24

2.8K 338 3
                                    



.

.

.

.

ada yang nunguin Taehyung ato Victor???

/

/


happy reading good reader

.

.

.

Dalam setiap suka cita pastinya terdapat duka lara. Disamping keluarga Hoseok yang begitu senang akan kehadiran malaikat kecil mereka, Hoseok tentu saja sangat bersyukur. Disaat keluarganya merasa penat setelah seleai bekerja, hanya dengan melihat senyum dan tingkah seorang malaikat kecilnya rasa lelah seketika mnguap begitu saja. Hoseok beruntung, Tuan dan Nyonya Jung merasa beruntung dan bersyukur akan kehadiran Victor.

Namun sayang, disaat kebahagiaan tersebut hadir di keluarga Hoseok namun tidak dengan keluarga Namjoon. Selama berbulan-bulan Tuan dan Nyonya Kim masih terus berusaha mencari keberadaan Taehyung, anak mereka, yang selalu mereka kekang dengan begitu banyak peraturan.

Sudah berbulan-bulan Taehyung terus dicari namun seolah jejak Taehyung tak ditemukan sedikitpun. Bahkan orang-orang yang berada disekitar rumah sakit dulu saat Namjoon dirawat juga tidak mengetahuinya. Bahkan cctv yang berada dirumah sakit itu pun tak menangkap keberadaan Taehyung.

Tuan Kim tentu sempat berputus asa karena anak bungsunta tak diketemukan namun melihat Ibu Kim yang masih dengan sabar menanti kepulangan sang anak. Tuan Kim mau tidak mau harus terus menyoba. Namjoon pun juga ikut mencari tanpa kenalmenyerah sedikitpun.

Karena baginya, ia masih begitu banyak hutang dan janji yang ia buat untuk adiknya itu. Masih begtiu banyak kesalahan dan kecerobohannya yang harus ia tebus. Masih ada kebahagiaan yang harus ia ciptakan untuk adiknya. Namjoon ingin terus berusaha. Namjoon belum ingin menyerah. Namjoon masih ingin melihat senyum manis adiknya yang ternyata jarang sekali adiknya tunjukkan saat ia berada bersama keluarganya.

.

.

.

"Jimin, Victor ikut ke toko buku ya?" ucap Victor yang masih setia memeluk lion nya. Jimin yang hendak pergi dengan sepedanya menghentikan sepedanya sejenak.

"Boleh, tapi sudah ijin sama bibi Jung?" Victor mengangguk semangat karena diijinkan Jimin ikut.

Tapi bukan Jimin namanya jika langsung percaya dengan perkataan Victor. Mengingat Victor itu pelupa parah, jadi mau tidak mau ia harus turun dari sepedanya dan berjalan menuju toko buka diseberang jalan sembari menggandeng Victor.

"Loh? Kenapa ke toko Jim?"

"Bertemu dengan bibi dulu. Mau ikut?" Victor menggeleng dan memilih menunggu diluar sembari mengambil dua potong bunga anyelir yang sedang dipajang. Jimin pun masuk ke dalam toko dan bertemu dengan bibi Jung.

"Siang bi" sapa Jimin yang dibalas ramah oleh Ibu Jung.

"Nak Jimin. Ada apa? Kenapa sendirian? Victor bukannya bersamamu?"

"Dia sedang diluar toko bi. Apa Victor sudah meminta ijin pada bibi untuk ikut dengan Jimin pergi ke toko buku?"Ibu Jung menggeleng keheranan. Jimin pun ikut menggeleng.

'Dasar Victor pikun" gerutu Jimin

"Ah.. Victor boleh Jimin ajak ke toko buku di seberang taman Bi? Hanya sebentar, tidak lama kok?" akhirnya Jimin yang harus meminta ijin pada bibi Jung.

"Boleh. Hati-hati dijalan ya. Titip Victor, bibi rasa dia akhir-akhir ini sedikit tertarik dengan membaca" ucap Ibu Jung

"Benarkah bi? Kalau begitu akan Jimin ajak mencari buku, pasti dia senang. Kalau begitu Jimin pergi dulu bi. Sampai nanti" ucap Jimin berpamitan sebari melambai pada bibi Jung.

Jimin pun menarik tangan Victor dan menuntunnya menuju sepedanya. Untunglah sepeda Jimin yang satu itu ada boncengannya di belakang jadi Victor tidak akan kerepotan untuk ikut dengannya. Ya, meskipun sebenarnya dengan mobil pun bisa. Mengingat Jimin juga bisa menyetir namun Jimin lebih memilih untuk bersepada saja. Toh juga dekat.

"Victor sudah siap?" Victor mengangguk semangat

"Pegangan yang erat" Victor seketika memeluk pinggang Jimin, untung saja lion sudah ada di keranjang depan. Jimin terkekeh melihat tingkah adiknya yang begitu menggemaskan itu.

"Kalau begitu ayo meluncurrrr"

I want (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang