19. Make Me Loving You

21.2K 2K 111
                                    

"Gwenchana?" pertanyaan itulah yang menyambut Lisa saat dirinya masuk ke dalam mobil Jungkook.

Merasa tahu apa yang menjadi kekhawatiran Jungkook, dia membuka kaca di atas kepalanya, lalu menyentuh mata yang sudah membengkak.

"Wah, jinja. Mataku bengkak!" Lisa berseru heboh. Padahal dalam hati dia sudah tahu karena terlalu banyak megeluarkan air mata tadi.

"Kau tetap cantik. Tenang saja," Jungkook menjalankan mobilnya.

"Wah, ternyata kau benar-benar menyukaiku ya?" Lisa memicingkan matanya pada Jungkook. Membuat lelaki itu gugup karena Lisa terlalu intens menatap.

"Kau sudah tau kan," Jawab Jungkook dengan menahan kegugupannya.

"Arra," Lisa menyandarkan punggungnya, memandang gedung-gedung pencakar langit dari kaca mobil. Sebenarnya dia tidak mengerti, kenapa harus menghubungi Jungkook disaat seperti ini. Padahal dia bisa menghubungi sahabatnya, seperti Bambam mungkin?

"Kau ingin kemana?" tanya Jungkook.

"Terserah kau saja. Bawa aku ke tempat yang sangat bagus,"

Jungkook tampak berpikir sejenak, lalu tak lama bibir tipisnya menerbitkan senyuman.
"Tidurlah dulu, ini sedikit lama."

Lisa menoleh, memandang Jungkook yang masih fokus menyetir.
"Bisakah kau matikan ponselmu?"

Jungkook beralih memandang Lisa heran. Kenapa gadis itu tiba-tiba menginginkan ponselnya dimatikan? Padahal ponsel itu tak menyebabkan suara berisik.

"Wae?" tanya Jungkook heran.

"Jebal," Merasa tak tega melihat wajah memelas Lisa, pemuda itu menyerahkan ponselnya yang semula ada di saku celana, pada Lisa. Membiarkan gadis itu melakukan apapun pada ponselnya.

.....

Yonha memijat pelipisnya kuat. Pusing sekali rasanya mendengar suara tangis ketiga anaknya yang bersahut-sahutan.

Yonha dan istrinya semula sedang ada di bandara hendak bertolak ke Amerika karena urusan bisnis. Tapi tiba-tiba Jisoo menelpon dan memintanya untuk pulang karena ada hal yang terjadi di mansion. Tentu Yonha panik, terlebih Jisoo menelponnya dengan isak tangis.

Sesampainya di mansion, ketiga anaknya sudah dalam keadaan kacau. Meraung-raung menyebut nama Lisa. Hingga Jisoo yang paling bisa mengendalikan diri, menceritakan semua permasalahannya dari awal.

Yonha dan istrinya sangatlah terkejut. Tidak menyangka anak-anaknya berbuat begitu jauh, terlebih itu menyangkut nyawa.

Dan sekarang, Yonha benar-benar kalang kabut karena Lisa pergi meninggalkan mansion tanpa bisa dihubungi.

"Tuan,"

"Ah, Kris. Kau dari mana saja? Cepat kau cari Lisa bersama anak buahmu. Dia pergi meninggalkan rumah dengan perasaan kacau." Saat Kris masuk ke dalam mansion dengan dahi berkeringat, Yonha langsung memerintah pria itu agar mencari anak bungsunya. Yonha benar-benar takut saat ini.

"Tuan, maaf. Sepertinya Nona sedang bersama orang yang tepat."

Yonha mengerjit saat mendengar pernyataan Kris.
"Maksudmu?"

"Aku tadi sempat mencari Nona karena suruhan Nona Jisoo. Dan aku menemukannya di halte tak jauh dari sini. Namun dia menaiki sebuah mobil yang ku tahu itu milik anak dari Tuan Jeon." Ucap Kris memberi penjelasan.

"Benarkah?" tanya Yonha ragu dan Kris mengangguk cepat.

"Aku akan menelpon Jaegi untuk meminta nomor anaknya. Kalian tenangkan diri dulu." Yonha berjalan menjauh, membiarkan Hanna menenangkan ketiga anaknya yang masih menangis.

Blood Ties ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang