BAB 40

3.7K 101 0
                                    

"Ayo dong next lagi foto Radit, aku ingin kepoin mereka bertiga," ucap Sarah.

Radit memandang foto dirinya berdiri di salah outlet rumah makan yang tertulis, "Minang" sambil mengacungkan jempol.

"Kamu suka makan di rumah makan ini atau numpang narsis aja. Jujur aku juga suka banget makan nasi padang, namanya juga lidah Indonesia ya," ucap Sarah diselingi tawa.

Radit tertawa, "Ya, rumah makan itu emang enak banget, masih terjaga keasliannya. Bukan rumah makan padang rasa Jawa seperti kebanyakan, dan karyawannya menggunakan bahasa Minang juga. Kalau buat teteh gratis,"

"Wow, jadi kamu pemilik rumah makan ini, awas ya nanti aku ke sana, enggak gratis," ucap Sarah sambil tertawa.

"Nanti aku kasih tahu keryawan aku, kalau teteh datang, dikasih gratis. Aku soalnya enggak stanbay di tempat. Yang punya orang tua aku, hanya aku yang di percaya mengelola itu semua," ucap Radit.

"Sama aja itu milik kamu, bukannya itu yang ada di Bandung. Aku pernah makan di sana sama suami aku. Aku inget kalau enggak salah di Dago, kamu buka cabang di sana?" ucap Sarah mencoba mengingat.

"Iya, salah satunya di sana," ucap Radit.

"Wah, aku merasa terhormat berkenalan dengan si owner nya ini. Emang rasanya enak banget, maaf ini bukan iklan ya," ucap Sarah lagi.

"Kamu ini keren banget ya, pintar insinyur, terus punya bisnis. Kalau adik aku cewek, udah aku jodohin sama kamu. Tapi yasudah lah, mereka berdua ini memperebutkan hati nya si Linggar,"

"Next lagi dong foto selanjutnya,"

Radit memandang layar itu lagi, ia mengerutkan dahi, ia memandang foto dirinya bersama Nina di Skye. Ia merasa tidak pernah mengunggah foto itu di media sosial. Ia tidak tahu dari mana acara ini mendapat foto dirinya bersama Nina.

"Kamu pernah dekat sama si Artis terkenal ini?" Tanya Sarah, mulai kepo.

Radit menarik nafas, ia melirik Linggar wanita cantik itu hanya diam, dan ia menatap Darka, ia tahu bahwa laki-laki itu lah yang merencanakan ini semua. Tidak mungkin acara ini mendapatkan foto-foto itu sedemikian cepat, jika tidak dipersiapkan secara matang.

"Iya pernah dekat, dia hanya masa lalu aku," ucap Radit tenang, ia melirik Linggar, yang masih nampak tenang.

"Aku baru tahu loh, seorang Nina aja bisa kecantol sama pesona kamu. Enggak asyik banget ya kalau kita enggak undang satu orang lagi," ucap Sarah.

Sarah lalu berdiri, "Kita sambut dong, bintang tamu terakhir kita, Nina,"

Seluruh penonton bertepuk tangan, sedetik kemudian ia memandang wanita cantik masuk. Wanita itu mengenakan dress biru muda, dia tidak sendiri tapi bersama seorang balita. Ia tahu Nina sekarang berstatus singel parent. Tahun lalu Nina dan suaminya yang berstatus aktor terkenal itu bercerai.

Sementara Linggar semakin tidak enak melihat ini semua. Ia tidak tahu ternyata Radit memiliki mantan seorang artis terkenal seperti Nina. Seluruh Indonesia mengenal wanita cantik ini, aktingnya memukau, pantas saja Radit melarangnya terjun di dunia entertainment.

"Selamat malam Nina, apa kabarnya?" Ucap Sarah, ia memeluk tubuh ramping Nina.

"Baik,"

"Ini anak kamu, lucu banget ya, berapa tahun umurnya," ucap Sarah.

"Dua tahun," ucap Nina.

"Lagi lucu-lucu nya dong, silahkan duduk sayang," ucap Sarah lagi.

Nina lalu duduk di samping Radit. Ia melirik Radit, laki-laki ini lah yang pernah mengisi hatinya dulu. Nina memangku Kirana. Ia berdoa semoga Kirana tidak rewel.

CINTA SELEBGRAM DAN TUAN CEO (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang