23

3.3K 385 14
                                    


kembali lagi bersama author..

.

.

.

apakah good reader sudah gak sabarr?????

katakan iyaa, dengan kerasssss...

.

.

.

.

happy reading, good reader.

.

.

.

.

Beberapa hari ini Victor terus merengek ingin pergi ke kebun binatang, namun sayang Hoseok sedang benar-benar sibuk. Tuan dan nyonya Jung juga sedang tak bisa menuruti keinginan bayi besar mereka. mengingat ada begitu banyak pesanan untuk beberapa perusahaan yang akan mengadakan pesta.

"Ibu, ayo pergi. Victor ingin lihat teman lion. Lion juga ingin lihat, iya kan lion? Kau juga ingin lihat kan? Nanti kita disana lihat jerapah, lehernya panjaaanggg setinggi tubuh Victor. Ibu ayo pergi. Ibu" Victor benar-benar seperti anak kecil. Sang ibu hanya bisa cekikikan melihat sang anak yang mengobrol dengan boneka lion nya.

"Sebentar ya. Ibu dan ayahmu masih harus menata bunga-bunga ini. Victor mau bantu? Biar kita cepat selesai dan menunggu hyungmu pulang" Victor menatap ibunya dengan mata lebarnya sembari melihat bunga-bunga yang sedang ditata. Akhirnya Victor mendekati sang ayah. Berjongkok disebelahnya dan ikut menata bunga-bunga itu. Sang ayah yang melihat putranya ikut menata bunga pun tersenyum lembut.

"Anak baik. Bagaimana dengan sekolahmu? Apa Jimin mengajakmu pergi ke taman setelah usai sekolah?" Tanya sang ayah.

Memang Jimin lah yang menjaga Victor saat paman dan bibi Jung nya sibuk di toko. Meskipun umur Victor dan Jimin sama, tapi terlihat jelas siapa yang masih seperti anak-anak itu. Syukurnya Jimin dan Victor sekelas. Jadi dia tak perlu khawatir tentang menjaga dan mengawasi adik kecilnya.

Mengingat Jimin adalah anak tunggal dikeluarganya. Sangat wajar jika dia begitu sedang saat mengetahui sang paman mengadopsi seorang anak yang begitu menggemaskan seperti Victor.

"Baik. Jimin mengajak Victor ke taman dan bermain dengan anjing dari teman Jimin. Namanya Tantan. Anjingnya sekecil lion. Lucu sekali. Lalu Jimin juga membelikan Victor ice cream coklat."jelas Victor sembari menata bunga-bunga diatas busa hijau dengan tatapan serius.

"Lalu kenapa Victor tak menemui Jimin dan bermain dengannya? Kudengar bibi Park sedang membuat kue strawberry. Apa Victor tak tertarik?" ucapan sang ibu membuat Victor terdiam sejenak dan kemudian menggelengkan kepala.

"Tidak. Victor tak mau kue strawberry. Victor mau ke kebun binatang" Tuan Jung yang mendengarnya hanya bisa menghela napas.

"Tapi bagaimana dengan Jimin? Tak berniat untuk mengajak dia bermain?" Ibu Jung terus saja menggoda sang anak.

"Tidak. Jimin sedang ada les menari. Katanya akan pulang malam. Victor tak mau ke toko bibi Park." Saking kesalnya pada sang ibu yang terus saja menggodanya, Victor membanting bunganya pelan lalu pergi menuju ke taman belakang tapi kembali lagi...

"Loh? Kenapa kembali lagi?" ucap sang ayah heran. Sembari mengembungkan pipinya Victor mengambil sesuatu di samping sang ayah.

"Lion ketinggalan. Hemm.." dan kali ini Victor benar-benar pergi ke taman belakang dan tak ingin membantu menata bunga.

"Lucunya bayi besarku." Kata Ibu Jung yang kemudian terkekeh.

.

.

Ditempat lain, di kediaman tuan Kim. Terlihat ketiga anggota keluarga Kim tengah berkumpul. Suasana di ruangan itu terasa suram. Sepert tidak ada kebahagiaan yang mampir di dalamnya. Tuan Kim terlihat begitu lesu, Ibu Kim pun sama. Namjoon yang satu-satunya anggota keluarga yang masih terbilang normal itu mencoba menenangkan orangtua nya.

"Ibu tak perlu khawatir. Taehyung akan segera ditemukan. Ibu sekarang kembali ke kamar ya, Ibu harus banyak istirahat." Ucap Namjoon selembut mungkin agar sang ibu tak menangis lagi.

"Namjoon-ah, Taetaeku. Taetae manis ku. Hiks...hiks...hiks.. kita sudah mencarinya dimana-mana. Sudah lebih dari sebulan ini kita mencari tapi Taetae ku belum juga ditemukan. Hiks.. aku ingin berharap Joon. Ibu masih ingin melihat senyum manisnya." Ucapan memilukan sang ibu membuat Namjoon berusaha keras untuk tak menangis untuk kesekian kalinya.

Tuan Kim yang berada disamping hanya bisa terdiam. Beliau pun sama kacaunya dengan sang istri namun ia mencoba setenang mungkin untuk masalah ini. Memang benar. Taehyung sudah menghilang lebih dari sebulan. Tak ada tanda-tanda sang anak ditemukan. Bahkan orang-orang yang sudah diutus Tuan Kim untuk mencari Taehyung juga masih belum menunjukkan hasilnya.

'Maafkan ayah nak. Maafkan ayah. Kembalilah Tae. Ayah mohon'

.

.

.

.

.


Sampai disini dulu pertemuan kita, good reader.. 

.

.


I want (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang