Cahaya-cahaya tajam dari banyaknya kamera itu menggiring para manusia berbalut pakaian mewah memasuki sebuah gedung yang sangat besar.
Turun dari mobil mahal, berjalan di red carpet, melambaikan tangan, hingga memasuki gedung, semua iitu sudah terekam manis di setiap memori kamera.
Para wartawan yang mulanya tenang, kini mulai berbisik satu sama lain tatkala sebuah Van mewah berhenti di depan gedung. Mereka melupakan kamera yang di bawa karena terlalu terkagum dengan empat orang gadis yang turun dari Van itu.
"Oh shit! Aku hampir kehilangan gambar mereka!" Salah satu wartawan berseru. Membuat yang lainnya ikut tersadar.
Suara kamera mulai memenuhi gendang telinga keempat gadis itu. Cahaya flash pun juga sudah menyapa retina mereka. Membuat mata perih hingga memerah. Salah satu dari empat gadis itu segera menggiring ketiganya untuk memasuki gedung. Sudah geram dengan wartawan-wartawan itu.
"Jennie-ya, kau akan membuat citra kita buruk di depan media." Ujar gadis tertua yang dengan berat hati mengikuti ketiganya masuk
"Aku tak peduli."
Jennie melenggang pergi setelah keempatnya masuk kedalam gedung. Meninggalkan Jisoo yang menghela napas kesal, dan si kembar yang saling melempar pandangan heran.
-Prologue-
Jakarta, 24 Agustus 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood Ties ✔
FanfictionSeberapapun jarak yang akan menghalangi mereka, mereka tetaplah saudara sedarah. Ikatan darah tidak dapat dihalangi oleh badai sebesar apapun. "Maafkan aku." - Kim Jisoo/Jisoo Kim "Aku menyayangi kalian." - Kim Jennie/Jennie Kim "Aku iri." - Kim Cha...