maaf karena baru upp lagi..
.
.
sedang ada insiden yang membuat jari author terluka dan menyulitkan buat menulis banyak-banyak
.
.
jadi langsung saja
.
.
happy reading good reader
.
.
Hari ini Jimin benar-benar menghabiskan uangnya untuk Victor. Ingatkan dia untuk meminta ganti rugi pada Hoseok hyungnya karena Jimin sudah menghabiskan uang dan tenaganya demi menyenangkan Taehyung.
Hari sudah senja, terlihat tuan dan nyonya Jung menunggu mereka di depan toko. Jimin dan Victor tentu saja senang melihatnya. Jimin memang sudah menganggap bibi dan paman mereka seperti layaknya orangtua sendiri.
"Ayahh... ibu.. Victor pulang" ucapnya sembari berhamburan memeluk sang ayahdan ibunya yang gentian. Dasar anak manja.
"Kami pulang, paman" Jimin pun ikut dipeluk
"Syukurlah kalian kembali. Bagaimana dengan toko bukunya? Apa Victor sudah dapat buku yang kau cari?" Jimin seketika meringis mendengar pertanyaan dari sang bibi. Mengingat bagaimana Victor tak kenal ampun untuk menghabiskan dompetnya.
"Yang jelas, Hoseok hyung nanti harus bertanggungjawab untuk beberapa hal, bi" ucap Jimin sembari mengangkat kantong belanjaan sembari melirik adik bongsornya.
Sang paman terkekeh pelan. Tentu dia paman akan apa yang keponakannya maksud itu. Dia pun dengan segera mengacungkan ibujarinya ke atas sebagai tanda setuju. Jimin terlihat puas dengan reaksi sang paman.
"Jimin!... makan malam!.." teriak serorang perempuan paruh baya yang dikenal sebagai nyonya Park.
"eh? Ah.. iya bu!" balasnya.
"Victor mau makan malam bersama Jimin? Kata ibu hari ini masak tonkatsu. Emm.. paman dan bibi bisa ikut. Kami masak banyak hari ini, ibu pasti senang ada banyak orang di meja makan" ajak Jimin dengan semangat. Mengingat malam ini sang ayah sedang tak ada dirumah karena suatu keperluan.
"Kita ikut apa pendapat Victor" jawab paman. Mereka bertiga menunggu jawaban 'setuju' darinya
"Ayo.. Victor ikut. Kata Jiminie masakan bibi park sangat enak. Aku mau coba. Jiminie ayo..." Victor mencoba menyeret Jimin menuju di kediaman Jimin.
*Citt...
Suara rem mobil terdengar, tuan dan nyonya Jung berhenti sejenak menunggu orang di dalamnya. Hoseok keluar dengan baju kebanggaannya seperti biasa. Menghampiri orangtuanya sembari melirik Jimin dan Victor yang masih tarik-menarik dan dorong-mendorong.
"Mereka mau kemana yah?" tanyanya
"Makan malam, kita diundang Jimin. Kau ingin ikut?" Hoseok menggeleng sembari melirik tas belanjaan yang penuh itu.
"Itu.." belum sempat bertanya sang ayah sudah memotong ucapan Hoseok
"Ah, ini hasil jarahan adikmu dan Jimin. Dan.. Jimin kata kau harus bertanggungjawab akan hal ini" Hoseok mencelos mendengar tuturan sang ayah yang kemudian di serahnya tas belanjaan itu ke tangannya. Masih terpaku ditempat Hoseok mencoba mengecek barang-barang yang adiknya jarah itu.
"Bagaimana bisa Victor membeli barang-barang yang tidak ia perlukan???" ucapnya kesal.
Bagaimana tidak kesal, adiknya membeli buku resep masakan, buku tentang pra-nikah, desain interior pernikahan dan apa ini?!
"KAMASUTRA?!"
"YAK!.. PARK JIMIN! KAU AJARKAN APA VICTORKU?!" Hoseok dengan marahnya berlari mengikuti ayah dan ibunya menuju kediaman Jimin.
.
.
.
sekali lagi author minta maaf yang sebesar-besarnya karena 3 story up nya cuman pendek2
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
I want (Complete)
Historia Corta"Pulanglah bersamaku, Tae." Kim Namjoon. "Aku menemukan diriku disini, hyung." Taehyung. "Terimakasih untuk tetap tinggal, Vi " Hoseok Namjoon itu kakak yang baik, hanya saja dia tak tahu bagaimana memberikan rasa perhatiannya pada sang adik. ...