10.

3.7K 449 20
                                    

Maafkan author yang baru bisa up....
Lagi disibukkan dengan banyak tugas..
Gk perlu banyak basa basi..  Langsung saja ya..








Happy reading....
Taehyung dibawa ke rumah sakit dengan mobil Seokjin. Namjoon yang berada dikursi belakang masih terdiam sejak mereka menaiki mobil menuju rumah sakit.

Tuan dan nyonya Kim mengikuti dari belakang. Seokjin melirik setiap saat, tatapan Namjoon tampak kosong. Sembari menyangga kepala sang adik dia masih terdiam.

Seokjin menghela nafas berulang kali.  Merasa bersalah karena melakukan hal yang cukup kejam pada Taehyung yang sudah ia anggap adik sendiri.

Sesampai di rumah sakit dengan segera Taehyung dibawa menuju ruang rawatnya. Tuan Kim tengah berada di administrasi untuk mengurus semua kebutuhan sang anak.

Sedangkan Namjoon dan sang Ibu menemani Taehyung yang tengah diperiksa lebih lanjut oleh Seokjin dan rekannya.

"Beristirahatlah Bu,  biar Namjoon yang menjaga Taetae" sang ibu menggeleng.

"Tidak,  biar ibu saja.  Kau kembalilah ke rumah dan beristirahat. Kau ada kuliah pagi kan besok? "

Memang iya.  Namjoon ada kuliah pagi dan sayangnya ia ditugaskan untuk menggantikan dosen yang tak bisa hadir.

Namjoon itu penurut. Apa yang dikatakan sang ibu tak pernah bisa ia tolak. Dengan terpaksa Namjoon harus kembali ke rumah dalam keadaan hati yang sebenarnya tak sedang baik-baik saja.

"Mau kemana kau Joon? " panggil Seokjin yanh tanpa sengaja berpapasan dengannya di koridor rumah sakit.

Namjoon tersenyum tipis dengan gurat wajah yang dipaksakan.

" Aku akan kembali ke rumah dulu hyung. Ibu menyuruhku pulang. Setelah selesai kuliah aku akan kesini menjaga Taehyung "

Seokjin terdiam mendengar tuturan Namjoon. Terdiam sejenak dan menghiraukan kepergian Namjoon yang sudah keluar dari lobby rumah sakit.

" Hah..  Bodoh " gumam Seokjin yang tak berniat untuk mengejar Namjoon yang berjalan menuju ruang rawat pasien lain.


.......

Terdengar suara tangisan Taehyung yang sesegukan di pelukan sang hyung. Sudah 15 menit dia menangis dengan posisi yang tak berubah sama sekali.

Namjoon terus mengusap punggung sang adik yang berada dipelukannya.  Seokjin yang melihatnya hanya bisa menghela nafas.

Setidaknya dia bersyukur Tuan Kim tidak ada di sana dan Ibu Kim sedang keluar sebentar menerima telepon penting.

"Taetae...ingin pulang. Namjoon hyung...hiks..hiks.." rengek Taehyung

"Hei, sebentar lagi ya. Tunggu sebentar lagi, setelah kau baikan kita akan pulang. Iya kan Seokjin hyung? "

Seokjin yang merada terpanggil pun mendekati Namjoon dan Taehyung. Mengusap pelan surai Taehyung dengan lembut dan penuh kasih sayang.

" Sebentar lagi ya Tae. Kau tak ingin dalam 'itu' lagi kan? " Taehyung seketika menggeleng pelan.

Membuat Seokjin tersenyum pelan.

" Sekarang tidur ya, kau harus banyak istirahat agar cepat pulang"

"Temani" lirihnya

"Temani Taetae tidur" ucapnya lagi yang masih didekapan Namjoon.

Namjoon pun mengangguk dan merebahkan Taehyung di ranjangnya dan mendudukkan dirinya diranjang itu sembari mengelus pelan surai Taehyung agar cepat tertidur.

Beberapa menit kemudian Taehyung sudah terlelap. Dengkuran halus terdengar di ruangan itu.

*Cklek

Seorang wanita paruh baya memasuki kamar rawat itu. Berjalan mendekati Namjoon dan Seokjin.

"Ibu? Mau kemana? " tanya Namjoon pelan.

" Maaf, Joonie.  Ibu ada urusan sebentar di butik. Tolong jaga Taehyung ya. Seokjin ibu pergi dulu"

Ibu bergegas keluar dari kamar rawat itu sembari menenteng tas dan mantelnya.

Seketika kamar rawat itu kembali sunyi. Namjoon lebih memilih diam setelah melihat sang Ibu pergi. Seokjin pun sama.


"Tidakkah keluarga ku begitu harmonis hyung?"

.

.

.

.

.

I want (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang