30

6.9K 717 84
                                        

Ini, sudah dua minggu Yoongi menutup matanya. Kedua manik indah itu enggan nampak walau hanya untuk melihat mentari yang bersinar dengan terangnya.

Dan selama itu pula, Jungkook selalu menginap di rumah sakit.

Janghyun?

Si tua itu juga ikut menjaga. Tapi hanya dari pagi sampai siang saja. Karena sore sampai malam harinya Jungkook yang akan menjaga sekaligus menginap diruang rawat itu. Iya.. Yoongi memang sudah dipindahkan ke ruang rawat beberapa hari lalu.

Dan malam ini, si kelinci itu tengah berkutat dengan buku-buku dan tugas yang menumpuk.

"Ahh.. akhirnya selesai.." ucapnya lega. Jungkook segera merapikan buku-bukunya, lalu memasukkannya ke dalam tas. Anak itu berdiri, melangkahkan kakinya menuju brankar Yoongi.

"Hyung, sudah dua minggu kau tahu?, sekarang tanggal 19 Februari bukan? Jangan sampai kau melewatkan hari ulang tahunmu sendiri haha.." Goda Jungkook.

Dan tak ada jawaban tentu saja, tapi Jungkook tak gencar untuk melontarkan beberapa pertanyaan maupun godaan.

"Ahh.. aku mengantuk, aku juga tidur ya Hyung? Jajalyo.."

.
.
.
.

06.10

Ceklek.

"Oh! Kau sudah mau berangkat Kook?"

Jungkook mengalihkan pandangannya pada Seokjin yang baru saja bertanya lalu ia mengangguk. Anak itu masih sibuk dengan dasi yang belum terbentuk dengan sempurna di kerah seragamnya.

"Hyung libur?" Tanya Jungkook saat kedua matanya melihat pakaian yang Seokjin pakai tak seperti biasanya. Hanya sweater putih dengan jeans hitam panjang sebagai bawahannya.

"Aniya.. aku shift siang nanti" Ujar Seokjin. Jungkook mengangguk tanda mengerti.

"Kalau begitu, tolong jaga Yoongi Hyung sampai waktu shiftmu datang ya Hyung?" Pinta Jungkook. Seokjin mengacungkan satu ibu jarinya.

"Tentu saja! Sudah, berangkat sana! Jangan sampai terlambat!" Perintah Seokjin. Jungkook mengangguk, ia segera memakai ranselnya lalu berjalan menuju pintu.

"Aku berangkat dulu, Jin Hyung! Yoongi Hyung!"

.
.
.
.

17.00

Sore ini, Jungkook yang menjaga Yoongi. Seharusnya Janghyun yang menjaga.

Seharusnya...

Tapi dua jam lalu, tepatnya saat Jungkook kembali dari sekolahnya, anak itu meminta Janghyun untuk pulang.

Atau memaksa?

Yah.. ia masih kesal.

Dan kini, si kelinci bongsor itu tengah berkutat dengan pisau dan apel ditangannya sambil sesekali menyumpalkan potongan apel kedalam mulutnya.

"Besok hari Rabu.. ada Olahraga, Fisika, Matematika, dan Bahasa Ingg--Omo!!"

Jungkook berhenti dari kegiatan makan dan mengingatnya. Tangannya dengan cekatan segera menekan tombol merah yang terletak di belakang kepala ranjang.

Ceklek.

Pintu terbuka, menampakkan Seokjin dengan jas selutut dan dua perawat di belakangnya.

Hyung, Jari Yoongi hyung tadi—“

Perkataan Jungkook terpotong karena Seokjin sudah tahu apa kelanjutannya. Para perawat meminta agar jungkook keluar sebentar. Setelahnya, Seokjin segera berkutat dengan alat-alat untuk memeriksa keadaan organ vital yoongi.

Seokjin mengambil senter kecil dari dalam sakunya. Ia membuka kelopak mata Yoongi, hingga mau tak mau kedua manik indah berwarnya cokelat itu terpampang. Seokjin mengarahkan senter menyala itu pada kedua rentina mata Yoongi.

Senyumnya terlukis. Dokter muda itu menyuruh para perawat keluar dengan isyarat tangan. Dan secepat itu pula Jungkook masuk, kepalanya menyembul dari pintu yang baru saja terbuka. Ia bertanya tergesa, sebelum akhirnya hanya diam sambil melihat apa yang Seokjin lakukan.

"Hyung, apa sudah—"

“Yoon…Hei bocah! Bangun hm?”

“Hei… Buka matamu itu!”

Yaish.. Min Yoongi seorang anak yang nakal ternyata”

“Patuhlah pada perkataan yang lebih tua bocah! Buka matamu..”

“Hei bocah!”

Hyung, ada apa?” Tanya Jungkook bingung. Tapi Seokjin hanya menjawabnya dengan senyuman. Yang Jungkook bahkan tak tahu arti dibalik senyum itu.

“Sssttt.. Diam dan lihat Kook.. kemarilah, akan kutunjukkan sesuatu” Walau masih bingung, Jungkook menurut. Ia berjalan dan berhenti disamping Seokjin.

“Ada apa--mpphhm

Jungkook meronta kala tangan besar Seokjin meutup mulutnya secara tiba-tiba. Ia menatap marah Seokjin. Tapi dokter muda itu sama sekali tak menggubris Jungkook. Ia sibuk memperhatikan Yoongi, hingga mau tak mau, Jungkook mengikuti arah pandang Seokjin.

Ada apa sebenarnya?’ Bingungnya dalam hati.

Seokjin terus memperhatikan Yoongi, tepat pada kedua mata yang tertutup itu. Sampai mata telitinya menangkap gerakan kecil yang tak disadari oleh Jungkook disebelahnya.

“Panggil hyung-mu” Perintah Seokjin.

Eoh, Ne?


TBC

Maaf karena lama nggak up teman-teman :(

The Last ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang