54 (end?)

2.2K 258 34
                                    


Thor balik untuk menuntaskan akhir dar cerita ini..hohohohoho..

.

..

.

.

...


Happy Reading, Good Reader^^

.

.

.

Jawaban Taehyung sukses membuat Victor menatapnya dalam. Mencoba mencari secuil kebohongan disela-sela manik kilaunya. Melihat bagaimana Taehyung memandangnya, Victor paham bahwa Taehyung hanya mencoba untuk membuat dirinya sendiri hidup baik, dengan keluarga yang baik.

Tapi bagaimana dengan keluarga aslinya. Keluarga kandungnya yang sudah merawat dan melahirkannya mereka juga. Meskipun banyak hal pahit yang terjadi, tapi mereka tetaplah keluarganya juga.

Victor tak paham dengan jalan pikiran dirinya yang lain itu. Keputusan yang mereka ambil sama-sama menyakitkan. Seperti buah simalakama, terlalu rumit.

"Apa hyung yakin dengan pilihan itu? Apa Taehyung hyung tak sayang dengan Namjoon hyung dan yang lainnya?" pertanyaan Victor mengundang rasa ragu di hati Taehyung.

"Kata Hoseok hyung, kita boleh saja egois untuk kebahagiaan kita. Tapi jika keegoisan itu memberikan kehancuran dan kesedihan bagi orang lain. Lebih baik tidak saja. Victor pikir Taehyung hyung harus memikirkan pilihan itu lagi." Jelas Victor yang secara tidak langsung menolak pilihan Taehyung.

"Mengapa kau menolak pilihanku Vi? Apa kau tak ingin tetap tinggal dengan keluarga Jung selamanya? Bukankah kau sudah dengar semuanya? Keluarga Kim akan membawamu pulang jika kau mengingat semuanya" Victor menggeleng pelan.

"Bukan seperti itu hyung. Victor hanya tak ingin menjadi anak yang buruk. Meskipun Victor tak bisa mengingat keluarga Kim, aku yakin setiap keluarga memiliki setitik kehangatan. Aku pikir ayah dan ibu Kim juga pasti seperti itu."

Untuk kesekian kalinya Taehyung benar-benar tak percaya dengan apa yang diucapkan dirinya sendiri itu.

"Bagaimana bisa kau berpikiran seperti itu, Vi? Hati sebaik dirimu tak bisa mendapatkan perlakuan yang sama seperti di masa lalu. Semua itu sudah cukup. Jangan lagi." Entah sudah sejak kapan manik matanya dipenuhi air mata yang siap untuk dimuntahkan.

"Aku ingin menyayangi mereka semua hyung. Rasanya pasti menyenangkan bisa memiliki dua keluarga sekaligus. Aku berharap Taehyung paham apa yang kubicarakan ini." Ucap Victor dengan senyum manisnya.

"Begitukah?" Victor mengangguk yakin pada Taehyung. Taehyung merentangkan kedua lengannya tanda meminta pelukan pada dirinya yang lain itu. Dengan senang hati Victor menerima pelukan itu.

"Kau anak baik Vi." Ucapnya lirih namun Victor menggeleng pelan.

"Kita yang anak baik, hyung." Taehyung terkekeh lagi karena Victor yang terus-terusan memanggil dirinya dengan embel-embel 'hyung'.

Perlahan pelukan itu terlepas. Taehyung menatap lekat dirinya yang lain dengan senyum hangatnya. Begitu juga dengan Victor. Taehyung mengulurkan tangannya lagi. Victor sempat terheran.

"Sekarang bangunlah Vi. Satukan mereka. Terimakasih atas kebaikanmu. Kau benar-benar malaikatku." Ucap Taehyung sebagai tanda perpisahan.

Victor mengulurkan tangannya ragu.

"Apa Taehyung hyung akan pergi?" Taehyung terkekeh pelan kemudian menggeleng.

"Tidak. Aku adalah dirimu. Setelah kau terbangun dari sini, ingatanku akan kembali pada dirimu."

I want (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang