6

7.8K 832 138
                                    

"Hyung, aku mau pulang" Rengek Yoongi.

"Ani! Malam ini kau tidur disini" tolak Seokjin tegas.

"Aah... Hyung, untuk apa aku disini? Lagi pula aku tidak akan sembuh. Aku mau pulang!" Seokjin menatap tajam Yoongi. Jantungnya mendadak dipacu lebih cepat saat mendengar perkataan Yoongi tadi.

"Hei! Aku tidak suka bicaramu yang seperti itu!" Ucap Seokjin.

"Jagan bicara seperti itu lagi! Kau akan sembuh" Lanjutnya. Yoongi menghela nafasnya. Ia jengah pada perkataan 'kau akan sembuh' karena Yoongi tahu itu hanya buatan saja. Semuanya tetap sama, ia akan terus merasakan sakit sampai akhir.

"Aku mau pulang!"

.
.
.
.
Seokjin menghentikan mobilnya didepan flat sederhana. Yah.. pada akhirnya ia mengantar Yoongi pulang juga, walaupun dengan setengah hati.

Ia sudah melarang, tapi tetap saja tidak bisa mengalahkan keras kepala Yoongi.

Keadaan bocah itu masih jauh dari kata baik. Seokjin meminta Yoongi tetap dirumah sakit setidaknya sampai hipotermianya sembuh. Tapi anak itu mengeluarkan alasan yang membuat Seokjin mengurut keningnya. Seperti 'aku tidak punya uang', dan yang paling Seokjin benci 'aku tidak akan pernah sembuh hyung!'.

Seokjin sudah membujuk Yoongi untuk melakukan kemoterapi. Tapi,anak itu menolak dengan alasan ekonomi. Padahal Seokjin sudah bilang untuk tidak mengkhawatirkan biaya. Tapi ya, keras kepala anak itu tetap bertahan sampai penyakitnya mengganas seperti sekarang.

"Jangan sekolah dulu besok! Pakai selimutmu jika kau tidur nanti! Jika perlu jangan mandi malam ini! Yak! Yoongi!!" Teriak Seokjin. Bocah pucat itu bukannya mendengarkan nasihatnya malah melenggang pergi kedalam rumah.

"Iya! Iya! Hyung!" Teriak Yoongi. Akhirnya Yoongi harus berhenti jalan dan berbalik untuk membalas semua yang dikatakan Seokjin.

"Bagus! Aku pergi dulu!! Daaa~"  Untuk kali ini Yoongi tidak membalas. Ia memilih cepat-cepat memasuki rumahnya. Karena diluar terasa sangat dingin.

.
.
.
.

05.45

Yoongi bangun, ia menatap bingung selimut yang membungkus tubuhnya.

'siapa yang menaruh ini?' batinnya. Karena seingatnya ia tidak memakai selimut semalam.

'atau aku tidur sambil berjalan?' tanyanya pada diri sendiri. Yoongi lantas bangun sebelum akhirnya jatuh terduduk di kasur karena pusing dikepalanya.

"Ssshh..." Ia meremat kepalanya. Berusaha berdiri untuk menuju kamar mandi. Ia harus mandi dan pergi sekolah. Tak mempedulikan nasihat Seokjin semalam.

▪▪▪▪

"Yak! Bocah! Kau mau sekolah eoh?! Sudah kubilang jangan pergi ke sekolah hari ini! Kenapa membantah?!! Jangan sekolah dulu hari ini! Sana, ganti bajumu!" Itu Seokjin yang bersuara. Ia langsung saja menyemprot Yoongi yang datang dengan seragam sekolah yang sudah rapi.

"Tapi hyung-"

"Aish! Bocah ini!" Seokjin bangkit dari duduknya. Ia menghampiri Yoongi,lalu mendorong tubuh itu masuk kembali ke kamar.

"Ganti bajumu!" Ucapnya sambil menutup pintu kayu itu.

Yoongi menghela nafasnya, ia mengganti bajunya dengan malas. Yoongi ingin sekolah hari ini. Dan ia sama sekali tidak menyangka Seokjin akan datang sepagi ini kerumahnya.

.
.
.
.

"Nah~ begitu.. ayo sini, cepat makan" ucap Seokjin. Ia melambaikan tangannya mengisyaratkan agar Yoongi menghampirinya di meja makan.

Yoongi berdecak sebelum berjalan kesana. Ia duduk di kursi yang tersisa lalu melahap makanan yang sudah dibuat oleh Seokjin.

Seokjin sibuk memainkan handphonenya sebelum akhirnya kaget karena suara gebrakan pada meja.

Brakk!

Seokjin langsung saja berlari menghampiri Yoongi yang kini sudah menumpukan tangannya di pinggiran wastafel. Bahkan handphonenya yang terlempar sampai menyentuh lantai pun tak ia pedulikan.

"Hoekkk! Hoeekk! Argh!!" Seokjin terus memijat tengkuk Yoongi. Membantu yang lebih muda untuk mengeluarkan seluruh isi perutnya walau hanya sedikit nasi yang keluar, sisanya hanya cairan kuning karena Yoongi baru makan sebanyak tiga sendok kira-kira.

"Uhukk! uhukk! A-akh" Seokjin membola ketika yang keluar dari mulut Yoongi bukan lagi makanan atau cairan berwarna kuning, melainkan cairan kental berwarna merah gelap.

Tes..

Tes..

"Yoon.."

"Uhukk!! Hy-hyung.."

Brukk!







TBC

The Last ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang