14.

2.9K 385 17
                                    

Taehyung keluar dari kamarnya menenteng ransel dan juga sudah berpakaian rapi dengan seragam sekolah.

"Taehyung.. Turun dan sarapan" ucap Ibu Kim

"Iya bu.. "

Taehyung menuruni tangga berjalan menuju ruang makan.

Ayah Kim dan Namjoon hyung sudah memulai sarapannya lebih dulu  dengan tenang.

Taehyung duduk diam di samping hyungnya. Mengambil susu dan juga beberapa potong roti yang sudah lengkap dengan telur dan daging.

Memakannya diam hingga habis tak tersisa.

"Ibu.. Bisakah ibu masukan beberapa roti, sayur dan daging di kotak bekal Taehyung? " Taehyung menyodorkan kotak bekal berukuran sedangnya.

Ibu Kim terdiam sejenak dan segera tersadar. Tersenyum pada sang anak dan mulai memasukkan beberapa potong roti sayur dan juga daging ke kotak bekal Taehyung.

Taehyung yang merasa ditatap sang ayah dan hyungnya tak menanggapi apapun dan masih terus melihat sang ibu yang pergi ke dapur mengambil buah dan juga sekotak susu.

"Tumben sekali kau membawa bekal Tae" Namjoon akhirnya bersuara.

"Ingin saja. "jawab Taehyung acuh

" Berbicaralah dengan sopan pada hyungmu" Ayah Kim ikut menanggapi.

"Sayang, sudahlah... Memangnya uang sakumu dimana Tae? " sang Ibu ikut bertanya sembari menyodorkan sekotak susu dan sebuah apel pada sang putra.

" Uang sakuku? Ahh..  Taehyung lupa...Taetae kan masih dihukum tak mendapat uang saku selama sebulan..." ucap Taehyung dibuat-buat.

"Kalau begitu Taehyung berangkat sekolah dulu bu, ayah, Namjoon hyung. Sampai nanti"

Taehyung pun berjalan menjauhi ruang makan itu dengan tenang.

Ditinggal sang anggota keluarganya yang masih terdiam. Sibuk akan pikiran mereka masing-masing.

"Namjoon berangkat dulu Yah, Ibu"

Namjoon pun ikut pergi dari ruangan itu.

Tinggal pasangan suami istri Kim yang masih di ruang makan.

"Hah... " helaan rendah terdengar dari bibir Ayah Kim.

" Jangan terlalu keras padanya. Taehyung itu masih muda. Dia juga pantas untuk melakukan apa yang ia inginkan" ucap Ibu Kim

"Tidak. Dia memang harus di didik sedini mungkin biar bisa seperti hyungnya" Ayah Kim masih saja keras kepala

"Tapi Taehyung bukanlah Namjoon, sayang. Kedua anak kita itu berbeda. Memiliki potensi mereka masing-masing " Ibu Kim masih sabar menghadapi suaminya yang begitu keras itu.

" Jangan seperti itu sayang. Apa kau tak kasian dengan Taehyung? Kau bahkan menghukumnya dengan tak memberi uang saku selama sebulan? Apa kau tak ingat, dia sakit karena tak makan dengan baik. Lambungnya kambuh. Kau tega melihatnya sakit lagi, hm? "

Ayah Kim masih terdiam mendengar tuturan sang istri.

" Setidaknya persingkat hukuman dia. Biarkan dia berekspresi dengan keahliannya. Suatu saat kita akan bangga memiliki Taehyung sebagai anak kita"

Ayah Kim menatap istri intens. Ibu Kim tersenyum lembut pada suaminya.

"Akan aku pertimbangan. " ucap Ayah Kim singkat.

.

.

.

Di kelas Taehyung sempat merututi kebodohan nya karena lupa membawa obat yang diberikan Seokjin hyung padanya.

" Tak apa Tae. Kau akan baik-baik saja. Hanya tinggal memakan bekal setelah pelajaran ketiga selesai dan mengunyahnya perlahan. Itu tak akan terjadi apa-apa. Iya, seperti itu" gumamnya pada dirinya sendiri.

.

.

.

.

.

I want (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang