6..

4.1K 469 12
                                    

*tin tin

Suara klakson mobil nyaring dipinggir jalan. Taehyung hapal betul suara klakson itu. Didatangi mobil hitam itu dan masuk ke dalamnya.

"Menunggu lama Tae? "

Taehyung menggeleng pelan pada hyungnya. Tak ada niatan untuk menjawab dengan mulutnya.

Mobil itu melaju membelah jalanan kota. Hari ini waktunya Taehyung pergi ke tempat les. Ingin rasanya kabur dari tempat membosankan itu atau mungkin berinisiatif untuk melompat dari mobil. Tapi dia rasa itu tidak mungkin, mustahil disaat hyungnya mengendarai dengan kecepatan kelewat tinggi itu.

Akhirnya dia hanya bisa pasrah. Sesampai di tempat les, jam menunjuk ke arah lima.

Sebenarnya perut Taehyung sedari tadi terasa lapar. Memakan bekal yang dibuatkan bibi Jung dan sedikit roti yang diberi Yoongi hyungnya disekolah tak benar-benar bisa mengisi perutnya yang berlambung lebar itu.

"Masuklah Tae. Hyung akan menjemputmu dua jam lagi" titah Namjoon.

"Hmm.. "

Taehyung nyelonong begitu saja memasuki gedung les.

"Uh.. Lapar. Ayah tega sekali tak memberiku uang sepeser pun. Paling tidak dia harus memberiku uang untuk makan agar aku tak bertambah kurus" gerutunya memegang perut yang lapar itu.

*Kruukk..

"Ughh... Menyebalkan"

...

Dua jam sudah dia mendengarkan guru lesnya berbicara panjang lembar. Dan dua jam sudah dia mati-matian menahan perutnya yang entah mengapa mulai sakit itu.

'Kuharap asam lambungku tak naik' batinnya.

Setelah selesai Taehyung menunggu hyungnya dilobi gedung. Berharap agar Namjoon segera datang karena perutnya sudah mulai menganggu.

"Taetae hyung! " teriak seseorang mendekati.

" Iya Hansol? Ada apa? "

" Tidak, hanya ingin menawari hyung tumpangan. Mumpung Sollie searah dengan hyung" jelas Hansol.

"Tidak usah Hansol-ah, aku sudah dijemput Namjoon hyung. Aku tak ingin dia bingung mencariku. Terimakasih untuk tawarannya."

"Benarkah? Tapi beneran hyung tak apa? Hyung tampak pucat, apa hyung sakit? "

" Tidak Han, hyung baik-baik saja. Pulanglah. Ini sudah malam. Sampaikan salamku pada paman dan bibi ya"

Hansol ragu untuk meninggalkan Taetae hyungnya sendiri. Wajah pucat Taehyung terlalu kentara. Dia khawatir terjadi sesuatu pada hyungnya.

" Tapi hyung... "

" Pulanglah Han. Hyung tak apa"

"Huh..  Baiklah. Hati-hati pulangnya ya hyung. Kookie pulang dulu"

Hansol pun pergi berlalu. Taehyung begitu gemas melihat tingkah lucu kelinci kecilnya. Sepupu dari Ibunya itu benar-benar menggemaskan.

Sebenarnya ingin saja dia menerima tawaran Hansol tapi ia tak ingin hyungnya yang sedang diperjalanan mencarinya dan menjadi repot sendiri.

Hansol itu satu tahun lebih muda darinya tapi sayang dia tak bersekolah di tempat yang sama dengan Taehyung.

Syukurnya Hansol mengambil tempat les yang sama dengan begitu Taehyung bisa bertemu kapan saja. Setidaknya ada sedikit alasan baik untuknya datang ke tempat les, yaitu bertemu kelinci manisnya.

...

Sudah lima belas menit Taehyung menunggu Namjoon datang namun sayangnya orang yang ditunggu belum juga datang. Taehyung sudah tak bisa menahan sakit diperutnya yang terus menyiksa itu.

Jika sebentar lagi Taehyung harus menunggu Namjoon. Bisa dipastikan dia sudah ambruk karenanya.

*tin tin

Suara klakson mobil itu berbunyi. Namjoon hyungnya akhirnya datang. Taehyung berjalan perlahan mendekati mobil hyungnya. Sesekali meringis karena ulahnya sendiri.

"Maaf Tae,  hyung terlambat menjemputmu. Hyung harus bertemu Ayah dulu tadi " Jelas Namjoon yang hanya di balas senyum tipis oleh Taehyung.

Menyamankan duduknya agar perutnya bisa sedikit membaik.

" Kau sudah makan? ". Taehyung mengangguk pelan.

Bohong jika sudah. Dia bahkan tengah menahan sakit perutnya karena belum makan sama sekali.

Selama diperjalanan Taehyung memejamkan matanya. Berharap untuk segera sampai ke rumah namun entah mengapa waktu berputar begitu lama.

Namjoon masih fokua pada menyetirnya. Tak menghiraukan Taehyung yang tengah terpejam dengan dahi yang mengkerut itu. Dia pikir mungkin sang adik terlalu kecapekan hingga tertidur dan bermimpi.

Dua puluh menit sudah, akhirnya mereka sampai di rumah. Diparkirkan mobil itu di garasi.

Taehyung masih terpejam. Namjoon yang heran pun segera membangunkannya.

"Tae, bangun. Kita sudah sampai. Tae.. " panggilan itu tak dihiraukan Taehyung.

" Tae... " bahu Taehyung digoyangkan Namjoon kembali namun kepala Taehyung terkulai lemah.

" Hei!..Tae.. Bangun.. Jangan bercanda pada hyung..  Tae..  Yakk! "

.

.

.

.

.

I want (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang