Happy reading.....
-Sudah kubilang, aku hanya ingin satu hal-
.
.
.
."Aku pulang"
"Selamat datang tuan muda Tae" balas seseorang.
"Ahh.. Bibi Jung jangan panggil Taehyung tuan muda. Panggil Tae bi, Taetae"
Taehyung kesal dengan bibi nya itu. Sang bibi selalu saja memanggilnya seperti itu. Taehyung hanya merasa tak nyaman pada bibi Jung yang sedari kecil merawatnya.
Bibi Jung hanya terkekeh melihat tingkah lucu Taehyung. Menatapnya bangga karena tuan mudanya sudah beranjak dewasa dan tumbuh dengan baik.
"Ayah dan ibu masih bekerja bi? Namjoon hyung? "
" Iya, Tuan dan Nyonya belum pulang. Katanya akan lembur dan pulang terlambat. Tuan muda Namjoon sudah pulang tapi pergi lagi" jelas bibi Jung yang membuat dahi Taehyung mengernyit heran.
"Kemana bi? "
" Katanya mengunjungi pesta teman kuliah. Itu yang bibi tau" Taehyung mengangguk paham.
"Ya sudah, Taetae ke kamar dulu ya bi"
Taehyung naik ke lantai dua dimana kamarnya dan sang hyung berdampingan.
Meletakkan tasnya di kursi dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Karena sore ini dia ada janji dengan Yoongi hyungnya untuk pergi ke toko buku.
...
*tap tap tap
Taehyung menuruni tangga setelah selesai bersiap-siap. Meminta ijin pada bibi Jung yang kebetulan sedang bersih-bersih di ruang tamu.
"Taehyung pergi dulu bi"
"Hati-hati Tae"
Taehyung pun keluar dari pekarangan rumahnya. Menuju halte bis terdekat dan pergi ke tempat dimana dia dan Yoongi janjian.
Padahal uang sakunya dipotong oleh sang ayah tapi bersyukurnya dia punya cukup simpanan untuk membeli buku yang dia inginkan.
'Tak apa Tae, kau bisa menyimpan uang-uang itu kembali' batinnya mencoba menyemangati.
...
Taehyung itu sangat suka buku cerita. Dia bahkan punya banyak buku cerita dikolong kasurnya yang sengaja ia sembunyikan dari orang tuanya.
Jangan berpikiran negatif dulu, Taehyung itu anak baik-baik. Dia hanya terlalu menggilai buku-buku ceritanya. Namun ayahnya tak menyukai hal tersebut.
'Berhentilah membaca buku-buku yang tak berguna itu Tae. Fokuslah pada sekolahmu'
Itu perkataan yang cukup menyakiti hatinya berulang kali. Maka dari itu dia terpaksa menyembunyikan semua koleksi buku-bukunya. Terkadang dia harus meminta tolong Yoongi untuk menyimpan beberapa bukunya.
...
"Hyung!... "
Teriak Taehyung pada Yoongi yang sedang berdiri disamping pintu toko buku sembari memainkan ponselnya. Yoongi yang mendengar namanya dipanggil pun menengok ke sumber suara dan melambaikan tangan.
" Apa hyung menunggu lama? " Yoongi menggeleng dan menyeret Taehyung masuk ke dalam toko.
Toko tersebut begitu ramai dan banyak buku yang tertara rapi di setiap rak dengan masing-masing tema. Maklum hari ini sedang ada diskon besar-besaran dan juga cuci gudang.
Makanya Yoongi mengajak Taehyung yang notabennya penggila buku itu untuk datang ke toko. Binar mata Taehyung terlihat jelas, seperti seorang laki-laki yang bertemu dengan pujaan hatinya.
Mereka pun berpencar dan sesekali membaca ditempat dimana beberapa buku memang sudah dibuka kemasan plastik nya.
Saking asiknya mereka berada ditoko buku itu, mereka sampai lupa jika jam sudah menunjuk arah 9 malam (betah amat ya) . Setelah mereka selesai membayar beberapa buku, Yoongi dan Taehyung pun berpisah.
"Hyung,, Taehyung titip beberapa buku seperti biasanya ya. Tae akan bawa dua buku saja kali ini. Takut ketahuan. Hehehe"
"Iya Tae.. Kita beneran tak makan malam dulu sebelum pulang" Taehyung menggeleng menolak tawaran Yoongi.
"Sudah malam hyung. Taehyung akan makan dirumah saja. Sampai jumpa hyung" lambai Taehyung dan masuk ke dalam bis.
...
Taehyung terburu-buru masuk ke pekarangan rumahnya. Takut jika orangtua sudah pulang dan melihatnya keluar larut malam.
Sebenarnya dia tak perlu khawatir, bukankah dia sudah berpamitan dengan bibi Jung tadi. Tidak, ayahnya orang yang keras. Meskipun sudah meminta ijin namun jika jam malam dilanggar itu adalah kesalahan besar.
*Cklek
Taehyung membuka pintu depan dengan perlahan. Melihat jam di ponselnya yang menunjukkan pukul setengah sepuluh malam itu. Mendengus kesal karena kecerobohannya.
Lampu ruang tamu dan keluarga sudah mati. Dia pun sedikit lega akan hal itu. Itu berarti ayah dan ibunya jika belum pulang paling tidak sudah tidur.
Dia pun menaiki tangga dengan perlahan agar suara langkah kakinya tak terdengar. Sesampai di depan pintu kamarnya dia membuang nafas lega. Tidak ada yang tahu dia pulang terlambat malam ini.
*Cklek
"Tae? " suara rendah itu menghentikan kegiatan Taehyung yang tengah membuka pintu kamarnya itu. Mendengus dengan bibir komat-kamit menyumpahi orang yang baru saja memanggilnya itu. Taehyung berbalik dan menatap orang itu.
"Dari mana saja?" tanya orang itu.
Taehyung masih terdiam, tak ada niatan menjawab. Orang itu masih menunggu jawaban Taehyung dan tanpa sengaja melihat plastik putih yang bertengger manis ditangan kiri Taehyung.
"Itu apa? " Taehyung seketika menyembunyikan bukunya di belakang tubuh dan menggeleng cepat.
" Coba hyung lihat" pinta orang itu yang ternyata Namjoon hyungnya. Taehyung masih menggeleng, menolak menyerahkan kantong plastiknya.
"Sini hyung hanya mau li...hat..."
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
I want (Complete)
Historia Corta"Pulanglah bersamaku, Tae." Kim Namjoon. "Aku menemukan diriku disini, hyung." Taehyung. "Terimakasih untuk tetap tinggal, Vi " Hoseok Namjoon itu kakak yang baik, hanya saja dia tak tahu bagaimana memberikan rasa perhatiannya pada sang adik. ...