"Hyung, aku mau masuk"
"Tunggu sebentar Kook.."
"Tapi bagaimana jika Yoongi hy--"
"Ssttt..." Potong Seokjin.
"Tidak akan terjadi apa-apa. Kau tenang saja" Ujarnya. Dan berakhir dengan Jungkook yang duduk manis pada kursi tunggu. Walau tak bisa dipungkiri, segala pemikiran tentang sang ayah yang ada di dalam terus berkecamuk dalam kepalanya.
Ceklek.
Pintu dibuka, dan secepat kilat Jungkook berlari memasuki ruang didepannya. Mengabaikan sang ayah yang diam terkejut didepan pintu.
Seokjin berdiri, melangkahkan kakinya menuju pintu didepannya. Ia berhenti didepan Janghyun, lalu membungkuk sopan sebelum akhirnya ikut masuk.
"Saya masuk dulu Tuan Min.." Ujarnya. Janghyun hanya menganggukkan kepalanya. Membiarkan Seokjin yang notabenenya adalah dokter sekaligus kakak Yoongi masuk ke dalam.
"Hyung, Gwaenchana? Apa yang Appa lakukan?" Tanya Jungkook tak sabaran. Yoongi yang melihatnya hanya tersenyum geli melihat tingkah Jungkook.
"Nan gwaenchana" Ujarnya, walau sedikit, tapi bisa membuat Jungkook menghela nafasnya lega.
"Benar? Hyung tidak bohong?" Tanya Jungkook menyelidik. Yoongi menggeleng.
Tentu saja ia tidak berbohong!
Yoongi anak baik jika kalian tahu!
"Tapi tadi Appa keluar, Hyung mengusir Appa? Itu bagus Hyung! Usir saja!" Ucap Jungkook. Membuat Seokjin menatap mendelik pada anak bergigi besar disampingnya.
'Anak durhaka!'
"Eoh? Ani.. Appa pergi ke kantor, ada rapat" Balas Yoongi. Jungkook mengangguk pelan. Ia pikir Yoongi mengusir Ayahnya, tapi ternyata tidak.
'Harusnya di usir saja' lanjut Jungkook dalam hati.
Sejenak, hening menguasai ruangan itu. Tiga penunggu didalamnya sibuk bergelut dengan pikirannya masing-masing.
Seperti Jungkook. Anak itu sibuk dengan segala sumpah serapah dalam batin yang ia tujukan pada sang ayah. Ia hanya kesal saja. Tidak lebih sebenarnya.
"Jin Hyung.."
"Hm?" Seokjin menoleh, menatap wajah Yoongi yang menatapnya penuh harap.
Mata dokter muda itu membulat. Sirene di kepalanya hidup dengan otomatis. Tahu betul bahaya tengah menghampiri dirinya.
'Andwae!!'
"Keluar ya Hyung? Aku bosan.."
Nah kan??
Benar bukan??
"Tidak! Tidak! Tidak boleh!"
Bukan Seokjin yang menyahut. Karena nyatanya, Jungkook berseru tak setuju dengan kedua mata yang melotot bulat.
"Jangan keluar! Hyung belum se--Baik! Belum boleh keluar kalau belum baik!" Tolak Jungkook mentah-mentah. Anak itu melotot garang dengan kedua tangan yang menyilang didepan dada.
Yoongi menghela nafas. Padahal ia hanya ingin keluar sebentar.
Sebentar saja... jalan-jalan ke taman rumah sakit atau apa. Hanya itu saja.
"Hanya sebentar..."
Seokjin menghela nafas. Jika dihadapkan dengan Yoongi yang merajuk dihadapannya seperti saat ini, rasanya ia kalah sebelum bertanding.
Yoongi memilin selimut rumah sakit dengan kepala yang menunduk kebawah.
Ia sangat sangat ingin keluar!
"Hanya sebentar Hyung, sebentar saja.. janji tidak lama. Seokjin hyung bisa Hyung sendiri nanti" Lirih Yoongi.
Jungkook menatap Seokjin. Mengatakan isyarat 'Jangan' dengan kedua mata bulatnya. Seokjin paham apa yang dimaksud Jungkook. Tapi disisi lain, Seokjin paham betul apa yang dirasakan Yoongi.
'Hanya sebentar.. sebentar saja sebelum aku pergi..'
Seokjin menghela nafasnya.
"Sebentar saja, arrachi?"
Yoongi sukses mendongak dengan wajah cerahnya. Ia menatap Seokjin dihadapannya.
"Benar Hyung?"
Seokjin mengangguk. Lagi pula hanya sebentar.
Tak apa kan?
Tidak akan terjadi apa-apa bukan
'Kenapa ini?'
.
.
.
.Yoongi menolehkan kepalanya ke kanan-kiri dengan semangat. Melihat taman rumah sakit yang ditumbuhi banyak rerumputan dan pohon membuat senyum tak bisa lepas dari wajah yang tampak pucat itu.
Seokjin yang mendorong kursi roda pun tak bisa tak tersenyum melihat Yoongi saat ini. Karena ia sendiri tak ingat, kapan senyum itu terlukis.
Karena yang ini berbeda,
Bukan senyum palsu untuk menyembunyikan sakit yang anak itu lukis diwajahnya setiap hari.
Jungkook sibuk mengamati kakaknya. Ia sedikit khawatir, entah karena apa. Tapi Jungkook tepis segala pemikiran buruk itu. Membuangnya jauh-jauh walau tak ayal masih ada yang tersisa di lubuk hatinya.
"Kesana Hyung!"
TBC
Huaaahh maaf teman-teman 😫😫
![](https://img.wattpad.com/cover/190113880-288-k700263.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last ✔
Fiksi PenggemarDisclaimer: fanfiction | Brothership - Completed Min Yoongi itu rapuh, tapi ia sembunyikan segala kelemahannya dalam topeng bak es. Ayah dan adik membencinya, karena sebuah kesalah pahaman. Padahal, Yoongi telah menggantikan dengan miliknya yang ber...