Uppppp lagi...
.
.
.
Happy reading Good Reader^^
.
.
.
Setelah beberapa jam berlalu Hoseok akhirnya terbangun dari pingsannya dan menemukan adiknya masih tertidur. Hari menjelang sore dan Hoseok menemukan sang ayah terduduk diam di sofa seberang ranjang.
Hoseok perlahan turun dari ranjangnya dan mendekati sang ayah yang tampak sedih itu. Ditepukkan pundak sang ayah pelan dan tak lupa mengulas senyum manis pada sang ayah.
"Ada apa yah? Apa sesuatu di toko baru saja terjadi?" ayah Jung tampak bingung membuka suara.
"Katakan saja yah. Akan Hoseok dengarnya."
"Hosoek-ah. Adikmu akan baik-baik saja kan?" ucap ayah Jung sembari melihat putra manisnya yang masih tertidur itu.
"Tentu yah, Hoseok sangat yakin Victor sebentar lagi akan bangun. Ayah jangan terlalu banyak pikiran, agar tidak jatuh sakit. Dokter Kang bilang Victor akan segera bangun sebentar lagi. Victor kecil kita sangat kuat, yah." Ucap Hoseok mencoba menenangkan sang ayah.
"Ya, Victor kita adalah anak yang kuat. Dia pantas untuk bahagia. Victor kita akan selalu bersama kita." Ucapan ayah Jung membuat Hoseok mengerutkan dahinya.
"Ayah, apa sesuatu terjadi di toko?" Hoseok bertanya lagi karena perasaannya saat ini berasa aneh ketika melihat air muka ayah Jung yang terkesan sangat sedih.
" Mereka datang meminta Victor kita, Hoseok-ah. Mereka datang untuk membawa Victor kita pergi." Ucapan ayah Jung benar-benar sangat menyakitkan untuk didengar Hoseok. Hoseok tentu tahu apa yang dimaksud sang ayah.
"Cepat sekali mereka tahu." Lirihnya Hoseok sembari merengkuh bahu ayahnya.
"Semua akan baik-baik saja, yah. Percaya pada Hoseok. Victor kita tak akan kemana-mana. Victor kita akan terus bersama kita dan kita akan melihatnya tubuh dengan baik dan bahagia."
.
.
Keesokan harinya keluarga Kim sudah berada di kamar rawat Victor. Sungguh, hal ini membuat keluarga Jung ditambah dengan dokter Kang dan Jimin merasa dirundung perasaan yang mengganjal.
Disamping itu, Victor sudah tersadar sejak semalam dan tentu membuat keluarga Jung dan yang lainnya dirundung rasa bahagia. Victor bisa ceria kembali dan makan dengan cukup teratur. Bahkan sakit kepala dan telinganya sudah membaik tak seburuk tempo hari.
Victor yang melihat Namjoon tentu merasa keheranan. Jimin segera berada disamping Victor dan Hoseok.
"Hyung, mereka siapa?" lirih Victor yang dapat didengar oleh orang-orang diruangan itu. Ibu Kim sungguh tak bisa menahan rasa rindunya ketika melihat Taehyungnya.
"Taehyung-ah. Kim Taehyung. Ini Ibu nak." Ucap Ibu Kim tiba-tiba dengan suara bergeta menahan tangis. Tangan Victor tiba-tiba menggenggam erat jari-jari Jimin dan Hoseok. Ia menggeleng pelan dengan wajah sedikit pucat.
"Maaf nyonya. Saya buka Taehyung yang anda maksud. Nama saya Jung Victor." Ucap Victor yang ketakutan namun masih mempertahankan sopan santunnya. Dokter Kang tertegun mendengarnya. Benar-benar anak yang baik.
"Maaf menganggu tuan Jung. Seperti yang sudah saya katakan tempo hari. Saya kemari ingin membawa putra saya, Kim Taehyung." Ucap Tuan Kim pada Hoseok. Tuan dan Ibu Jung hanya terdiam dan menyerahkan semuanya pada putra pertama mereka.
"Maaf tuan Kim, tapi ini adik saya Jung Victor. Bukan putra anda Kim Taehyung. Apa yang bisa anda buktikan jika adik saya adalah putra anda, tuan?"
Tuan Kim dengan segera menyerahkan foto Taehyung pada Hoseok sebagai sebuah bukti. Hoseok tersenyum singkat melihat betapa polosnya adik kecilnya itu. Victor pun ikut melirik foto yang Hoseok pegang.
"Orang itu, mirip aku." Gumam yang dapat didengar Jimin.
"Bukan Vi. Dia bukan dirimu, dia hanya orang lain yang berwajah mirip denganmu." Jimin segera mengelak statmen sahabatnya itu.
" Maaf tuan Kim. Anda mungkin salah orang." Ucap Hoseok singkat
" Tidak Tuan Jung. Jung Victor benar adik saya. Taehyung memiliki mole di ujung hidung dan bawah matanya. Saya tidak mencoba mengarang, karena itu memang benar tuan. Jika anda masih kurang percaya. Kita bisa melakukan cek DNA untuk membuktikannya." Ucapan Namjoon seketika membuat Hoseok terdiam.
"Mungkin kita bisa melakukannya tuan Jung." Tuan Kim menambahi.
"Bagaimana jika saya menolak tuan?" sanggah Hoseok
"Itu berarti anda telah melanggar hukum. Anda telah menyembunyikan anak kami dan tak segera melaporkannya ke pihak berwajib. Kami sudah mencarinya berbulan-bulan dan ternyata ada pada orang yang bekerjasama dengan perusahaan kami. Ini terlalu menyakitkan bagi keluarga kami tuan Jung." Ucap Tuan Kim panjang lebar.
"Taehyung. Ini ibu nak. Kim Taehyung." Ibu Kim terus berusaha keras memanggil Victor dengan Taehyung, sedangkan Victor hanya menggeleng tak ingin mendengarkan.
"Vi, kau baik-baik saja?" tanya Jimin dengan khawatir saat melihat wajah Victor yang peluh dengan keringat dan pucat pasi.
Victor merasa kepalanya pusing dan menampilkan ingatan acak didepan mata. Hal itu membuat Victor menggeleng terus menerus.
"Tidak.. aku bukan Taehyung. Victor bukan Taehyung.Victor.. Hoseok hyung..Hikss..Hiks.. Hoseok hyung...sakit.. kepala Victor sakit..hikss.."
Tangisan Victor membuat seiri kamar rawat itu kelagapan. Dokter Kang dengan segera menangani Victor yang berada direngkuhan Hoseok.
"Apa yang terjadi padanya? Apa yang kalian lakukan pada Taehyung ku?" tanya Ibu Kim tak sabaran namun sama sekali tak digubris keluarga Jung. Akhirnya Victor dapat sejenak tertidur. Keluarga Jung tentu merasa lega.
"Apa yang kalian lakukan pada Taehyung ku? Kalian menyakitinya."
"Tidak. Kami tidak menyakitinya. Kami membahagiakannya."
.
.
.
..
KAMU SEDANG MEMBACA
I want (Complete)
Short Story"Pulanglah bersamaku, Tae." Kim Namjoon. "Aku menemukan diriku disini, hyung." Taehyung. "Terimakasih untuk tetap tinggal, Vi " Hoseok Namjoon itu kakak yang baik, hanya saja dia tak tahu bagaimana memberikan rasa perhatiannya pada sang adik. ...