Wanita diciptakan bersifat lemah lembut dan penuh kasih sayang.
-Alfan-
🍀🍀🍀
Dzulhijjah, 1440 (2019)
SEMILIR angin malam ini terasa menyejukkan. Dengan kumandang takbir bersahutan dari segala penjuru. Tandanya hari besar seluruh umat Islam di dunia akan tiba esok hari. Insha Allah.
Idhul Adha, dimana hari yang mengajarkan kita tentang rela berkorban. Wait...bukan berkorban perasaan.
Sesuai yang diperintahkan oleh Allah swt. "Maka, dirikanlah sholat dan berkurbanlah."(QS Al Kautsar : 2)
Berbeda dengan malam fitri, yang kebanyakan orang akan sibuk mempersiapkan berbagai hidangan makanan. Dan menyambutnya dengan penuh kegembiraan dan kemeriahan sedemikian rupa, padahal Idhul Adha yang seharusnya disambut dengan begitu meriah, karena itu hari besar. Atau orang Jawa akan menyebutnya bodo besar. Dengan meneladani kisah Nabi kita, Nabi Ibrahim as. yang mendapatkan perintah dari Allah swt. untuk menyembelih putra kesayangannya, Nabi Ismail as.
Usai kami menunaikan sholat Id di tanah lapang terdekat, Ayah beserta warga yang lain bersiap-siap untuk melakukan penyembelihan hewan kurban yang bertempat di halaman rumah Pak Subagyo. Kebetulan halaman rumah beliau sangat luas, jadi seperti tahun-tahun sebelumnya beliau selalu menyelenggarakan tempatnya untuk melakukan penyembelihan hewan kurban.
Semantara aku, Nailah dan Bunda menunggu di rumah dan nanti siang Bunda akan menyusul untuk membantu kegiatan penyembelihan.
Tinggalah aku dan Nailah di rumah, duduk termenung menikmati siaran televisi hari ini. Tak lupa, sebelum Bunda meninggalkan rumah sudah menyiapkan beberapa keperluan untuk membuat sate sapi siang ini. Siapa yang sama? Menu sate seperti menjadi wajib di hari besar ini.Hari-hari adha ini memang dipenuhi dengan moment menyenangkan.
--skip--
Selang dua hari setelah tanggal 10 Dzulhijjah aku harus datang ke sekolah, meski masih dalam suasana adha dan hari tasyrik(11,12,13 Dzulhijjah). Tetapi sudah menjadi kegiatan rutin sekolahku setiap tahunnya untuk mengadakan acara pengajian kelas special Idul Adha serentak seluruh warga sekolah di tempat yang sudah diselenggarakan oleh masing-masing kelas.
Sungguh senangnya seluruh penghuni kelasku setelah tahu bahwa yang akan menjadi pemateri kajian hari ini adalah.........
Tebak sendiri aja, hehe..
Kepribadiannya berhasil menghipnotis kaum hawa menjadi penggemarnya. Termasuk yang nulis cerita ini. Eh-,
🍀🍀🍀
Berbagai macam hidangan sudah disediakan oleh tuan rumah. Tapi belum waktunya untuk menikmati, yaa....
Sabar...
Setelah mc membacakan acara inti, dan memberikan waktunya kepada pemateri untuk menyampaikan tausiyahnya. Beliau memulainya dengan mengucap salam.
"....sedikit banyak mengenai wanita dan bidadari surga.." Pak Alfan memulai kajiannya yang sangat istimewa ini.
"...pria yang terbaik adalah pria yang mengetahui sifat wanita.Mengikuti fitrah mereka sebagai wanita.Wanita itu manja,sehingga ia membutuhkan perhatian yang lebih.Wanita itu hatinya halus sehingga perlu diperlakukan dengan sangat lembut,wanita itu unik, karena perasaannya begitu cepat berubah....." beliau menyampaikan dengan kalimat yang sukses membuat seluruh isi ruangan yang didominasi oleh kaum hawa senyum-senyum sendiri.
"..namun dibalik semua kekurangan wanita, wanita itu juga mempunyai banyak kelebihan,itulah Maha Adilnya Allah, dibalik halusnya perasaannya...." beliau menjeda sejenak,
"...wanita diciptakan dengan penuh kasih sayang,sangat luas dan dalam. Jika ia sudah mencintai seseorang,maka ia akan mengorbankan segalanya untuk orang tersebut.Lebih luar biasanya cinta seorang wanita kepada anaknya,bahkan nyawa pun rela ia pertaruhkan untuk anak-anaknya...."
"...wanita kelihatannya lemah, padahal wanita sangatlah kuat, hatinya begitu tegar.Ia mampu menyembunyikan lukanya, sakit hatinya dan deritanya untuk kebahagiaan keluarganya, Wanita itu butuh diperhatikan..." tegasnya.
"Namun dia juga seorang yang sangat memperhatikan orang lain.Khususnya keluarganya,ia tidak ingin ada kekurangan sedikit pun pada keluarganya.Khususnya suami dan anak-anaknya. Ia bersedia bangun sangat pagi bahkan dini hari, untuk menyiapkan seluruh kebutuhan keluarganya.Itulah wujud perhatian luar biasa dari seorang wanita....."
Hatiku bergetar ketika mendengarnya. Mashaallah. Mataku terus tertuju padanya. Percaya atau tidak, bahkan aku tidak berkedip sama sekali. Sosoknya seperti sebuah magnet yang menarik mataku untuk menatapnya dan memperhatikannya, baik-baik. Ah, sungguh, aku ingin dibimbing. Meski sebenarnya beliau ini menyebalkan juga jika mengingat aturan yang dibuatnya untukku.
Pak Alfan melanjutkan tausiyahnya.
"Sesungguhnya Islam telah memuliakan wanita dari banyak segi pandang, seperti kemuliaan dari segi hukum syari'ah Islam, hingga adanya kitab yang membahas khusus tentang fikih wanita. Serta kemuliaan dari segi surah dalam al-Qur'an, hingga Allah telah membuat surah dengan nama an-Nisa'....."
"Lalu, manakah yang lebih utama, wanita dunia atau bidadari yang bermata jeli?'' Tanyanya yang kemudian beliau jawab sendiri,
".....Rasulullah saw. berkata, bahwa 'Wanita-wanita dunia lebih utama dari bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan apa yang tampak dengan apa yang tak tampak...''
''Karena apa wanita dunia lebih utama dari mereka?'' Beliau melempar pertanyaan kepada seluruh audience.
"Rasulullah menjawab, Karena shalat, puasa, dan ibadah mereka. Sehingga, Allah meletakkan cahaya di wajah mereka. Tubuh mereka seperti kain sutra, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara, dan sisirnya terbuat dari emas.''
"Sungguh indah gambaran Nabi SAW tentang bidadari. Namun, lebih indah lagi penjelasannya tentang wanita di dunia yang taat kepada Allah. Hanya ada dua syarat untuk menjadi wanita mulia seperti itu. Pertama, taat kepada Allah dan rasul-Nya. Kedua, taat kepada suami..."
Deg, kalimat terakhirnya. Entahlah beliau sedang memandang siapa.Tidak jelas. Tapi aku merasa kedua bola matanya mengarah padaku. Ah, dasar aku memang suka geer.
Materi ini istimewa sekali. Hingga hari-hari berikutnya penghuni kelasku yang dominan kaum hawa menjadi sebuah forum bucin-budak cinta. Setelah mendengar apa isi kajiannya dan melihat siapa yang menyampaikannya. Termasuk aku. Apa yang beliau sampaikan mendorongku untuk terus berusaha memperbaiki diri.
Tahan dulu Sya,nanti akan ada waktu dimana seseorang akan membimbing ke Jannah Allah. Aamiin....
Bersambung...
🍀🍀🍀
Assalamu'alaikum, SB udah up nih, kurang lebih isi kajian Pak Alfan seperti itu ya, agak lupa soalnya. You know? Aku nulisnya sambil senyum-senyum loh, ah tolonglah..
Jangan lupa Al Kafinya, votenya juga dong hehe.
Jangan bosen ya sama cerita yang tataan bahasanya masih belum rapi, mohon koreksi untuk typonya. 🙏
🍀🍀🍀
Jangan lupa mengaji.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakinah Bersamamu [SELESAI]
Romance⚠A W A S⚠ BAPER. Ini hanya kehidupan sehari-hari Nafisya. "Jikalau tidak bersamamu, apa aku bisa mewujudkan kata sakinah seperti ini?" -Alfan Putra Rahmawan- Note : Chapter masih lengkap Rank#1 Nafisya (2019,2020,2021) Rank#2 Alfan (2019,2020) Ra...