42

1.8K 255 10
                                    


Thor balik lagii...

.

.

.


.

Happt reading Good Reader

.

.

.

Selama sepanjang siang Hoseok masih tertidur di ranjang pesakitan karena pingsan. Dan tidak ada yang menjaga kecuali dokter Kang yang menyempatkan melihat dua orang yang tengah tertidur di ranjang masing-masing.

"Eungh.." Leguhan itu terdengar pelan di kamar rawat yang cukup luas itu.

"Ini dimana? Ughh..rumah sakit?"

"Hoseok hyung?"

Orang yang tersadar itu ternyata Victor, setelah mencoba memutar matanya kesegala arah karena kamar itu terkesan cukup sepi.

"Hoseok hyung!.." Panggil Victor namun tak ada jawaban. Dengan perlahan ia turun dari ranjangnya dan mendekati sang hyung. Terlihat ada infus yang menancap dipunggung tangannya.

"Apa yang sebenarnya terjadi? Argh.." Victor merasa kepala seperti di pukul benda besar hingga membuatnya terduduk dilantai.

'Taehyung.. Taehyung-ah.. ini hyung.. Taehyung..'

'Bisa kau keluar sebentar, Tae.'

'Victor, bunganya sudah dipetik semua.'

'Anak kurang ajar!'

"Victor, Hyung bawakan kue lagi.'

'Taehyung'

'Victor..'

"Arghh!.." Victor mencoba menekan rasa sakit di kepalanya. Suara orang-orang memenuhi kepalanya. Ingatan yang terkesan acak itu membuat kepala Victor tak nyaman.

Suara itu membuat Taehyung pusing dan bingung secara bersamaan.

"Arghh.. kepalaku..Huhh.."

Saking kerasnya ia menahan, infus yang menancap di punggung tangannya terlepas dan darah keluar cukup banyak.

"Siapa Taehyung? Siapa dia? Kenapa.."

*Cklek

"Victor!.."

Dokter Kang cepat menangkap Victor yang hampir limbun dan menggendongnya ke ranjangnya kembali. Dengan segera infus itu terpasang kembali ke tangannya. Ringisan Victor masih terdengar meskipun lirih.

Dokter Kang melirik ke arah Hoseok yang syukurnya masih tertidur nyenyak tanpa terganggu dengan sedikit kegaduhan kamar rawat itu. Ia masih mencoba menenangkan Victor yang masih menekan kuat kepalanya. Dokter Kang dengan cepat menyuntikkan obat bius pada infus Victor dan perlahan-lahan ia tertidur.

"Hahh.. syukurlah. Mengapa bisa lebih kacau dari dugaan sebelumnya." Dokter Kang mengelus pelan surai Victor yang peluh akan keringat itu.

*Cklek

Pintu rawat itu terbuka dan seseorang masuk ke dalamnya sembari membawa buket bunga seperti biasanya. Tas ransel ukuran sedangnya masih tergendong dipunggung namun segera ia lempar buru-buru dan mendekati dokter Kang.

"Apa yang terjadi dok?"

"Bukan apa-apa, Jim. Hanya ada sedikit masalah tadi." Ucap dokter Kang dengan ramah.

"Lalu Hoseok hyung?"

"Ah.. dia hanya sedang tidur. Beberapa malam kemarin dia terkena insomnia parah." Jimin pun hanya menganggukkan kepalanya paham.

"Kalau begitu dokter keluar dulu. Nanti biar suster yang membereskan kekacauan ini."

"Baik dok. Terimakasih banyak." Dokter Kang pun keluar.

.

.

"Apa benar ini tempatnya Joon?"

Tuan Kim bertanya pada putranya setelah mereka bertiga sampai diseberang jalan toko bunga keluarga Jung Hoseok. Namjoon yang ditanya hanya mengangguk singkat.

"Kalau begitu, cepet kesana sayang." Ibu Kim terlihat tak sabaran ingin cepat bertemu dengan putra kecilnya yang sudah lama tak bertemu.

Namjoon diikuti orang tuanya memasuki toko bunga keluarga Jung. Namun sayangnya mereka hanya bertemu dengan para pegawainya. Karena kabarnya, tuan dan nyonya Jung sedang keluar karena ada urusan pribadi yang sangat penting.

Namjoon segera teringat dengan Seokjin yang beberapa jam lalu mengabarinya jika Taehyung sedang ada di rumah sakit tempat ia bekerja.

"Apa mungkin di rumah sakit?" gumamnya yang dapat tuan Kim dengar.

"Apa kau bilang Joon? Rumah sakit? Siapa yang sakit?" Namjoon gelagapan ingin menjawab bagaimana.

"Permisi. Ada yang bisa saya bantu tuan dan nyonya?"

Seorang pria paruh baya menyapa keluarga Kim. Tuan Kim tampak keheranan.

"Apa anda tuan Jung pemilik toko ini?" tanya Ibu Kim dan dibalas dengan anggukan singkat dan tak lupa tuan Jung mengulas senyumnya pada pelanggan.

"Betul. Saya pemilik toko bunga ini. Ada yang bisa saya bantu? Nyonya ingin membeli rangkaian bunga?" ucap tuan Jung dengan sangat ramah pelanggannya.

"Bisa saya bertemu dengan tuan Jung Hoseok?" tanya tuan Kim tanpa perlu berbasa-basi. Tuan Jung tentu merasa heran dan sedikit curiga dengan tuan Kim. Karena jika diingat-ingat keluarga mereka tak memiliki masalah dengan orang lain.

"Jika boleh saya bertanya, ada perlu apa anda sekalian mencari anak saya?"

"Maaf tuan Jung. Jika saya berbicara lancang. Apa anda memikili dua putra? Jung Hoseok dan Jung Victor." Tuan Jung yang tak paham hanya mengangguk singkat.

"Apa Jung Victor adalah anak angkat anda?"

"Ayah! Itu terlalu frontal." Namjoon cukup tak terima dengan ucapan sang ayah yang terkesan tidak sopan itu. Tuan Jung hanya bisa terdiam tanpa menjawab pertanyaan itu.

"Sebenarnya anda sekalian ini siapa?" bukannya menjawab, tuan Jung justru balik bertanya. Karena menurutnya ada yang tak beres dengan hal ini.

"Maaf tuan Jung, mungkin ini terlalu mendadak. Tapi, kami adalah keluarga dari anak angkat anda, Jung Victor. Saya adalah ibunya" ucapan Ibu Kim membuat Namjoon menghela napas panjang setelah melihat raut tak percaya dari tuan Jung. Sungguh Namjoon benar-benar merasa bersalah. Dengan segera Namjoon mengirimkan pesan pada Seokjin.

"Apa maksud anda sekalian?" Tuan Jung benar-benar belum bisa mempercayai hal ini.

"Kami ingin membawa kembali anak kami yang bernama Kim Taehyung." Ucapan Tuan Kim benar-benar menohok hati tuan Jung.

"Tapi, kami belum bisa... maaf tuan dan nyonya. Mungkin anda salah orang. Putra kami sedang ada urusan pribadi, mungkin anda sekalian bisa bertemu dengannya beberapa waktu lagi."

"Tidak, itu benar tuan Jung. Jika anda tidak percaya dengan apa yang saya bicarakan. Mungkin foto ini dapat membuktikannya." Tuan Kim dengan segera memperlihatkan foto Taehyung di ponselnya kepada tuan Jung.

"Victor.." gumam Tuan Jung lirih.

"Tidak tuan. Anda sekalin salah orang. Didunia ini ada banyak orang dengan wajah yang sama. Anda bisa bertemu dengan putra saya nanti. Terimakasih atas kunjunganya. Tuan dan nyonya bisa kembali nanti." Tuan Jung dengan cepat pergi berlalu meninggalkan keluarga Kim yang dirundung rasa kesal dan marah.

"Ayah, ayo kembali ke hotel dulu. Kita lanjutkan nanti."

"Ini tidak benar Joon. Sudah jelas-jelas tuan Jung itu mengakuinya. Taehyung adalah putraku. Tak seharusnya tuan Jung itu memperlakukan orangtua kandung putra angkatnya seperti ini."

.

.

.

.

I want (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang