41. With(Out) You

17.7K 2.1K 156
                                    

Siang hari di taman itu tidaklah terasa panas. Mungkin itu alasan Chaeyoung memakai jaket walau matahari cukup terang kali ini.

"Kau tau hari apa ini... Lisa-ya?" Chaeyoung menoleh pada gadis yang memakai sweater dan topi disampingnya.

Entah kenapa, hari ini Chaeyoung merasa wajah adiknya itu sangatlah cerah. Tertawa riang bersama kucing-kucing yang mengelilingi mereka. Jujur saja, Chaeyoung begitu senang melihat adiknya seperti itu. Dan dia berharap, selamanya Lisa akan bahagia seperti sekarang.

"Aniya, waeyo?" tanya Lisa menoleh sekilas pada Chaeyoung, lalu kembali berkutat pada seekor kucing berwarana abu-abu di pangkuannya. Chaeyoung berpikir, Leo pasti akan sangat cemburu jika mengetahui Lisa asik bermain dengan kucing lain. Membayangkannya saja Chaeyoung sudah terkekeh geli.

"Aku hanya lupa hari ini, hari apa."

Lisa mengangguk paham. Meletakkan kucing abu-abu itu ke atas rumput.
"Aku dengar disekitar sini ada penampungan ikan hias. Bukankah kau berniat memelihara ikan?"

"Jeongmal?" tanya Chaeyoung antusias. Sedari dulu memang gadis itu menyukai ikan hias dan sangat ingin memeliharanya. Tapi dia takut jika Leo akan memakan ikan peliharaannya, padahal Lisa sudah berkali-kali menerangkan jika Leo bukan tipe kucing yang seperti itu.

"Ayo," Lisa berdiri terlebih dahulu, mengulurkan tangannya dan tentu dengan senang hati Chaeyoung menerimanya.

Mereka berjalan dengan langkah menikmati indahnya bunga dan pohon rindang disekitar mereka. Serta angin sejuk yang menerpa wajah keduanya.

"Tempat ini sepi, tapi tidak apa-apa jika aku hanya bersamamu. Itu sudah cukup," ujar Chaeyoung tiba-tiba, membuat Lisa menarik bibirnya membentuk senyuman.

"Kenapa begitu?" tanya Lisa.

"Kau tau Lisa-ya, mengapa kita dilahirkan bersama?" bukannya menjawab, Chaeyoung malah balik bertanya.

"Tidak tau,"

"Karena kita adalah satu. Aku... Sampai kapanpun tidak akan bisa hidup tanpamu."

Lisa tertawa nyaring. Lalu menggandeng tangan saudari kembarnya dengan erat.
"Jangan berpikir terlalu jauh. Nyatanya sekarang aku ada bersamamu."

Mereka berdua tertawa, bersanda gurau di sepanjang jalan. Lagak seperti taman itu adalah milik mereka sendiri. Hingga beberapa menit berlalu, keduanya tiba di penampungan ikan yang dimaksud Lisa. Disana, banyak aquarium yang sudah dihias secantik mungkin berjajar dengan rapih. Berisikan ikan-ikan cantik yang begitu menarik perhatian Chaeyoung.

"Lihatlah ikan ini. Bukankah menggemaskan, Lisa-ya?" tanya Chaeyoung menunjuk salah satu ikan yang sedang berenang kesana-kemari di dalam aquarium.

"Ne," Lisa meringis dalam hati, sebenarnya tidak setuju jika ikan itu menggemaskan. Bahkan semua ikan, dimata Lisa tidak ada yang menggemaskan.

"Ngomong-ngomong kau tau tempat ini dari mana, Lisa-ya?" tanya Chaeyoung tanpa mengalihkan pandangannya dari ikan yang sudah menarik perhatian gadis itu.

"Tidak tau. Hanya, seperti ada yang pernah memberitahuku." Ujar Lisa seraya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Chaeyoung menggeleng maklum, lalu fokusnya teralihkan penuh pada ikan hias berwarna biru menyala itu. Hingga tiba-tiba Lisa memeluknya lehernya dari belakang.

"Chaeng-ah,"

"Hm?" Chaeyoung tetap menatap ikan hias yang entah kenapa kini bersembunyi dibalik karang kecil.

"Aku menyayangimu. Sampai kapanpun."

.....

Matanya masih sangat mengantuk, tapi Chaeyoung memaksakan diri untuk bangun karena merasa ada sesuatu yang hilang. Yang begitu dia rindukan. Tapi gadis itu tak tahu apa, siapa, dan bagaimana bisa?

Blood Ties ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang