34

5.9K 664 113
                                    

Yoongi, Seokjin, dan Jungkook duduk dibawah pohon rindang, yang merupakan satu-satunya pohon terbesar ditaman rumah sakit. Yoongi yang meminta. Anak itu menunjuk pohon ini, meminta Seokjin mendorong kursi roda menuju kesana. Dan Seokjin menuruti. Apapun akan ia lakukan, untuk Yoongi.

Ia terikat pada Yoongi.

Dan karena Yoongi, Seokjin dapat merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang kakak.

"Hyung..." Panggil Jungkook. Yoongi menoleh, menatap Jungkook dengan mata teduhnya yang kali ini tampak sayu.

"Hm? Ada apa Jungkook-ah?" Balas Yoongi. Jungkook menatap Yoongi. Terlihat bahwa ia ragu untuk melontarkan apa yang ingin dikatakan. Seokjin hanya diam melihat interaksi dua bersaudara didepannya.

"Hyung...









Baik?"

Dan akhirnya Jungkook mengucapkannya. Pertanyaan yang juga mewakili apa yang ada di hati Seokjin.

Yoongi mengangguk. Mengulas senyum gusi miliknya lalu mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru taman.

Jungkook tidak tahu, tapi berbeda rasanya. Hari ini, ia khawatir entah karena apa.

Seokjin juga. Ia merasakannya. Ada yang berbeda dari Yoongi. Bagaimana cara anak itu mengamati sekelilingnya, bagaimana anak itu tersenyum tadi, membuat pertanyaan ambigu terselip di hati si dokter muda.

"Kita kembali?" Tawar Seokjin. Yoongi menggeleng. Ia masih ingin disini, melihat langit biru bak hamparan samudera, juga rerumputan hijau yang dapat membuat hatinya tenang.

"Nanti Hyung. Sebentar lagi.." Tolaknya.

Seokjin menghela nafas panjang.

"Kau tadi berjanji hanya sebentar bukan?" Ujarnya. Yoongi menatap Seokjin dengan wajah polosnya.

"Kapan aku berjanji, Hyung?" Tanyanya. Dan Seokjin dibuat gemas setengah mati pada anak didepannya ini.

"Jangan pura-pura lupa Yoon, kau sendiri yang berjanji tadi. Bilangnya hanya ingin keluar sebentar. Bahkan aku diperbolehkan menghitung"

Yoongi diam. Biar saja dokter disampingnya terus mengoceh. Toh ia tak berniat mendengarkan.

"Sebentar saja.. aku benar-benar berjanji kali ini. Hanya sebentar Hyung, aku bosan didalam" Perkataan itu terlontar keluar dadi bilah bibir Yoongi. Membuat Seokjin menghela nafasnya dan kembali duduk disamping Jungkook.

"Sepuluh menit. Tidak lebih" Ucapnya membuat Yoongi memekik kecil.

.
.
.
.

"Sudah sepuluh menit Yoon, kita masuk sekarang?" Tanya Seokjin. Yoongi mengalihkan pandangannya, menatap Seokjin sebentar sebelum akhirnya mengangguk pelan.

"Jja, kajja.."

Seokjin mendorong kursi roda meninggalkan taman.

Jungkook?

Anak itu ke kamar mandi sejak beberapa menit lalu. Urusan alam.

.
.
.
.

"Mau apa sekarang?" Tanya Seokjin pada Yoongi. Anak di depannya menggeleng.

"Mengantuk Hyung, ingin tidur" Ucapnya. Seokjin mengangguk. Ia menyelimuti Yoongi sampai sebatas dada, juga mengelus lembut rambut itu.

"Tidurlah, Hyung akan menunggu" Ujarnya.


Ceklek.

"Hyung!--"

"Sssttt...."

Jungkook spontan diam saat melihat kakaknya sudah terlelap. Ia juga menutup pintu dan berjalan hati-hati.

"Hyung tega sekali. Padahal aku menunggu di taman sejak tadi" Tutur Jungkook.

Ia merajuk bro!

"Salah siapa juga terlalu lama di kamar mandi huh?" Balas Seokjin. Jungkook merengut kesal. Ia memilih diam.

Lagipula Jungkook ke kamar mandi untuk panggilan alam. Mana mungkin bisa ditunda.

Ia mengeluarkan handphone ber-case Ironman dari dalam sakunya. Dan tentu saja, handphone itu membuahkan tatapan kagum dari Seokjin.

"Woah..." Seru Seokjin pelan. Jungkook menoleh, lalu kembali bermain dengan handphonenya. Masa bodo dengan Seokjin yang nantinya akan mengejek karena casing handphone yang kekanakan.

Tak tahu saja Jungkook jika Seokjin terpesona dengan casing handphonenya.

Hening, Seokjin dan Jungkook fokus pada handphone di tangannya masing masing. Mereka bermain game?

Hanya Jungkook yang bermain, Seokjin memeriksa data-data pasien yang ada di handphone.

Seokjin orang sibuk, kawan!

Dan sekarang, si dokter muda itu bosan. Ia menoleh ke samping, melihat Jungkook yang sedang bermain game.

Sebenarnya, ada satu pertanyaan mengganjal di benaknya, Seokjin menimang sebelum akhirnya memutuskan untuk bertanya.

"Kook.." Panggilnya.

"Hmm?" Balas Jungkook.

Ia sedang fokus!

"Hei, jawab aku" Kesal Seokjin.

"Ya? Hyung?" Tanya Jungkook. Ia berhenti dari kegiatan bermain gamenya.
















"Kau masih membenci Ayahmu?"

TBC

Udah lama ngilang, Up-nya dikit lagi!

Dasar aku!

The Last ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang