31

2.8K 323 11
                                    

Thor balik....

.

.

.

.

akhirnya bisa up beberapa cerita Thor

.

.

langsung aja..

.

happy reading Good reader

.

.

Seokjin masih sibuk dengan pikirannya. Bertemu dengan Taehyung beberapa hari yang lalu membuat hatinya tak tenang sekaligus penasaran. Apakah yang ia lihat dulu adalah Taehyung atau hanya orang yang mirip Taehyung. Sungguh Seokjin dibuat kacau karena pemikiran itu.

Seminggu kemarin, Seokjin mendapat kabar dari Namjoon jika sang ibu masuk rumah sakit. Seokjin tentu meminta maaf pada Namjoon karena tak bisa cepat menuju ke rumah sakit tempat Nyonya Kim dirawat mengingat dia tidak sedang di Seoul melainkan di Jeju. Sudah sebulan ini Seokjin dipindah tugaskan ke rumah sakit Jeju yang tak jauh dari perkotaan.

Itulah mengapa Seokjin masih memikirkan tentang Taehyung yang dia temui di baseman rumah sakit. Jeju terlalu jauh dari Seoul. Taehyung tidak mungkin berada disini. Tapi mengingat ini sudah berbulan-bulan Taehyung menghilang. Apa hal itu bisa saja terjadi?

...

Keluarga Hoseok memang begitu sederhana, namun dibalik kesederhanaan mereka keluarga mereka dapat dibilang adalah keluarga yang kaya. Mengingat bagaimana Hoseok adalah penyumbang utama di berbagai rumah sakit dan Tuan Jung yang memiliki toko bunga di beberapa cabang di Korea. Hal itu wajar jika Hoseok dan keluarganya bisa berpindah-pindah rumah semau mereka.

Setelah insiden Taehyung tertabrak dan berakhir dengan nama Victor, Hoseok dengan gilanya memberikan keputusan pada keluarga besarnya untuk merawat Taehyung. Tuan Jung sekeluarga langsung pindah ke Jeju dan menempati rumah mereka disana sembari mengurusi toko bunga. Sedangkan toko bunga yang berada di Seoul di urus oleh sanak saudaranya yang lain.

Hoseok juga dengan tegasnya meminta pihak rumah sakit untuk menghapus jejak Taehyung dan melempar nama Victor ke sebuah panti asuhan yang ia kelola. Entah hal itu disebut apa, tapi mengingat bagaimana sayangnya Hoseok terhadap Victor apapun akan ia lakukan demi Victor di sisinya.

Namun ada satu ketakutan dan kekhawatiran di hati Hoseok. Victor yang kata dokter hanya amnesia sementara membuat Hoseok dirundung kekhawatiran. Bagaimana jika adik kecilnya kembali mengingat nama aslinya? Bagaimana jika adik kecilnya mengingat keluarganya yang dulu dan pergi meninggalkan keluarga Jung? Bagaimana jika?

Hoseok benar-benar cemas akan hal itu. Ia terlanjur sayang dengan Victor, ia terlanjur memasukkan nama Victor dalam daftar 'orang berharga di hidupnya' setelah ayah dan ibu Jung. Hoseok tak ingin kehilangan adik manisnya yang polo situ.

.....

Setelah keluar dari rumah sakit, Victor kembali melakukan aktivitasnya seperti biasa. Bersekolah, bermain dengan Jimin dan merangkai buket bunga pesanan.Victor benar-benar menyukai kegiatannya sehari-hari. Meskipun terlihat monoton dan membosankan tapi dia suka.

"Vi, ayo ke toko. Ibu membuat kue kering untuk kita" ajak Jimin yang tiba-tiba muncul di pintu depan toko. Victor yang sedang asik merangkai bunga tak menghiraukannya. Mungkin karena alat dengarnya tak disematkan, jadi wajah Victor tak mendengar ajakannya.

"Vi.." Jimin menyentuh bahu Victor dan ia melonjak kecil. Victor dengan segera memasang alat pendengarnya.

"Jimin? Ada apa?" tanyanya bingung.

"Ayo ke tokoku, ibu membuatkan kita kue kering dan juga susu coklat" ucapnya lagi. Victor menatap Jimin dan buket bunganya yang baru setengah jadi itu bergantian.

"Sebentar Jim, rangkaian bungaku belum selesai. Tunggu sebentar" ucap Victor sembari melanjutkan acara merangkai bunganya. Jimin mengangguk pelan dan duduk di samping Victor.

"Kali ini pesanan untuk siapa?" tanya Jimin sembari memainkan kelopak bunga lily yang tergeletak diatas meja.

"Untuk pernikahan rekan Hoseok hyung." Ujar Victor seadanya.

"Rekan Hoseok hyung?" Victor mengangguk singkat.

"Iya, dan kau tau Jim? Teman sekantor Hoseok hyung itu lebih muda dari Hyung tapi sudah menikah"

"Wahh.. benarkah? Hoseok hyung di dahului rekannya sendiri. Ck ck ck.. kasian sekali Hoseok hyung kita Vi" Taehyung mengangguk setuju dengan ucapan Jimin yang terkesan melebih-lebihkan.

"Sudah selesai!" ucap Victor sumringah sembari mengangkat buket bunganya yang sudah jadi. Terlihat cantik, pikir Jimin.

"Sudah kan? Ayo pergi, sebelum kue keringnya dijual oleh ibu karena kita tak memakannya" ucap Jimin menarik lengan Victor dan membantunya menyeberang jalan ke tokonya.

.

..

.

sampai jumpa lain hari, Good Reader..^^

I want (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang