20.

2.9K 350 5
                                    



.

.

.

upp lagi mau??

/

/

.

gassss upp..

.

.

Tuan Jung pun hanya bisa mengangguk menyetujui keputusan sang putra yang dinilai cukup mendadak itu.

"Selama itu membuatmu senang, ayah akan menyetujuinya." Hoseok mengangguk bersemangat.

"Kurasa kita harus membeli beberapa perabotan untuk keluarga baru kita,yah. Emm, ditambah lagi kita juga harus memberitahukan hal ini pada ibu. Kurasa ibu juga akan senang."

Hoseok dan tuan Jung memasuki ruang rawat itu. Tak lupa berterimakasih pada suster yang sudah membantu mereka. Dilihatnya pemuda itu tertidur dengan tenang. Kepalanya masih terbalut kain kasa dan ada beberapa luka di tangan dan kakinya, namun hal itu tak menghilangkan tubuh sempurna dan wajah tampan pemuda itu.

"Dia sangat tampan yah" Hoseok tak habis-habisnya memuji ketampanan pemuda itu. Tuan Jung yang mendengarnya hanya bisa terkekeh pelan.

"Kau juga tampan seperti dirinya, Hoseok-ah" Hoseok tertawa renyah mendengar pujian sang ayah yang cukup jarang terdengar itu.

"Apa dia benar-benar amnesia? Lalu bagaimana dengan namanya Hoseok-ah? Haruskah kita memberikan nama baru untuknya?" Tuan Jung kembali dirundung cemas.

"Kita tunggu hingga dia bangun dari tidurnya yah, jika ia masih ingat namanya kita tak perlu mengganti namanya dan hanya akan menambahkan marga kita didepan namanya. Tapi jika ia benar-benar tak ingat dengan namanya, kita harus mencarikan nama yang cocok untuk wajah tampannya ini."

.

.

.

Selama seminggu ini keluarga Kim dirundung rasa cemas. Namjoon yang sudah membaik dari sakitnya terus memikirnya sang adik yang entah kemana tanpa kabar itu. Tuan Kim masih berupaya mencari keberadaan sang putra meskipun berakhir nihil.

"Aku merasa khawatir dengan Taehyung, bu."

Namjoon berujar pada sang ibu yang duduk disamping ranjangnya sembari mengupas apel. Raut wajah sang ibu kembali merasa sedih. Terbesit rasa bersalah karena ucapan yang sempat ia lontarkan pada sang anak. Namjoon yang melihat sang ibu kembali bersedih jadi merasa bersalah.

"Maafkan aku bu. Namjoon tak bermaksud.."

"Tidak apa Joon, kita doakan semoga adikmu baik-baik saja dan segera berkumpul lagi dengan kita. Ayahmu juga sedang mengusahakan"

.

.

I want (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang