BAB 15

6K 160 0
                                    

Jakarta

"Tita !" Panggil Linggar, mengeraskan suaranya mencari keberadaan sahabatnya.

"Tita ... !,"

Linggar meletakkan koper di dekat sofa ruang tamu. Ia mengalihkan pandangannya ke arah Tv. Tv itu masih menyala, dan terdengar suara pintu terbuka dari kamar mandi. Linggar tersenyum memandang Tita, berkemban handuk, dan handuk berwarna merah muda itu bergulung di atas kepala. Ia tahu bahwa Tita baru menyelesaikan ritual mandinya.

"Lo udah pulang,"

"Ya, udahlah,"

"Aura aura lo kayaknya seneng banget," Tita memperhatikan raut wajah Linggar.

"Iya gitu deh, Tita gue harus cerita sama lo," ucap Linggar.

Tita memandang Linggar, ia berjalan melewati Linggar begitu saja, dan berjalan menuju kamar. Sementara Linggar mengikuti langkah Tita dari belakang.

"Cerita apa," ucap Tita, ia melangkah mengambil handbody lotion di nakas.

"Gue jadian lagi sama Darka,"

Tita mengerutkan dahi dan menoleh ke arah Linggar. "Gila, lo di guna-guna apa sampe lo tergoda sama mantan lo,"

"Ya namanya juga cinta," ucap Linggar.

"Gue bilang juga apa, lo pasti tergoda sama rayuan mautnya,"

"Ya, mau gimana lagi,"

"Lo emang udah pikirin matang-matang, untuk balikkan sama dia," Tita mengoles handbody lotion itu di tangan kirinya.

Linggar mengedikkan bahu, dan menyandarkan punggungnya di sisi tempat tidur, "gue sih jalanin aja,"

"Nanti takutnya lo nangis-nangis lagi, kayak waktu itu," ucap Tita mencoba memperingatkan Linggar. Ia tahu betul permasalahan yang dialami Linggar.

"Ya kan di coba aja dulu,"

"Keluarga Darka tahu kalau lo balikkan lagi sama dia," Tita mengambil celana dan baju kaos di lemari.

"Ya enggaklah, gila aja kalau mereka tau,"

"Terus Darka nya mana," tanya Tita.

"Langsung balik ke New York,"

"Cepat bener," ucap Tita tidak percaya, ia lalu duduk di samping Linggar.

"Baliknya sebentar kok, Ada kerjaan sedikit katanya, sakalian ngurus cuti," ucap Linggar, ia membuka sweater yang di kenakannya.

"Bolak-balik kayak gitu, enggak sayang duit tuh cowok lo. Tiket ke New York mahal banget,"

"Biarin ajalah, duitnya banyak," ucap Linggar sambil terkekeh.

"Terus, gimana caranya lo bisa nerima dia?" Tanya Linggar penasaran.

"Gue ikuti kata hati gue, gue juga cinta dia. Lo tau sendiri, dia adalah alasan terkuat gue enggak pacaran sama cowok lain,"

"Ya, gue sih terserah lo aja, lo yang jalanin sama dia,"

"Gue sih masih berat dengan keluarganya Darka. Lo tau sendiri mereka seperti apa,"

"Terserah lo aja deh, gue beneran enggak tega kalau misalnya nangis-nangis lagi di pelukkan gue,"

"Oiya Ling, nanti sore kita ngevlog, products Beauty Cosmetics," ucap Tita mengalihkan pertanyannya.

"Oke, lo tenang aja,"

"Product nya udah gue siapin, di tempat biasa"

"Iya deh, gue tidur dulu ya, capek banget soalnya," ucap Linggar, ia berjalan menuju lemari, mengambil kaos lembut kesayangannya.

CINTA SELEBGRAM DAN TUAN CEO (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang