40

2.2K 305 24
                                    

Pokoknya Thor balik lagi

.

.

.

.

Jadi apakah Taehyung aka Victor akan kembali ke keluarga Kim atau tetap di keluarga Jung?

.

.

Tentukan pilihan Good Reader^^

.

.

Happy reading Good Reader^^

.

.

Selama seharian penuh Hoseok menunggu Victor yang masih tertidu pulas. Victor masih belum menunjukkan tanda-tanda ingin bangun. Masih nyenyak sekali tidurnya dan Hoseok masih betah sekali untuk terjaga seharian penuh.

Ayah dan Ibu Jung yang berniat menggantikannya tak bisa apa-apa karena Hoseok sendiri ingin menjaganya. Pada akhirnya Ayah dan Ibu Jung hanya bisa bergantian ikut menemani Hoseok dan membawakannya baju ganti dan makanan.

"Hoseok-ah, makan dulu. Ibu sudah membawakanmu bekal. Makanlah selagi hangat nak." Ucap sang ibu sembari membuka dan Menyusun rapi isi rantang makanan di atas meja.

"Iya bu. Nanti, sebentar lagi." Tolak Hoseok halus. Ibu Jung hanya bisa menghela napas pelan dan menghampiri putranya yang masih sibuk membelai surai Victor itu.

"Semua akan baik-baik saja, sayang. Victor akan segera bangun dan kembali bersama kita lagi." Ucapan Ibu Jung membuat Hoseok tersenyum getir.

Kata 'bersama' membuatnya menelan mentah-mentah rasa gusar dihatinya. Sungguh, Hoseok tak bisa bertahan dengan kata 'bersama' itu. Semakin lama kata itu membuatnya tersiksa.

Hoseok sangat ingin pemuda yang tengah nyenyak di ranjang pesakitan itu bersamanya sampai akhir hayat. Namun ia juga tak bisa memaksakan kehendak. Bolehkan dia egois untuk dirinya?

Bolehkah ia egois untuk kebahagiaannya dan juga keluarga besarnya? Hoseok sangat ingin melakukannya. Tapi apakah yang ia lakukan itu benar?

Hoseok beranjak dari duduknya dan mendekati meja yang penuh dengan makanan itu. Mengambil sumpit dan menjepitnya diantara jari-jari lentiknya itu. Memakan makanan yang sudah ibu tercintanya siapkan dan dimakannya dengan perlahan.

Ibu Jung yang melihat putra kebangaannya itu kacau membuatnya ikut dilanda rasa gusar. Beliau sudah mengetahui semuanya setelah dokter Kang memberitahunya. Sungguh didalam lubuk hati mereka sangat tak ingin kehilangan pemuda manis nan polos ini. Mereka sudah menaruh hati untuk pemuda ini dan tak bisa melepaskannya begitu saja.

Ibu Jung mengusap surai coklat itu dengan perlahan. Merapalkan doa disetiap elusan pelan pada surai itu. Berharap Tuhan mengabulkan permintaannya untuk terus bersama dengan putra polosnya itu.

Bukankah cinta itu tidak harus pada lawann jenis saja? Bukankah keluarga tidak harus dengan semua hubungan darah yang erat? Ibu Jung benar kan? Cinta dan kasih sayang tidak memandang gender dan usia kan? Sebutan 'Keluarga' juga tak memandang aliran darah kan?

Salahkan mereka meminta untuk tetap bersama dengan Victor? Mereka sudah terlanjur sayang dan tak bisa melepaskan begitu saja. Ibu Jung juga ingin sekali egois untuk masalah ini.

...

Setelah pertemuan Namjoon dan Seokjin dengan Jung Hoseok. Mereka berdua kembali ke Seoul dan membahas tentang pertemuan mereka bersama dengan sang Ayah dan Ibu Kim.

Tentu saja Ibu dan Ayah Kim sangat senang karena setelah sekian lama mereka mencari putranya akhirnya Namjoon dapat menemukannya.

"Jadi apakah kita dapat bertemu dengan Taehyung segera Joon?" tanya Ibu Kim pada anaknya namun dibalas dengan gelengan pelan.

"Mengapa tidak? Taehyung anakku dan aku berhak mengambilnya kembali." Ayah Kim yang mendengar tuturan sang istri hanya bisa mengelus pelan pundaknya.

"Kurasa Taehyung tak mengenal kita bu. Aku juga masih ragu ap aitu benar-benar Taehyung atau bukan. Ucapan tuan Jung sangat meyakinkan."

"Apa kau bilang? Tuan Jung? Marga Jung mana yang kau maksud Joon?" kali ini sang ayah mulai bersuara.

"Jung Hoseok, paman" Ayah Kim tentu terkejut mendengar jawaban dari mulut Seokjin

"Jung Hoseok? Maksudmu Jung Hoseok yang terkenal dengan kedermawanannya itu?" tanya ayah Kim memastikan.

"Ayah mengenalnya?"

"Sangat mengenalnya Joon. Beliau yang menanamkan sahamnya pada perusahaan kita. Dia pernah berbicara singkat mengenai adiknya. Jadi adik yang ia maksud adalah Taehyung, anak kita?"

"Kita tidak bisa menyimpulkannya begitu saja paman." Ucap Seokjin.

"Bisakah kita bertemu dengan Taehyung sesegera mungkin Seokjin-ah?" tanya Ibu Kim.

"Saya kurang tahu pasti, Bi."

"Tapi.. Taehyung anakku. Aku sangat ingin bertemu dengannya." Ibu Kim masih bersikeras untuk bertemu dengan Taehyung.

"Lusa besok akan ayah hubungi Tuan Jung untuk bertemu." Ayah Kim sudah memutuskan.

"Paman, apakah ini tidak terlalu gegabah dan lancang?" Seokjin cukup paham hanya dengan melihat raut wajah Tuan Jung Hoseok yang begitu memiliki hati lembut namun berkeinginan keras itu.

"Tidak. Lebih cepat lebih baik. Taehyung adalah anakku dan aku ingin mengambilnya kembali dan berkumpul bersama lagi." Ucap Ayah Kim yang terdengar keras kepala.

Perundingan singkat itu berakhir dengan cukup sulit. Namjoon dan Seokjin berakhir di pub untuk menjernihkan pikiran mereka sejenak. Bahkan saking banyaknya Namjoon minum, ia sampai mabuk dan mulai melantur.

"Jin hyung... aku sangat ingin bertemu dengan Taehyung. Sangaattt ingin bertemu." Namjoon benar-benar sudah mabuk. Sedangkan Seokjin sengaja tak mabuk karena harus pulang menyetir. Seokjin yang melihat tingkah Namjoon hanya bisa terdiam.

"Jin hyung pasti juga ingin bertemu kan? Kemarin itu benar-benar Taehyung. Tahi lalat di sudut matanya dan ujung hidungnya itu buktinya. Itu benar-benar Taehyung, Jin hyung. Tapi kenapa kita tidak membawanya pulang? Jin hyung jahat sekali padaku." Oke, Namjoon benar-benar sudah mabuk. Seokjin masih terdiam memperhatikan Namjon mabuk dan bicara ngalor-ngidul.

"Tapi...Tuan Jung Hoseok itu terlihat sangat baik ya, Jin hyung. Dia kakak yang baik." Namjoon tanpa sadar mengakuinya.

"Jung Hoseok itu terlihat sangat sayang dengan adiknya, Victor, itu. Kalau Victor itu benar-benar Taehyung dan...." Namjoon menjeda ucapannya untuk meneguk segelas alcohol lagi.

"Kita membawa Taehyung pulang. Pasti Jung Hoseok itu akan sangat sedih ya hyung." Lanjutnya yang membuat Seokjin ikut berpikir.

"Kau benar Joon. Jika kita membawanya pergi. Entah apa yang akan terjadi dengan Jung Hoseok itu." Gumam Seokjin.

"Sudah larut. Ayo pulang." Ajak Seokjin tiba-tiba yang dibalas anggukan sempoyongan oleh Namjoon.

.

.

.

I want (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang