27. Sah

9.7K 489 45
                                    

Allah sudah merencanakan yang terbaik untukmu.

🍀🍀🍀

PONSELKU tiba-tiba bergetar. Rupanya panggilan dari Mas Alfan. Aku yang sedang mengenakan jilbab segi empat tidak hirau dengan panggilan darinya.

"Ish, ganggu sih, Mas...," kataku geram.

Panggilan sudah berakhir. Lega rasanya, mudah-mudahan Mas Alfan tidak marah.

Lima detik kemudian setelah baru saja aku selesai memasangkan peniti di jilbabku, ponselku bergetar kembali. Kali ini video call.

"Astaghfirullah, Mas....sebentar...." aku mengomel sendiri.

Sengaja kubiarkan panggilannya sebelum aku selesai merapikan jilbabku. Panggilan berakhir saat aku akan mengambil ponselku.

Was-was pada akhirnya, pagi-pagi sekali ada apa Mas Alfan menelfonku. Kuharap tidak terjadi apa-apa. Untuk memastikan ia baik-baik saja akhirnya kuputuskan untuk menelfonnya balik.

Berdering. Yap, Mas Alfan langsung mengangkat telfonku. Termasuk team suami gercep alias gerak cepat.

"Assalamu'alaikum, Mas..."

"Wa'alaikumussalam warahmatullah wabarakaatuh, dari mana, kok nggak diangkat telfo, Mas?"

"Eeee...maaf Mas, tadi Fisya,..." aku harus mencari alibi yang logis, masa iya aku harus bilang "lagi make up" tidak.

"Sya?" Suara dari seberang sana membuatku terperanjat.

"Iya, Mas, maaf tadi Fisya belum selesai mandi, " alibiku yang keluar begitu saja dari mulutku. Tapi aku berpikir dua kali. Astaghfirullah, dosa Sya.Bohong point pertama.

"Oh, ya udah...," jawabnya percaya.

"Eh...bukaaan....Fisya habis ambil jilbab di-,"

"Loh loh, habis mandi apa ambil jilbab?"

"Habis ambil jilbab terus pake sekalian,..." aku menggigit bibir bawahku. Takutnya ia akan marah.

"Mau bohongin Mas, nih? Hayo.." suara bernada ancaman terdengar.

"Yah...makanya Fisya langsung ralat, maaf ya..."

"Iya..."

"Ada ap, Mas?"

"Berangkat sekolah sama siapa?"

"Sama Ayah...,"

"Ayah berangkat ke Bandungnya jam berapa memangnya?" Pertanyaan itu diikuti backsound kerupuk. Sepertinya ia sedang menggigit kerupuk.

"Ya pagi ini, Fisya sekalian bareng Ayah, terus Ayah langsung berangkat....gitu.." Kataku sambil menyambar tas ransel abu-abu menuju lantai bawah.

"Ya sudah, tadinya mau Mas jemput,"

"Nggak usah Mas, ini Fisya habis ini berangkat kok...nanti malah muter-muter..."

Sakinah Bersamamu [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang