasih ya udah ngingetin, ini lagi mau sahur.
√√read

Pesanku sudah dibaca olehnya dan tidak ada balasan lagi. Kemudian aku keluar kamar untuk menemui seseorang yang sepertinya sudah berkutat di dapur. Karena terdengar samar suara dentingan antar panci. Kulihat Bunda sedang mencuci beras di dapur. Sementara Ayah sedang membaca Al Qur'an di ruang tengah. Suaranya menang tak terkalahkan dengan singer terkenal. Ku dengar Ayah sedang membaca surah Ar Rahman, yang katanya adalah salah satu mahar untuk Bunda dulu.

"Bunda..." kusapa wanita berjilbab instan itu sembari aku mencari roti tawar di toples.

"Eh....,Fisya sudah bangun, Nak?" Tanya Bunda dan kurasa tidak perlu kujawab. Dan aku langsung balas bertanya padanya. 

"Masak apa, Bunda?" Tanyaku basa-basi.

"Masak beras..." Bunda terkekeh mengatakannya. Tapi memang betul Bunda masak beras. Kalau masak nasi itu salah, karena nasi adalah beras yang sudah di masak.

Sakinah Bersamamu [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang