41

2.1K 295 9
                                    


Thor balikkk...

.

.

.

.

Happy Reading Good Reader^^

.

.

..

..

Setelah pertemuannya dengan keluarga Kim. Seokjin kembali ke Jeju lagi karena sekarang ia memang sudah dipindah tugaskan kesana. Seokjin benar-benar ingin sekali mengeluh karena rasa Lelah yang ia terima karena harus pulang pergi Jeju-Seoul.

"Apa Victor akan baik-baik saja dok? Dia sudah beberapa hari ini belum sadarkan diri."

Seokjin samar-samar mendengarkan percakapan dari seseorang bersama dengan dokter Kang. Karena mendengar tuturan itu, Seokjin segera menghentikan langkahnya dan mendengarkan obrolan itu sebentar.

"Tubuhnya merespon dengan baik setiap pengecekan. Anda tak perlu khawatir tuan Jung. Victor sebentar lagi akan sadar. Anda hanya perlu terus mengajaknya mengobrol agar alam bawah sadarnya merespon."

"Begitukah dok?"

"Tentu. Victor akan baik-baik saja dan akan segera kembali berkumpul dengan keluarga anda Tuan."

"Benarkah begitu?" Seokjin yang mengintip dan menguping obrolan itu terheran dengan Tuan Jung Hoseok yang tampak lesu dan berpenampilan kacau tidak seperti dirinya saat ia bertemu dulu.

"Semua akan baik-baik saja tuan." Ucap dok Kang kembali menenangkan Hoseok.

"Tidak akan baik-baik saja. Jika ia pergi dari sisi kami dok." Dok Kang mengenggam kedua bahu Hoseok dan merematnya pelan.

"Jika ia tersadar dan kembali mengingat semuanya. Dia akan kembali ke keluarganya dan meninggalkan kami. Dia juga akan menghilangkan kenangannya bersama kami. Aku tak bisa merelakanya...sungguh aku tak bisa membiarkannya pergi dok."

Akhirnya dinding pertahan Hoseok runtuh. Dia menangis sejadi-jadinya di rengkuhan dokter keluarganya dan membuat orang yang berlalu-lalang dikoridor rumah sakit itu menatap mereka. Dok Kang dengan tenang mengusap punggung Hoseok sepeerti seorang hyung yang menenangkan adiknya.

Seokjin tertegun melihat hal itu. Sebegitu berharganyakah Taehyung di hati mereka, sampai-sampai Jung Hoseok yang perangainya tegas namun baik hati dan ceria itu menangis seperti anak kecil yang kehilangan barang kesayangannya.

"Jadi Taehyung sedang ada di rumah sakit." Gumamnya.

"Lalu bagaimana dengan keluarga Kim? Melihat Tuan Jung Hoseok seperti itu membuatku merasa bersalah." Seokjin menghela napasnya pelan dan pergi meninggalkan Hoseok dan dok Kang.

...

"Kau sudah menghubungi Seokjin, Joon?"

Baru juga ditinggalkan Seokjin beberapa waktu yang lalu. Tuan Kim sudah ribut meminta Namjoon untuk menghubungi dokter pribadinya untuk sesegera mungkin dipertemukan dengan putranya yang sudah lama hilag.

"Apa kau sudah mengabari tuan Jung untuk melakukan pertemuan?" kali ini Ibu Kim yang berbicara.

"Sekretarisnya mengatakan jika beberapa hari kedepan Tuan Jung tidak akan bisa dihubungi karena ada keperluan yang sangat penting." Ibu Kim menghela nafasnya mendengar tuturan suaminya.

"Lalu apakah kita akan menunggu sampai tuan Jung luang?" tanya Ibu Kim

"Namjoon-ah, apa kau tahu rumah tuan Jung?"

"Tidak yah, tapi aku cukup hapal dengan toko bunganya."

"Kalau begitu, berkemaslah. Kita akan ke Jeju siang ini." Tuturan Tuan Kim tentu membuat Namjoon terkejut bukan main, sedangkan sang ibu dan ayahnya sudah kembali ke kamar untuk bersiap-siap.

"Aku harus segera menghubungi Seokjin hyung." Namjoon dengan segera kembli ke kamarnya dan menelfon seseorang.

"Halo,hyung. Kau ada dimana?"

'Dirumah sakit. Ada apa Joon? Ah, aku ingin memberitahukan jika adik Tuan Jung Hoseok masuk rumah sakit.'

Namjoon tertegun mendengar penuturan dari lawan bicaranya di seberang sana. Namjoon menjadi gusar.

"Kau yakin hyung?"

'Ya, tadi pagi aku melihat tuan Jung dan dok Kang di koridor rumah sakit. Tuan Jung tampak sangat kacau.' Namjoon seketika teringat dengan ucapan Tuan Jung saat bertemu dengannya. Bahwa dia sangat menyayangi adiknya yang tidak lain dan tidak bukan adalah Taehyung, adik kandungnya.

'Joon.. Namjoon, kau disana?' Namjoon tersadar dari lamunannya.

"Ah, iya hyung. Emm,, siang ini kami akan ke Jeju untuk menjemput Taehyung."

'Secepat itu? Tidakkah seharusnya kalian bertemu dengan Tuan Jung dulu untuk membicarakan hal ini?'

"Ayah memaksa untuk segera bertemu." Helaan panjang terdengar di seberang panggilan. Terdengar jelas jika Seokjin bingung dan kesal dengan kelakuan pamannya.

'Baiklah. Hati-hati diperjalanan. Hubungi aku setelah kalian sampai.' Seokjin memutus panggilan itu sepihak.

Seokjin yang sekarang sedang berhadapan dengan kerjaannya mengusap brutal surai coklatnya itu kesal. Dia bingung harus menghadapi kekeraskepalaan tuan Kim yang sudah ia anggap sebagai pamannya sendiri.

...

"Eunghh.."

Leguhan pelan terdengar di telinga Hoseok. Hoseok seketika beranjak dari duduknya dan memencet tombol darurat untuk meminta dokter Kang segera datang.

"Victor, Jung Victor. Ini hyung Vi." Hoseok tentu sangat senang melihat adik tersayangnya tersadar dari tidur panjangnya.

Tak perlu menunggu lama, dokter Kang dan kedua susternya datang dan segera memeriksa Victor yang masih berusaha bangun dan membuka matanya. Hoseok sendiri sedikit menyingkir, memberi ruang untuk dok Kang mengecek Victor.

"Apa Victor baik-baik saja dok?" tanya Hoseok lirih.

"Syukurlah, ia sudah mulai membaik tuan. Hanya tinggal menunggu ia benar-benar tersadar." Jelas dokter Kang yang tentu membuat Hoseok dilanda rasa Bahagia.

"Syukurlah, Victorku akan baik-baik saja."

*Brukk..

Hoseok terjatuh tak sadarkan diri setelah mendengar kabar baik tersebut. Dokter Kang dengan segera membawa Hoseok ke ranjang samping Victor dan mengecek keadaannya.

"Bagaimana dok?" tanya salah satu suster

"Syukurlah hanya pingsan biasa. Anak ini benar-benar keras kepala sampai-sampai mengabaikan kesehatannya. Hahh.."

.

.

.

.

.

I want (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang