39

2.2K 303 12
                                    


Double uppp...

.

.

.

.

Jujur aja, Thor sangat senang dengan antusias Good Reader sekalian^^

.

.

.

Happy Reading Good Reader^^

.

.

.


Dilain tempat Jimin dan Victor tengah berada di ruang keluarga sekarang. Entah perasaan Jimin atau bukan, Victor terdiam sedari saat ia menariknya untuk masuk kedalam karena perintah dan Hoseok hyung mereka.

Victor sedari tadi terdiam atau mungkin lebih tepatnya melamun. Jimin yang menatapnya mulai khawatir karena Victor terus saja diam saat ia mencoba memanggil dan mengajaknya mengobrol.

"Vi, Victor!!" Kali ini Jimin benar-benar berteriak di depan telinganya. Hingga membuat Victor tersadar dan meringis karena gendang telinganya mendenging sangat keras.

Victor menatap Jimin kesal karena sangat barbar memanggilnya dengan cara yang seperti itu. Sedangkan Jimin memasang senyum lebarnya dengan wajah watados.

"Apa yang sedang kau pikirkan Vi? Terlihat sangat serius." Victor masih memanyunkan bibirkan karena masih kesal dengan Jimin.

"Jangan merajuk seperti itu atau tak akan kubagi kue strawberry nanti." Victor menggeleng tak terima.

"Jim, kedua orang itu. Aku seperti pernah melihatnya disuatu tempat." Jimin mengernyit mendengar tuturan Victor.

"Kau memang sudah bertemu salah satu dari mereka Vi. Wajar jika kau mengingatnya." Jimin tampak dengan santai menjawabnya.

...

Hoseok tampak masih betah berlama-lama ditaman itu, meskipun teh yang disiapkan oleh pegawai tokonya sudah tandas. Ia tak peduli. Ia masih ingin berlama-lama ditaman yang dirawat Victor,adiknya.

Ada gurat cemas dan sedih secara bersamaan di wajah tampannya itu. Syukurnya sakit kepala dan demam Hoseok sudah sembuh berkat perhatian sang adik padanya. Ya, lagi-lagi adiknya. Tanpa disadari oleh Hoseok. Victor benar-benar membawa perubahan besar pada dirinya dan keluarganya.

Katakan pada Hoseok untuk bersyukur dan berterimakasih pada Tuhan karena mempertemukannya dengan pemuda polos seperti Victor. Meskipun ia sadar jika pertemuannya dengan sang adik tak akan berlangsung selamanya.

"Kim Taehyung ya? Taehyung. Taehyung..."

"Nama yang tampan seperti orangnya." Gumamnya sendiri dan disertai dengan helaan nafas yang sanat panjang.

"Victor! Hei..Victor... hyung!.. Hoseok Hyung!!"

Teriakan Jimin menggema diseluruh toko itu. Hoseok bergegas kembali ke dalam toko dan memastika sesuatu.

"Victor!.. Jung Victor.. bangun saeng.. Panggil ambulans Jim!" Jimin bergegas menekan dial nomor di ponselnya.

............

Setelah pertemuan singkat dengan Jung Hoseok, Seokjin dan Namjoon saling terdiam di perjalanan mereka kembali ke apartemen Seokjin. Namjoon tampak begitu muram karena dugaannya yang salah itu. Sedangkan Seokjin berpikir berbeda. Ada sesuatu yang aneh, namun ia takt ahu di bagian mana.

"Hyung... adik tuan Jung itu terlihat mirip seperti Taehyung ya?" gumamnya Namjoon.

"Tuan Jung terlihat sangat menyayangi adiknya. Jung Victor. Nama yang lucu. Seandainya aku dulu seperti itu, hyung. Pasti saat ini aku masih bersama dengan Taehyung dan tak akan menyesali semua ini. Aku benar-benar hyung yang payah." Disela kekehan pelannya, air mata Namjoon terjatuh tanpa permisi. Namjoon saat ini terlihat begitu rapuh.

I want (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang