29

2.8K 319 14
                                    


doubleeeeee upppp.

.

.

 apa Good reader sukaaaa??^^

.

.

happy reading, Good Reader

.

.

.

.

"Victor, Hyung pergi sebentar untuk rapat." Pamit Hoseok yang sudah rapi dengan setelan jasnya. Victor cemberut tak ingin ditinggal.

"Tidak, hyung tak boleh pergi kemanapun. Hyung dirumah saja dengan Victor." Rajuknya.

"Hanya sebentar, sayang. Sekretaris hyung sedang tak ada ditempat. Jadi harus hyung yang berangkat kesana untuk rapat. Hanya sebentar, setelah itu hyung bawakan kue pesananmu. Okay?" Hoseok benar-benar berusaha membujuk adiknya yang sedang mode manja itu.

Ia sebenarnya juga tak ingin meninggalkan adiknya namun mengingat sekretarisnya sedang tak ada dan juga ini adalah penanaman saham mau tak mau ia harus datang. Hoseok akan cepat melakukan rapat pertemuan itu. Setelahnya langsung pulang. Hanya itu, tapi wajah Victor benar-benar menolak rencananya.

"Hanya sebentar, sayang. Hyung berjanji" bujuknya lagi.

"Hyung sudah memberitahu Jimin untuk segera kemari untuk menemanimu. Dia juga akan membawa kue yang kau pesan dan juga rangkaian bunga yang ia buat sendiri untukmu." Lanjutnya lagi

"Benarkah?" Hoseok mengangguk singkat.

"Baiklah, tapi hanya sebentar. Sebelum pukul empat hyung harus sudah ada dirumah."Victor benar-benar posesif sekali pada Hoseok hyungnya.

"Iya, sayang. Hyung pergi dulu. Baik-baik dirumah. Sebentar lagi Jimin datang. Sampai nanti. Hyung menyayangimu." Victor melambaikan tangannya sembari mengangguk singkat pada Hoseok yang sudah pergi dari kamarnya.

.

.

"Selamat datang tuan Jung. Senang dapat bertemu dengan anda, siang ini." Ucap tuan Kim pada tuan Jung aka Jung Hoseok.

"Selamat siang tuan Kim. Maaf atas keterlambatan saya kemari. Saya harus membujuk adik saya yang sedang demam dirumah." Jelasnya

"Tak apa tuan. Mari, silahkan duduk." Hoseok duduk tenang di sofa empuk itu.

"Jadi, membahas tentang saham yang akan kami tanam di perusahaan ini. Kami berencana menanam sebanyak 2,5% dari saham yang kami miliki. Apa tuan Kim menyetujui keputusan kami?"

"Tentu kami menyetujuinya tuan Jung. Kami sudah sangat berterimakasih dan merasa sangat senang karena dengan kebaikan perusahaan kami akan kembali stabil." Hoseok senang mendengar tuturan tuan Kim.

"Baiklah, kalau begitu besok pagi akan saya kirimkan dokumen-dokumennya pada anda." Ucap Hoseok sembari mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan tuan Kim.

"Baik tuan. Terimakasih banyak atas kerjasamanya." Tuan Kim membalas jabatan itu.

"Kalau begitu, saya permisi undur diri. Maaf tidak bisa berlama-lama karena saya sudah berjanji pada adik saya untuk segera pulang." Jelas Hoseok yang dibalas kekehan lirih oleh tuan Kim.

"Anda benar-benar menyayangi adik anda Tuan Jung." Ucap Tuan Kim.

"Ya, begitulah. Saya permisi undur diri." Pamit Hoseok dan pergi berlalu dari ruang itu meninggalkan tuan Kim yang masih berdiri diposisinya. Dia teringat seseorang saat mendengar tuturan tuan Jung yang begitu menyayangi adiknya itu.

"Taehyung.."

.

.

.

sampai jumpa lagi Good Reader...^^

I want (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang